RINGAN NAMUN MENGESANKAN
Ruang rawat Jovan kini dipenuhi dengan 6 orang kaum Adam yang terduduk dengan canggung, keheningan menyelimuti ruangan ini. Hanya terdengar suara AC dan jarum jam yang mengisi keheningan ditambah suara air yang menggelembung sesekali di dispenser yang berada dipojok ruangan.
"Ekhem, hujannya deres banget nih" Satria mulai membuka suara ia sangat tidak suka dengan atmosfer canggung yang memuakkan.
Kemudian Kemal jadi berdiri beranjak ke arah jendela dan membuka tirainya, terlihat tetesan-tetesan air hujan yang berada di kaca jendela menandakan hujan benar-benar deras. "Iya bener, kayaknya kita gak bisa balik cepet".
"Udah jam 9 malem, apa gak nginep aja?" Tanya Jovan di ranjangnya.
"Gue sih ayo aja kalo nginep" sahut Tama yang duduk dikursi sebelah ranjang Jovan.
"Ya mau gimana lagi? Gue juga ikut nginep" Whisnu ikut menimpali.
Satria dan Kemal kompak mengangguk-nganggukan kepalanya, sudah dipastikan jika kedua pemuda ini akan menginap untuk menjaga Jovan.
Kini semua mata tertuju kepada Daru yang terduduk dikarpet beludru sebelah Satria, raut wajahnya nampak cemas, terlihat dari bagaimana cara pemuda itu meremas tangannya.
Whisnu yang paham jadi mengusap bahu sempit milik Daru dan menatapnya lembut "Tenang aja nanti gue yang izin ke Om Caka, dia pasti ngerti".
Tama yang melihat wajah Daru masih diliputi kecemasan sekan paham apa yang Daru khawatirkan jadi ikut menenangkan "Nanti gue anter pulang ke rumah lo, udah jangan khawatir"
Satria jadi menaikan sebelah alisnya seakan bingung dan bertanya-tanya "Ada apa antara Pak Caka dan Daru".
"Nanti gue yang anter Daru pulang, karena gue yang udah bawa dia kesini"
Daru melotot ditempatnya, merasa sedikit terkejut dengan ucapan Satria. Bukan hanya Daru, kini Whisnu dan Tama pun sama terkejutnya. "Satria tidak boleh tau keadaan rumah Daru" batin mereka menyatakan hal yang sama.
"Eh gak usah, biar gue pulang sama Tama aja" ujar Daru menolak dengan halus.
"Gak. Lo sama gue" Satria tidak mau kalah.
Bukannya balik menimpali Daru jadi menatap Tama dan Whisnu bergantian, sorot matanya seakan bertanya "Gimana nih?", Tama dan Whisnu hanya mengangguk seolah meyakinkan "Udah nggak apa-apa".
"O- oke" Daru hanya menurut, karena berdebat dengan Satria akan panjang dan melelahkan.
"Jadi kita semua tidur disini?" Tanya Jovan memastikan, yang dibalas anggukan dari semuanya tanda men-iya kan pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Tanpa Rencana
Teen Fiction"Denger baik-baik ya tuan Bagaskara, gue normal dan akan tetap begitu" -Daru Raditya Caka "Inget ini ya calon nyonya Bagaskara, gue bakal berjuang sampe lo bener-bener jadi pihak bawah" -Satria Bagaskara "Disekolah ketua angkatan 97, diluar sekolah...