"Even in winter an isolated patch of snow has a special quality." Andy Goldsworthy.
...
Yang pertama Kristof lakukan adalah panik.
Napasnya memburu dan rasa takut menyergapnya seperti raksasa hitam dari belakang. Mendapati dirinya berada di ruangan yang gelap membuatnya merasa sedang ditimbun di dalam peti mati. Kristof menenangkan dirinya seraya mengumpulkan ingatan terakhir mengapa dia bisa berada di sini. Kristof duduk menempel ke dinding, bersila, menghempaskan debu di sekitar, menarik napas panjang, lalu mulai mengingat-ingat.
Toby. Dan Interpersonal. Kristof dan Ikram sedang bersembunyi dari mereka berdua, tetapi mereka kepergok diam di sebuah ruangan gara-gara Britney. Kemudian, Interpersonal menjentikkan jari—yang dipahami Kristof sebagai kemampuan hipnosis—dan Kristof berakhir di sini.
Tunggu. Britney.
"Britney?!" panggil Kristof sambil menengadah.
Britney tidak muncul. Setelah dipanggil berkali-kali dengan berbagai suara, misalnya, "Miaw! Miaw!" tetap tak kelihatan batang ekornya.
Kristof lalu menepuk jidat dan menyadari Britney muncul kalau Kristof horny.
Horny. Gimana caranya Kristof horny di dalam ruangan segelap ini?
Kristof berpikir keras sambil meraba-raba tubuhnya. Dia memulai dengan memilin-milin putingnya sendiri, berharap bisa terangsang. Sensasi itu geli, sih. Namun karena setengah panik, Kristof nggak bisa sange maksimal. Kristof mulai meraba-raba ke seluruh permukaan tubuhnya. Meraba lembut, telapak tangannya agak-agak kena tapi nggak begitu kena ke permukaan kulit. Seperti ada sedikit sengatan listrik yang enak, yang membuat darahnya berdesir.
"Aaahhh ...." Tanpa sadar Kristof mendesah. Dia mulai menikmati permainan tangannya sendiri.
Namun, kemaluannya belum menegang.
Kristof membuka celana dalam yang dikenakannya, mulai mengocok penisnya perlahan-lahan. Digenggam dan diremas penis itu dengan lembut, sambil satu tangannya yang lain sibuk memilin puting. Kristof mencoba membayangkan Ikram telanjang. Lumayan.
Gimana kalau membayangkan Ikram telanjang, dihampiri oleh Kevin yang telanjang juga?
"Aaahhh ...." Desahan Kristof semakin keras.
Kini, Kristof membayangkan Ikram berciuman dengan Kevin. Keduanya telanjang. Mungkin bayangan tubuh telanjang mereka tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi Kristof tak peduli. Kevin mendorong Ikram ke atas tempat tidur. Dia lalu merayap di atas tubuh Ikram, merengkuh tubuh Ikram yang lebih kecil ke dalam pelukannya. Lidah Kevin menyusuri pusar Ikram, naik ke dada Ikram, berputar-putar sebentar di puting Ikram, lalu menjilati leher, dan akhirnya mengecup bibir Ikram penuh nafsu.
"Aaahhh ...." Kristof semakin sange.
Tiba-tiba, Aidan muncul dari belakang. Telanjang juga.
"Anjing!" Kristof nyaris orgasme. Dia semakin sange.
Bagi Kristof, nggak ada yang bisa mengalahkan pesona Aidan. Dia bukan yang tercakep sejagad raya, tetapi karena Kristof punya perasaan berbeda, gantengnya berkali lipat. Aidan berdiri di belakang Kevin yang masih asyik mencumbu Ikram. Dengan lembut, tangan Aidan menyusuri pantat Kevin yang menggembung sempurna. Aidan menghidu pantat itu, kemudian hidungnya menyusuri garis punggung Kevin. Aidan mulai menyusupkan kedua tangannya ke pinggang Kevin.
Kedua tangan itu lalu menyusup ke celah antara Kevin dan Ikram. Dan kedua tangan Aidan meremas penis Kevin maupun Ikram.
"AAAHHH ...!" Napas Kristof sudah memburu karena akan orgasme.

KAMU SEDANG MEMBACA
Inteligensia
FantasySetelah menginjak umur 25 tahun, Kristof baru menyadari dirinya punya kekuatan super. Satu dari kecerdasan majemuknya yang dominan menjadi sumber kekuatan barunya seperti sihir. Kekuatan ini, secara resmi membuat Kristof digolongkan sebagai seorang...