1

1.6K 116 20
                                    

96 VS 97

96 VS 97

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah bukan rahasia lagi jika hubungan kakak kelas dan adik kelas atau pun senior dan junior mempunyai batasan yang sangat keras dan jelas yang tidak bisa dielak oleh semuanya. Begitupun di sekolah yang satu ini, memang perpeloncoan disini sudah dihilangkan tetapi perbedaan tingkat disini sangat jelas terlihat. Kakak kelas yang gila hormat dan adik kelas sengak yang tidak mau hormat menjadi makanan sehari-hari disekolah ini.

Terlebih kelas 11 dan 12 atau yang lebih dikenal dengan angkatan 96 dan 97. Perang dingin telah dimulai sejak awal angkatan 97 masuk menjadi siswa resmi sekolah ini, kemudian memanas ketika pengangkatan ketua angkatan 97.

Iya, dimulai dari ketua angkatan 97 yakni Jovan Kaliandra dan ketua angkatan 96 Tama Yudhistira.

Sore itu sepulang sekolah, Jovan terlihat masih bersantai dilapangan basket bersama teman-temannya yakni Satria, Kemal, Bayu, Elang, Fauzan, Daffa, dan Jaki. Mereka sedang beristirahat sambil sesekali melemparkan gelak tawa karna lawakan lucu dari Jaki, sampai tiba-tiba muncul notif dari ponsel Jovan tanda ada pesan, tetapi dari nomor tidak dikenal.

No Name : bch tengil ky l hrs diksh pelajaran
No Name : gw tunggu di blkg sklh jam 5

"Apaan dah nggak jelas amat ni bocah tiba-tiba ngajak ribut subuh subuh", seru Jevon.

Yang lain terlihat kebingungan dengan ucapan Jevon, jadi memberhentikan kegiatan ngereceh mereka.

"Hah siapa yang ngajak ribut subuh subuh von? Freak amat anjir", tanya Bayu penasaran.

"Tau tuh orang mah subuh subuh kultum, mengaji, nonton mamah dedeh-" sahut Jaki,

dan dilanjut Kemal "Mengantar ibunda kepasar-",

dilanjut lagi oleh Satria "Mandi wajib, mandi besar, mandi kecil, mandi bola"

Elang satu satunya yang waras disini jadi bertanya,

"Emang siapa yang ngechat von? Apaan isinya? Kok tiba-tiba ngajak ribut?".

"Mana gua tau lang, itu No name kata dia gue harus dikasih pelajaran, terus gue disuruh nyamperin dia dibelakang sekolah jam 5, aneh kan anjir ngapain coba ngajak ribut subuh subuh?" sahut Jevon.

Fauzan dengan sigap langsung menghadiahkan Jevon dengan jitakan keras, sampai sang empu jidat mengaduh kesakitan.

"Aduh anying, naon sih Ojan?! PMS HAH?!" sahut Jevon kesal.

Ruang Tanpa RencanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang