Sekolah mulai ramai Dea berjalan dilorong-lorong kelas menuju kelasnya, disetiap lorong semuanya mentap Dea sinis dan tajam akan kebencian.
Ketika dilorong Dea berjalan sambil mendengarkan cacian yang meraka lontarkan, entah mengapa tiba-tiba saja mereka mencacinya.
" Eh dea si cewek cupu yang ngepelet dua cogan sekaligus!" ucap salah satu siswi
" Jalang bermuka dua, kukira polos ehh ternyata jalang ngepelet dua sekaligus!"
" Lu cupu pakai susuk apa dea? Biar terpikat dua-duanya!"
Dea terus saja berjalan sambil menunduk ia bingung, mengapa semua nya menghinanya dengan kata pelet dan jalang, tanpa disangka air matanya sudah jatuh menetes membasahi pipinya.
" Dasar bitch!"
" Hahaha..dasar jalang!"
Tanpa Alian, Dea harus kuat dan tanpa Alian juga dia harus menerima semua cobaan yang harus ia hadapi.
Dea terus berjalan sambil menunduk dia tak berani menatap satu-persatu tatapan sinis itu, tiba-tiba saja seseorang menarik lengannya ketengah lapangan basket.
Orang tersebut menjambak rambut Dea " Bagus ya, dua-duanya hm?" Dea hanya meringis menahan sakit jambakan maut ini.
" Mak-sud kak vivi?" ucap Dea terbata-bata
Semua murid yang berada dilapangan hanya asik menonton tanpa ada niat untuk membantu.
Vivian terus menjambak rambut Dea sambil menggoyangkan kepala Dea, kepala Dea berdenyut sangking kerasnya Vivian menjabak membuat kepala Dea sakit dan pusing.
" Jangan belagak bego lo!!"
" Su-mpah a-aku gak tau," ucap Dea lirih
" Dasar munafik lo!! Sok polos!!" hujat Vivian sedangkan Dea hanya bisa menunduk dan terisak dalam diam.
Vivian memperlihatkan handphonenya kepada Dea lalu memperlihatkan sebuah foto" Liat nih," memperlihatkan sebuah foto Dea bersama Rival yang sedang merangkul Dea.
Dea terkejut, kenapa ada fotonya bersama Rival. Vivian memperkuat jambakkan nya.
" Foto lu viral!! Bagus ya, seorang cupu ngepelet dua cowok sekaligus!!"
" DASAR JALANG!! MURAHAN!! GUYS DIA JUGA YANG MENYEBABKAN ALIAN MASUK RUMAH SAKIT, DASAR PEMBAWA SIAL!!" teriak Vivian lalu melepaskan jambakkannya kemudian Vivian mengambil botol mineral yang berada ditangan temannya.
Secara bersamaan semuanya melemparkan Dea kertas, Dea pun terduduk menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
" Uuuhhhhh uuuuhhhh..." Semuannya menyorakki Dea sambil melempar kertas.
Hinaan serta lemparan kertas terus menerus mereka lemparkan dan lontarkan, tanpa henti.
" Sok polos!"
" Jalang!"
" Murahan!"
" Pembawa sial!"
Kini baju Dea sudah basah dan mereka terus saja melempari kertas tanpa ada henti.
" KALIAN SEMUA GILA, HAH!!!?" teriak Jesi dibelakang kerumunan, semuanya menghentikan aksinya lalu melihat secara bersamaan siapa yang sudah berteriak.
Kemudian Jesi membelah kerumunan mencari celah untuk masuk ke kerumunan dan membantu Dea, Vivian melangkah menuju Jesi yang sudah berhasil mesuk ke kerumunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Kenangan // Belum Revisi (TAMAT)
Teen FictionJudul awal ALIANDEA YUK MAMPIR SIAPA TAU SUKA😊 TIDAK TERIMA PLAGIAT!!! PLAGIAT BERAKSI SAYA BERTINDAK!!! ini kisah tentang cinta yang kandas karna takdir, berawal dari seorang gadis culun namun berprestasi ia adalah Dea Angelica yang terjebak dala...