[18] Hadiah Paling Berharga

1.5K 149 63
                                    


"Yesterday's the past, tomorrow's the future, but today is a gift. That's why it's called present." Bil Keane.

...

Jujur saja, Kristof tak ingin egois. Dia sudah siap mengorbankan dirinya sejauh orang lain bisa selamat. Namun jika Kristof menyelamatkan Yoshi ataupun Aidan, kemudian batu yang terlempar ke arahnya itu membunuhnya, sama saja bohong. Perlindungan untuk Yoshi ataupun Aidan akan sia-sia.

Pada titik genting itu, dengan berat hati, Kristof harus memilih.

Dia memilih calon anak kandungnya yang sekarang berada di perut Yoshi.

Biarlah dirinya mati, atau Aidan mati, setidaknya Kristof bisa mati bersama orang yang dicintai. Biarlah Kristof marah kepada Aidan karena muncul tiba-tiba di lahan Turnamen, padahal Aidan hanya orang biasa saja. Kristof tahu kok ada yang tidak beres. Perasaannya enggak enak sepanjang duduk di mobil menuju lokasi audisi. Tetiba saja Kristof kepikiran terus soal Aidan, di luar memikirkan bayi dalam perut Yoshi.

Apakah ini yang Yoshi maksud Kristof tak akan bersama Aidan sampai tua?

Dalam detik-detik berharga sisa umur Kristof, pertanyaan itu berkelebat dengan sangat cepat.

Mungkin, iya. Mungkin itulah maksud Yoshi.

Mungkin Kristof akan mati bersama Aidan, cowok yang dicintainya.

Dan mungkin Yoshi sudah meramalkan ini semua, kemudian Yoshi membiarkan Kristof menanamkan spermanya di tubuh Yoshi. Agar setidaknya ada keturunan Kristof yang hidup dan selamat. Agar ada sedikit sosok Kristof yang melanjutkan hidup di muka bumi ini.

Dalam tarikan napas terakhir Kristof, ketika batu raksasa yang melayang ke arahnya itu berada sangat dekat, sedekat gapaian tangannya sendiri, Kristof mengeluarkan semua kekuatan yang dimilikinya. Kristof tahu dirinya akan mati, sehingga tubuhnya menguarkan seluruh aura yang dimiliki. Kristof merasa hampa di dalam dada. Kekuatan itu merembes seperti uap putih yang hangat, menyebar hingga ke seluruh area Turnamen.

Jiwa Kristof lepas dari raganya.

Atau setidaknya, itulah yang Kristof rasakan. Yang dia tahu, dari sisa tenaganya, Kristof fokus membuat kubah hebat yang akan tetap berdiri kokoh meski Kristof tak bernyawa. Dengan sangat kilat, kubah biru yang berkilau itu membendung Yoshi. Melindungi sang Intrapersonal dengan bayi Kristof di dalam perutnya.

Lalu semua gelap.

Entah karena batu raksasa itu menghancurkan mukanya.

Entah karena Kristof mati.

Entah karena ....

-XxX-

....

....

....

....

....

....

....

-XxX-

"Kondisinya membaik?"

"Sejauh ini, ngng ... memuaskan. Enggak ada laporan aneh-aneh dari monitor."

"Kurasa napasnya mulai teratur."

"Mungkin dalam waktu dekat dia akan siuman."

-XxX-

....

InteligensiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang