"Denger baik-baik ya tuan Bagaskara, gue normal dan akan tetap begitu" -Daru Raditya Caka
"Inget ini ya calon nyonya Bagaskara, gue bakal berjuang sampe lo bener-bener jadi pihak bawah" -Satria Bagaskara
"Disekolah ketua angkatan 97, diluar sekolah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"JOVAN KALIANDRA BANGUUUUN!!!!!"
"LIAT INI UDAH JAM BERAPA KAMU NGGAK BERANGKAT SEKOLAH?!"
Yang diteriaki malah asik menggeliat dibawah selimut tebalnya.
"Nanti 5 menit lagi mih"
"INI UDAH JAM 7 KAMU MAU KETELATAN HAH?!"
"ASTAGA MAMIH KENAPA NGGAK BANGUNIN DARI TADI?!"
"UDAN MAMIH BANGUNIN DARI TADI TAPI KAMUNYA NGGAK BANGUN-BANGUN"
Sontak Jovan terbangun dari tidurnya dan segera mengambil handuk untuk mandi, dan bersiap-siap berangkat sekolah.
▪▪▪
Baru saja Jovan hendak memasuki area sekolahnya, ternyata gerbang sekolahnya sudah ditutup, ia pun mengecek jam digital yang ada digerbang sekolahnya dan sial jam 7.35 tanda upacara sudah dimulai dan tidak akan ada yang membukakan gerbang untuknya.
Jovan tak hilang akal akhirnya memilih jalan pintas lewat gerbang belakang sekolah tempat ia biasa membolos.
Ia memarkirkan motornya di Indomart depan sekolah dan segera menaiki gerbang belakang sekolah dan sial,
Sudah ada Pak Caka guru BK terseram disekolah, yang menunggu dibawah seakan tahu bahwa akan ada murid yang melompat gerbang belakang.
"Hehehe bapak, saya kaget banget loh kirain Hamish Daud taunya Pak Caka", ucap Jovan sambil cengengesan tak berdosa.
"Jovan Kaliandra ikut saya"
"Aduh anying Caka sialan kenapa ada disini sih, ketauan kan gue" rutuknya dalam hati.
Mau tak mau ia harus mengikuti ucapan Pak Caka.
Memang Jovan sudah sering dihukum karena telat.
Tapi dihukum oleh Pak Caka? Itu benar-benar buruk, beliau paling tidak suka murid yang lelet apalagi telat. Siap-siap ia akan menerima hukuman yang akan berat.
Jovan dibawa menuju gudang belakang sekolah, dan Pak Caka pun membukakan kunci gudang tersebut yang terlihat sudah lama tidak dibuka.
"Karna kamu satu-satu nya siswa yang telat paling akhir, jadi saya hukum kamu untuk membersihkan gudang ini sendirian sampai bel istirahat pertama berbunyi", Pak Caka berucap dengan muka datar khasnya tapi sarat dengan penekanan.
