t e d e s i d e r o - eight

1.1K 108 4
                                    

🚫WARNING!🚫
Terdapat beberapa adegan dewasa, kekerasan, darah, penyiksaan dan lain-lain yang akan membuat kurang nyaman.

Homophobic silahkan undur diri. Tolong jangan report, just leave.

B×B

Vote and comment for next chapter. Silahkan komen apa aja, yang mau komen menghujat nanti disediakan lapak hujatan dengan lapak kritik dan saran.

Kritik dan saran diterima baik dengan catatan gunakan bahasa yang sopan.

A collaboration with Jihanlee31

Happy reading><

Malam itu, dibawah sinar rembulan, kakinya melangkah pelan melewati sebuah gang yang hanya diterangi cahaya lampu yang sudah meredup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, dibawah sinar rembulan, kakinya melangkah pelan melewati sebuah gang yang hanya diterangi cahaya lampu yang sudah meredup.

Wonwoo masih berjalan santai, kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku mantel yang ia pakai guna menghalau dingin. Matanya mengerjap kala melihat sekelebat bayangan melintas di depannya. Beberapa lampu yang ada di gang itu mati secara mendadak.

Ia mempercepat langkahnya, terkesan setengah berlari. Sialnya, jalan keluar dari gang sempit ini masih jauh, jika pun harus berbalik, sama saja. Wonwoo sudah berada di tengah-tengah.

"AAAAA!"

Jeritan seorang perempuan menggema. Wonwoo menelan ludahnya, benar-benar merasa sesuatu akan terjadi padanya. Pikirannya mulai berkeliaran, reka adegan-adegan pembunuhan yang biasa ia baca dalam buku mulai memenuhi benaknya.

"Apa aku akan jadi korban pembunuhan juga? Ya Tuhan, seharusnya aku menurut pada Jihoon."

Kini suara tong sampah yang seolah dipukul sesuatu menggantikan suara jeritan perempuan tadi. Tubuh Wonwoo bergetar ketakutan, namun di sisi lain ia juga merasa penasaran.

Mendengar hal itu, Wonwoo segera berlari kearah sumber suara. Betapa terkejutnya Wonwoo dengan apa yang ia lihat.

"Mingyu sunbae?"

Yang dipanggil menoleh setelah menghempas tubuh wanita yang kini dalam kondisi pucat tak bernyawa. Wonwoo menahan napas, tidak menyangka dengan apa yang ia lihat. Di depan sana, Kim Mingyu, kakak kelasnya yang terkenal sangat baik dan teladan telah menghilangkan nyawa seseorang. Mata merah pekat laki-laki itu seolah menusuk Wonwoo hingga ia tidak bisa bergerak sama sekali.

그의 송곳니 : His Fangs [SOONHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang