Gadis berlesung pipi yang kini sedang menguncir rambutnya agar lebih rapi mulai melakukan pemanasan bersama gadis-gadis lainnya. Tubuh kurusnya bergerak dengan semangat dan lincah. Senyumnya terukir kala teman-teman di sekitarnya bercanda di sela-sela latihan. Meskipun mereka masih menjadi peserta audisi, kedekatan mereka sudah terlihat dan terjalin sangat baik.
Mereka mulai bergerak mengikuti musik yang diputar. Lagu AKB48 yang berjudul Heavy Rotation mengalun indah di dalam ruangan yang cukup luas itu. Para gadis dari berbagai umur dan daerah terus bergerak lincah mengikuti gerakan yang pelatih mereka lakukan di depan. Sesekali ada yang salah dan memperbaikinya. Mereka sama-sama belajar dan bekerja keras. Tak terkecuali gadis berlesung pipi itu. Beby Chaesara Anadila. Gadis berusia 13 tahun itu dengan semangat berlatih demi lolos audisi dan menjadi idol nomor satu Indonesia.
Beby tersenyum kecil lalu menggelengkan kepalanya pelan. Ia mendongak, mencoba menghentikan pergerakan air mata yang ingin keluar. Dirasa air matanya tidak akan keluar, Beby kembali menatap ke sekelilingnya. Sepuluh tahun lalu ia berjuang untuk lulus audisi JKT48 bersama teman-temannya. Dan hari ini, tepat pada tanggal 21 Februari 2021, ia akan lulus dari JKT48. Grup yang sudah membesarkan namanya. Grup yang sudah memberikan keluarga baru, rumah baru dan cinta yang banyak serta tulus.
Helaan napas keluar begitu saja dari bibir keritingnya. Senyum kecil kembali terukir di sana. Ingatannya terus menerawang ke 10 tahun lalu, dimana ia dan teman-temannya berjuang untuk lulus audisi. Ia tidak menyangka kalau dirinya akan menjadi salah satu dari 28 orang yang lulus. Karena buatnya, menjadi peserta audisi saja sudah menbahagiakan. Apa lagi, saat audisi ia mendapat teman baru yang sangat banyak dan dari berbagai daerah.
Ia kembali bengong sembari memperhatikan isi theater yang masih tampak sepi. Sekarang masih menunjukan pukul 8 pagi, ia memutuskan untuk datang cepat hanya karena ingin memperhatikan semua ruangan yang ada di theater ini.
Terlalu fokus dengan pikirannya sendiri sampai ia tak sadar akan jam yang terus berjalan. Kini jam sudah menunjukan pukul 8.30 dan itu artinya ia sudah bengong selama hampir 30 menit. Memang kalau memikirkan masa lalu membuat orang lupa akan waktu.
Suara heboh terdengar dari pintu masuk theater. Para staf berteriak heboh saat melihat siapa yang datang.
"Shania!!! udah lama nggak ketemu, terakhir kapan, ya? nikahannya Elaine nggak, sih?"
"Eh, sumpah ya, lu makin cakep aja."
"Ngapain lu ke sini? oh iya lupa, mau ketemu mantan kan, ya? hahaha."
Shania Junianatha, gadis jangkung pemilik mata bulan sabit yang indah. Shania tak hentinya tertawa mendengar ucapan-ucapan staf yang heboh. Mungkin ia adalah salah satu member yang tidak pernah ke theater setelah kelulusannya.
"Eh, Shan, lo mending urusin si Beby deh. Dari tadi senyam-senyum abis itu mukanya murung. Gue takut dia kesambet," kata seorang staf.
"Mana dia? yang lain udah dateng?" tanya Shania menoleh kiri-kanan mencari Beby.
"Tuh, duduk di deket jendela. Yang lain belum pada dateng padahal udah dibilang 8.30 udah harus kumpul buat latian bentar sama siap-siap make up."
"Demi apa belum pada dateng dan cuma gue sama Beby yang udah dateng?" ujar Shania tak percaya.
"Kenapa lu? kayak dejavu, ya? dulu biasanya lu sama Beby yang rajin dateng duluan, kan."
Shania tersenyum mendengar itu. Benar, ia merasa kembali pada tahun-tahun dimana ia masih menjadi member JKT48. Dimana ia dan Beby adalah member yang sering datang pertama. Sebenarnya Ayana juga, tapi yang lebih sering datang duluan tentu ia dan Beby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
AcakSekumpulan imajinasi yang terlintas di dalam otakku, dan aku rangkai dalam sebuah kata demi kata yang membentuk cerita. Hanya ingin menghibur, bukan mengajak untuk melakukan hal yang sama dengan semua ceritaku. Semoga menghibur dan selamat masuk ke...