AWAL YANG SEBENARNYA
Kebetulan ruangan Jovan hari ini sedang lenggang tak ada yang menemaninya. Bahkan Mamihnya pun Jovan usir karena ia pikir Mamih harus mengurus dan menjaga rumah, karena Rumah sedang tidak ada orang. Kakak laki-lakinya pergi kuliah diluar kota dan Papahnya pun sama ada dinas di luar kota.
Tiba-tiba saja Jovan hendak pergi ke kamar mandi berdiri dengan susah payah, tapi sial ia terjatuh lagi. Tangan kanannya yang patah ini benar-benar menyusahkan.
"Sini gue bantu" ucap seseorang yang baru saja datang dari arah pintu.
"Lo kesini lagi?"
"Emang kenapa?"
"Lo nggak ada niatan bunuh gue kan?"
Tama jadi sering menjenguk Jovan akhir-akhir ini, entah ingin membantu sebagai permintaan maafnya atau ada niat lain yang terselubung. Yang jelas hal itu membuat Jovan jadi berburuk sangka.
Karena apa? Oh God please Tama ini musuh Jovan hampir 2 tahun ini. Tiba-tiba jadi baik seperti ini, bagaimana Jovan tidak berburuk sangka?
Tama hanya terkekeh menanggapi, "Emang ada larangannya gue nggak boleh kesini?"
"Ya nggak ada sih" jawab Jovan acuh, ia mencoba berdiri lagi namun sialnya ia oleng dan,
Tama dengan sigap menangkap tubuh Jovan, menyangganya dari arah belakang. Jovan refleks berpegangan pada tangan Tama.
Kalian berharap ada adegan tatapannya? Oh tidak mungkin. Karena sehabis itu ...
"AW SAKIT TANGAN GUE KEPENCET TANGAN LO GOBLOK"
"Sorry sorry" Tama buru-buru memperbaiki posisi Jovan, menjadi memegangnya dari samping dengan Jovan yang langsung memegang tangannya.
"Sini gue papah ke kamar mandi" tawar Tama, mau tak mau Jovan menurut.
"Perlu gue anter sampe ke dalem nggak?" Kali ini tama menawarkan dengan senyum jahilnya.
"Gue tebas pala lo ye"
Fyi, Ruang Rawat Jovan ini dilengkapi kamar mandi di dalam jadi tidak perlu repot-repot keluar untuk ke kamar mandi.
Tiba-tiba pintu ruangan berbunyi tanda ada orang masuk, membawa 2 kresek putih kecil dan menyimpannya di nakas.
"Jov nih pesenan lo, goblok banget lagi sakit minta seblak" ucapnya dan berbalik, tampak kaget melihat Tama di depan pintu kamar mandi.
"Lah gue salah kamar ye?" Kemal kebingungan sendiri, pasalnya ada Tama dalam ruangan ini. Tidak mungkinkan Tama menjenguk Jovan? Tapi setelah ia pikir lagi, ia memang benar, tak salah masuk kamar.
"Lo nggak salah masuk"
"Terus ngapain lo disini?"
"Ya jenguk Jovan lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Tanpa Rencana
Teen Fiction"Denger baik-baik ya tuan Bagaskara, gue normal dan akan tetap begitu" -Daru Raditya Caka "Inget ini ya calon nyonya Bagaskara, gue bakal berjuang sampe lo bener-bener jadi pihak bawah" -Satria Bagaskara "Disekolah ketua angkatan 97, diluar sekolah...