[15] Sempurna

907 106 21
                                    


"Style is the perfection of a point of view." Richard Eberhart.

...

Kamar Yoshi terlihat seperti kamar guru-guru Kung Fu bijak. Atau hippie. Atau gipsi. Ada banyak kain rajutan berbagai pola dan warna menggantung di sekeliling dinding. Aroma minyak entah apa yang baru kali ini dicium Kristof menguar kuat. Lilin-lilin berbagai ukuran dan warna memenuhi setiap meja yang ada. Bunga-bunga, dream catcher, hiasan-hiasan artefak suku-suku primitif dunia, menghiasi setiap bagian dinding yang kosong. Di bagian tengah ruangan, tepat di tengahnya—sesuatu yang akan dihindari setiap arsitek di dunia karena tidak efisien dalam urusan pergerakan ruang—terdapat ranjang tanpa kepala. Yoshi duduk di atas ranjang itu, duduk bersila dan bermeditasi.

Selain takjub karena kamar ini diubah Yoshi sesuka hati, padahal ini rumahnya Alaiza, Kristof penasaran kapan Yoshi melakukannya? Apa Yoshi seorang arsitek juga?

"Enggak usah malu," ujar Yoshi tiba-tiba, membuka mata. "Kalau kamu enggak nyaman, kamu bisa kunci pintunya."

Kristof mengunci pintu kamar Yoshi. Dia perlu melakukan itu sebelum Ikram yang sekarang sedang ngambek merangsek masuk ke dalam.

Oke, jadi Kristof memilih Yoshi. Mengapa? Pertama, karena memang sudah janji. Kedua, Kristof penasaran setengah mati mengapa dirinya harus menyodomi Yoshi. Apa Yoshi gay juga? Apa Yoshi naksir Kristof selama ini? Apa Kristof seganteng itu sehingga diperebutkan banyak pria? Berbagai pertanyaan melintas dalam kepala Kristof. Fakta bahwa Yoshi benar-benar seksi membuat Kristof menunda sesinya bersama Ikram.

Masih ingat, kan visual Yoshi?

Mungkin karena dia Intrapersonal, dia menguasai dan memahami dirinya sendiri. Dia mencapai kesempurnaan atas dirinya. Otot tubuhnya dia bentuk dengan sangat sempurna. Lebih sempurna dibandingkan Kevin yang berotot, atau Ikram yang slim dan lean. Seolah-olah dia merepresentasi tubuh sesosok dewa. Dengan wajah Asia Timur yang kental, ganteng, sudah cukuran sehingga semakin ganteng, seperti ini, nih versi body-nya:

Coba, pikir, gay macam apa yang akan melewatkan Yoshi? Seseorang dengan tubuh sesempurna itu yang tiba-tiba bertelepati meminta disodomi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Coba, pikir, gay macam apa yang akan melewatkan Yoshi? Seseorang dengan tubuh sesempurna itu yang tiba-tiba bertelepati meminta disodomi.

Tentu saja Kristof langsung menunda sesinya bersama Ikram. Kristof sudah berusaha jujur, "Aku dipanggil Yoshi. Urgent. Cuma aku aja."

"Ngapain?" tanya Ikram, mengerutkan alisnya dengan bete.

"Aku lupa aku ada janji sama dia. Boleh aku minta izin menunda dulu momen kita beberapa menit aja?"

"Iya elo ada janji apa sama dia? Ngapain?"

"Enggak tahu. Turnamen kali?"

"Elo bohong," jawab Ikram setelah menyelidiki raut wajah Kristof dengan kemampuan Logical-Mathematicalnya. "Elo tahu mau ngelakuin apa, tapi elo enggak mau bilang apa kegiatannya."

InteligensiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang