~18~

24 6 5
                                    

" Perhatian, untuk siswa maupun siswi kelas 10 sampai kelas 12 silahkan kalian boleh pulang dan jangan lupa untuk belajar persiapan penilaian akhir semester ganjil. Yang akan dilaksanakan senin depan, Terimakasih."ucap kepala sekolah melalui mikrofon yang berada di ruangan guru.

Pengumum tersebut membuat seluruh murid berhamburan keluar kelas, begitu pun Alian yang sudah stand by didepan pintu kelas Dea.

" De, tuh liat. Si abana udah stand by didepan pintu," ucap Jesi sambil menyenggol pelan lengan Dea.

Dea melirik sekilas kearah Alian lalu pandangannya kembali fokus membereskan peralatan sekolahnya.

" Jes, aku duluan ya." pamit Dea lalu menggendong tas nya pergi keluar kelas menghampiri Alian.

Alian yang sedang bersandar pada dinding tembok kelas Dea seketika saja berdiri tegap dikala Dea yang sudah berada dihadapan nya.

Alian langsung meraih tangan Dea untuk digenggam, mereka berdua berjalan melewati lorong-lorong kelas menuju parkiran.

Tatapan iri dan benci Siswa maupun Siswi lontarkan, memandang Dea dengan tidak suka karena berlindung dibalik Alian dan iri karena berpacaran dengan most wanted.

" Tegakin kepala kamu, jangan nunduk, kamu gak pantes buat nunduk." ucap Alian menyuruh kepala Dea untuk ditegakkan, sedari tadi Dea selalu menunduk.

Dengan ragu Dea menegakkan kepalanya, lalu pandangan nya beralih menatap Alian yang tengah tersenyum.

Ketika diparkiran Alian langsung memakaikan Dea helm " Kerumah aku dulu ya, katanya bunda kangen sama kamu." ucap Alian membaritahu dan diangguki Dea.

~~~

1 minggu berlalu, semua murid kelas 10 sampai 12 sudah melaksanakan penilaian akhir semester ganjil yang dilaksana minggu kemarin. Dan kini Alian bersama keempat teman nya tengah bersiap-siap menuju rumah Dea, mereka semua akan pergi berlibur ke puncak.

Ketika sampai dirumah Dea, kemudian Alian dan Rival memakirkan mobil didepan gerbang rumah Dea.

Rival, Bagas dan Aril turun dari mobil Rival dan diikuti Alian, Aksa serta jesi yang turun dimobil Alian.

Pintu rumah Dea pun terbuka menampakkan Dea yang mengenakan kupluk, sungguh sangat menawan sehingga membuat Alian terpana akan kecantikan Dea.

Dea menghampiri semuanya setelah ia menutup pintu rumahnya, berjalan drngan senyumannya yang merkah.

" De, foto bareng yuk! Nanti hasil fotonya gue jadiin profil whats App." ucap Bagas sambil menghampiri Dea sedangkan sang kekasih Dea yang mendengarkan penuturan Bagas langsung menatap tajam Bagas.

Alian menarik pundak Bagas memberhentikan aksi Bagas yang hendak merangkul Dea " Lu pilih alam barzah atau afrika?" tagas Alian mengancam Bagas dengan pilihan.

Bagas hanya menyengir " Hehe...di afrika ada apa?" tanya Bagas

" Bison!" celetuk Jesi

" Apaan tuh?"

" Kembaran lu Gas," jawab Aril yang bersadar dimobil Rival

" Hah? Sejak kapan gue punya kembaran di afrika?" heran Bagas mentap semuanya kebingungan.

" Lo tanya bapak, lo!" gas Aska menatap Bagas jengah, masih ada ternyata orang terbodoh seperti Bagas yang bodoh nya kebangetan.

Tentang kejadian tadi yang dimana Bagas akan merangkul kekasihnya itu Alian langsung merangkul Dea sangat erat. Ia takut kehilangan wanita yang ia cintai setelah ibunya.

" Nanti dah gue tanya bapak gue." Semuannya hanya menggelengkan kepala mereka karena tingkah sok polos Bagas.

" Nanti kalau mau cantik, jangan diumbar-umbar ya. Biar aku aja yang bisa melihat kecantikan kamu." ucap Alian sambil mentap sinis Bagas.

" Hadeh, buchenn...Alian yang selalu menolak cewek kini bucin dihadapan kita guys!!" teriak Bagas

" Ikan teri makan saos, iri bilang bos!" ucap Alian dan Dea hanya tersenyum merkah melihat tingkah kekasihnya yang takut kehilangan dirinya. Sedangkan Bagas hanya mentap jengah Alian.

" Udah.. Dari pada ribut, mending kita berangkat!" Rival yang sedari tadi diam kini menengahi.

Semuanya pun mengangguk lalu memasukki mobil yang sudah tersedia.

~~~

" Hufft.." Bagas menarik napas setelah ia turun dari mobil Rival, mereka semua sudah sampai disebuah villa atas bukit.

Villa yang begitu asri dengan pemandangan yang sangat indah, suasana menyejukkan hati dan menenangkan pikiran setelah bertarung dengan lembar-lembaran soal.

Semuanya pun berjalan memasuki villa, terkecuali Dea yang lebih memilih duduk dilantai Villa. Dan diikuti Alian yang duduk disebelah Dea dengan gitar yang berada digenggamannya.

" Senja sudah hadir, tapi sebentar lagi bakal pergi." ucap Dea sambil tersenyum kearah Alian.

" Senja yang aku miliki itu kamu, indah tapi tidak pernah pergi. Aku harap kamu jangan berubah jadi senja yang  tengah hadir disebelah timur itu..." tunjuk Alian kearah matahari yang akan menghilang dan meninggalkan jejak luka.

Dea mengernyitkan keningnya ia bingung atas penuturan Alian " Aku ingin kamu selalu disampingku, jangan sesekali menjadi senja yang sebenarnya. Datang hanya sesaat pergi meninggalkan luka."

" Jika takdirku harus pergi?"

Alian menggeleng ia tak akan rela jika kekasihnya harus pergi " Aku akan mengubahnya!"

" Menentang takdir?" Alian hanya mengangguk, bagaipun caranya kekasih nya itu harus menjadi takdirnya hingga menua.

Kemudian Alian memainkan gitarnya  sehingga berbunyi menghasilkan melodi yang sangat merdu. Ia menyanyikan lagu ' melukis senja '.

Aku mengerti
Perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri

Dibait pertama Alian menyanyikan lagu melukis senja dengan penuh penghayatan.

Kau telah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biarku menemanimu
Membasuh lelahmu

Suara Alian begitu merdu, Dea yang mendengarkan pun tersenyum merkah apalgi suasana nya pas dengan lagu yang dibawakan oleh Alin.

Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu disana
Mendengar kamu bercerita
Menagis, tertawa

Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Alian pun mengakhiri petikan gitarnya dengan tempo berakhirnya lagu yang dinyanyikan. Lagu yang dinyanyikan Alian telah berhenti bertepan dengan perginya senja dan digantikan oleh malam.

Tanpa ragu Alian langsung mencium kening Dea lalu setelah mencium ia menangkup kedua pipi Dea dengan telapak tangannya.

" Kamu adalah bukti, yang sudah menepati hatiku ditahta yang tinggi. Menjadi wanita satu-satunya yang aku cintai setelah ibuku. Kumohon jangan menjadi senja yang sebenarnya."


Rabu, 19 mei 2021

Assalamualaikum, hay semuanya

Udah lama aku gak update hehe sorry

Ouh iya kalian ngira ini extra part kan? Iya? Wkwkw ini part lanjutan
Yang di part sebelum nya aku cuman bohong hehe... Abis kaya end jadi aku kasih kata end diakhirnya😂 sekali lagi maapkeun ya.

Minal aidzin wal faidzin🙏

Hanya Kenangan // Belum Revisi (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang