Hay? Cape ya? Sama aku juga
Sebelum baca vote dulu
Keluarga besar MBT mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa^^
Hay kalian silent readers diem-diem bae vote nya kapan?
Follow @_sangsenja_
°°Selamat membaca°°
.
.
.Lagi-lagi Alian dilanda dengan rasa marah, kesal dan sedih semuanya tercampur aduk menjadi satu. Ia marah ketika ia membuka sosmed kemarin malam dimana foto itu viral yang membuat Alian marah, mungkin pikir Alian. Dea menjahuinya karena foto itu dan ditambah lagi ia sedih karena Dea sudah menjauh.
Raut wajah yang marah dengan langkah panjangnya Alian pergi menemui teman-temannya yang berada diruangan olahraga dikarena kan mereka akan berlatih basket pagi.
Brrak
Pintu ruangan olahraga terbuka dengan keras, tim basket yang berada diruangan tersebut terperenjat kaget.
Alian melangkah memasuki ruangan olahraga tersebut sambil mengepalkan tangannya, berdiri dihadapan Rival mencengkram baju basket yang sudah dikenakan Rival. Rival yang ditarik bajunya menatap Alian dengan raut wajah kebingungan.
Bughh
Alian menonjok wajah Rival membuat sudut bibirnya sobek dan berdarah. Rival yang mendapatkan serangan secara tiba-tiba langsung tersungkur kelantai kemudian ia menghapus darah yang berada disudut bibirnya.
" Jadi elo penyebab nya?!" tanya Alian menggebu-gebu dengan kilatan mata yang sudah merah.
" Maksud lo apa? Hah?!" tidak terima Rival pun terbawa emosi dan langsung berdiri
Alian merogoh handphone disaku celana nya kemudian ia memperlihat kan sebuah foto viral minggu kemarin ketika dirinya terbaring dirumah sakit.
" Pasti gara-gara foto sialan ini, Dea jauhin gue. Iya?" tanya Alian
Rival tersenyum sinis kemudian ia berdiri " Ck, noh mereka bertiga." decak Rival sambil menunjuk Bagas, Aril dan Aksa menggunakan dagu.
Alian menatap kearah mereka bertiga dengan tajam " Aksa yang nampar Dea dan Bagas sama Aril yang nyuruh Dea buat jauhin lu." lanjut Rival memberitahu yang sebenarnya.
Kaki Alian melangkah menghampiri mereka bertiga " Anjing lo semua!" umpat Alian kesal dan marah. Ketiga nya hanya diam.
" Lo kenapa sebegitu marah?" sahut Rival bertanya
" Gue sayang Dea!"
" Ck selera lo rendah ternyata!" ejek Aksa menatap Alian sinis
" Diam lo bangsat!"
" Kok lu yang sewot! Cuman gara-gara cewek sialan itu!" ujar bagas dan didetik itu pula Alian memberi bogeman, selanjutnya Alian menonjok wajah Aksa sangat keras hingga hidung Aksa mengeluarkan darah.
" Gue keluar dari basket!" tegas nya lalu melenggang pergi namun langkahnya terhenti kemudian membalikan badannya.
" Lo jangan kaya bocah Al, event bupati cup sebentar lagi!!" ucap Aril menghentikan langkah Alian untuk pergi
" Kalian semua minta maaf sama Dea, kalau gak mau gue keluar dari basket!!" tungkas Alian valid
Kempat nya diam mempertimbang kan, sedangkan Alian yang melihat keterdiaman mereka membuatnya geram setengah mati.
" Gak mau? Yaudah, terserah!" ucap Alian lalu melenggang pergi
Rival menghampiri ketiganya lalu menepuk pundak mereka bertiga silih berganti " Udah nasib jangan ngelak," ucap nya sambil terkekeh. Ketiganya hanya menurut kemudian mengikuti Rival untuk menyusul Alian.
~~~
Selepas pulang sekolah mereka berlima langsung kerumah Dea untuk meminta maaf, deangan santai Alian mengetuk pintu dan didetik itu pula pintu terbuka menampakan Dea yang membawa sebuah sapu.
Ekspresi Dea yang tak bisa diukir ada rasa terkejut dan bingung, mau apa kelima cowok datang kerumahnya? Apakah bertamu? Oh tidak mungkin.
" Duduk kak," ucap Dea mempersilahkan duduk sayangnya kursi diluar cuman ada dua, Alian menganggukan kepalanya kemudian duduk begitu pun Dea. Sedangkan keempatnya hanya berdiri disamping Alian.
" Hmm ada apa kak?" tanya Dea penasaran, Alian melirik kearah temannya dengan tajam pertanda lirikan itu menandakan segera cepat selesaikan.
" Mmm De, kita beremp--" ucapan Aksa terhenti karena Rival mentoyor kepala Aksa sangat kencang " Bertiga bangsat!" ucap Rival ngegas, enak saja dia tidak bersalah kok dibawa-bawa.
" Gak usah ngegas! Pe'a!" kesal Aksa sambil mengusap kepalanya yang terkena toyoran.
" Kita bertiga datang kesini cuman mau minta maaf, karena berani hina lo dan tangan kotor gue yang berani nampar lo." ucap Aksa tulus, Bagas dan Aril pun menganggukan kepalanya.
Dea mengangguk paham " Aku udah maafin kalian dari dulu, jadi santai aja kak. Walaupun bekas syatan luka itu masih ada." ujar Dea tulus untuk memaafkan dan tersenyum tipis mengingat kejadian pahit yang ia rasakan.
Diam, kelima nya hanya terdiam setelah mendengar tutur kata dari Dea, entah bagai mana ekspresi yang bisa dideskripsi kan. Apakah harus bahagia karena dimaafkan? Atau sedih karena dirundung rasa penyesalan?
" Kalau gitu, Dea pamit kedalam ya kak." izin Dea pamit, hendak berdiri gerakan cepat Alian untuk menghentikan Dea yang akan berdiri
" Tunggu," ujar Alian dan dahi Dea berkerut
" Nanti kamis aku tanding basket, kamu mau kan datang buat ngesupport aku?" ucap Alian berharap
Lagi dan lagi rasa bingung melanda Dea, kenapa harinya berdekatan dengan lomba olimpiade nya besok dan sekarang Dea tidak punya waktu banyak, sebentar lagi dia akan pergi kekota kembang untuk melaksanakan olimpiade.
Dea bangkit menatap Alian sendu, ia akan mengatur waktu " I am busy." ucap Dea lalu pergi begitu saja.
Sorry, aku baru update soalnya awal ramadhan aku sibuk banget
Makasih banyak buat pembaca yang udah setia menunggu cerita ini update:)
Walaupun silent readers semua^^
Oke, gakpapa
See next time❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Kenangan // Belum Revisi (TAMAT)
Novela JuvenilJudul awal ALIANDEA YUK MAMPIR SIAPA TAU SUKA😊 TIDAK TERIMA PLAGIAT!!! PLAGIAT BERAKSI SAYA BERTINDAK!!! ini kisah tentang cinta yang kandas karna takdir, berawal dari seorang gadis culun namun berprestasi ia adalah Dea Angelica yang terjebak dala...