~12~

21 9 3
                                    

Jlebbb

" KAK ALIANNN!!!"

Teriakan Dea yang menggelegar menghentikan aksi pukul memukul tersebut, semuanya pun berhenti seakan-akan waktu terhenti dengan sekejap.

Pereman yang menusuk Alian pun mencabut pisau tersebut lalau berlari bersama taman-temannya.

Alian yang tertusuk perlahan-lahan langsung tumbang sambil memejamkan matanya bagaikan waktu yang terhenti mengikuti alur delusi.

Dea berlari menuju Alian lalu ia terduduk lemas dengan deraian air mata, Dea memangku kepala Alian memegang perut Alian yang sudah bersimbah darah.

Dea menangis tersedu-sedu sambil meneriaki nama Alian. Bagas, Rival, Aksa dan Aril hanya diam melihat Alian yang sudah lemas tak berdaya.

Keempat teman Alian kemudian menghampiri Alian lalu membopong Alian kemobil yang mereka bawa, Dea mengikuti Alian yang dibopong lalu masuk dibangku  belakang bersama Alian sedangkan dibangku depan dan pengemudi terdapat Bagas dan Rival.

Aril dan Aksa membawa motor Alian yang dikendarai oleh Aksa.

~~~

Dea turun dari mobil dengan tergesa-gesa berjalan memasuki rumah sakit begitupun dengan keempat teman Alian yang sudah membopong Alian membawanya memasuki rumah sakit.

Beberapa perawat berlari tergesa-gesa sambil mendorong   brankar kemudian Alian diletakan keatas brankar lalu brankar tersebut didorong dengan perawat yang mendorong brankar tersebut sambil berlari.

Dea,Bagas, Rival, Aksa dan Aril ikut berlari membantu para perawat mendorong brankar tersebut.

Dea tak henti-henti nya menangis, brankar pun berhenti didepan pintu UGD, Alian dan para perawat serta dokter yang berlari dibeda arah kemudian memasuki ruangan UGD untuk menangani Alian.

Dea yang hendak memasuki ruangan UGD tangannya lansung dicekal oleh Aksa.

Plakk

Tamparan yang sangat keras mendarat mulus dipipi Dea, Aksa yang tidak mempunyai hati dengan entengnya menampar Dea.

" Lo pembawa sial, tau gak!?" bentak Aksa

Bagas langsung mencengkram lengan Dea, " Lo mendingan pergi!! dari pada disini, kaya parasit tau gak!!" bentak Bagas sambil mencengkram tangan Dea.

" Dea, Dea, gue peringatin sekali lagi!! lebih baik lo jauhi Alian!! karena lo selalu ada disisi Alian hidup Alian selalu sial!! lo itu gak pantes buat Alian!!" ucap Aril

Dan Dea hanya diam mendengarkan sambil menangis menahan rasa sakit akibat tamparan dan cengkraman, menahan sakit untuk tidak dimasukkan kehati karena kata-kata cacian yang mereka lontarkan.

Kemudian Dea berlari pergi meninggalkan rumah sakit, Rival yang sedari tadi menyimak kemudian bersuara.

" Seharus nya kalian gak usah salahin Dea!!" bentak Rival

" Kenapa lo jadi belain Dea?!" tanya Bagas

" Iangat!! Dea itu perempuan, gue tau kalau kalian benci Dea iya gue tau, seenggaknya kalian jangan main tangan, ingat perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk dekat dengan hati untuk dikasihi dan dekat dilengan untuk dilindungi bukan disakiti!! dan perempuan juga tidak diciptakan dari tulang kaki untuk diinjak-injak!! ingat ibu kalian juga perempuan yang perlu dilindungi!!tanpa adanya sosok perempuan kalian tidak berarti!!" ucap Rival menusuk

Kemudian Rival mencengkram baju Aksa " Buat lo yang udah ngakat tangan nya untuk nampar Dea, lo berurusan dengan gue!!" bentak Rival sedangkan Aksa diam seribu bahasa kemudiam Rival melepaskan cengkramannya lalu pergi untuk menyusul Dea.

Hanya Kenangan // Belum Revisi (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang