8

822 165 8
                                    

3month later...

Junkyu menutup pelan pintu ruangan itu. Tatapannya hampa, sekuat tenaga di halaunya rasa takut dan keinginan untuk menangisnya.


Masih dengan selembar kertas di tangan, Junkyu memilih untuk menenangkan dirinya di salah satu kursi tunggu di depan ruangan yang baru saja di tinggalkannya itu, wajahnya gelisah dan pucat di tambah dengan tubuhnya yang lemas.


Junkyu menghembuskan nafasnya berulang kali, berusaha rileks dan terkadang ia berusaha tersenyum ketika beberapa orang yang lewat tidak sengaja bertatapan dengannya.


Junkyu ingin menangis, tapi itu tidak mungkin, pemuda Kim itu selalu di setting untuk menjadi pemuda yang kuat, tegar dan penurut. Dan lagi, Satu jam lagi ia ada janji temu dengan kekasihnya, dan ia tidak mau Junghwan melihat keadaannya yang kacau ini.


" Apa yang harus ku lakukan?" Lirihnya sepenuhnya terdengar seperti keluhan. Otak pintarnya segera membuat begitu banyak planning dan mengkalkulasi berbagai macam kemungkinan. Masih dengan fikiran yang kacau, Junkyu berusaha untuk berfikir secara rasional.



Setelah begitu banyak fikiran yang simpang siur di otaknya, akhirnya Junkyu meraih ponsel di kantung mantel tebalnya. Berselancar sebentar, lalu kemudian mendekatkan ponsel itu di telinganya.

" Halo Hyung."



" Halo Tuan Muda. Apakah anda ingin saya jemput?"


" Hyung. Berhentilah berbicara formal kepadaku."


" Tidak bisa Tuan Muda. Jadi ada apa?"



Junkyu menghela nafas lelah.


" Apakah hyung punya rekening lain yang tidak di ketahui Dragon dan Kim Group?"



" Tentu saja, Tuan Muda. Untuk apa?"



" Bolehkah aku meminjamnya?"


" Tentu saja boleh, kebetulan aku mempunyai 2. Tapi untuk apa tuan?"


" Aku akan segera mentransfer seluruh tabunganku kesana. Dan kemungkinan aku juga akan menarik semua deposito. Jadi bisakah sore ini hyung menyerahkan kartu atm itu kepadaku?"


" Tapi--- ah baiklah, Tuan Muda. Sekarang tuan muda berada dimana?"


" Aku akan menutupnya hyung. Berikan nomor rekeningnya melalui pesan setelah aku menutup telpon ini."

" Baiklah Tuan muda."


Junkyu menjauhkan ponsel itu dari telinganya di iringi helaan nafas pelan, Junkyu mengutak atik ponselnya untuk mengirim semua saldo tabungannya ke rekening Jay setelah sebuah pesan berisi nomor rekening sampai di ponselnya.



Junkyu melipat kertas yang senantiasi ia pegang sedari tadi itu menjadi lipatan persegi lalu mengantonginya beserta ponselnya. Dengan sedikit mengeratkan genggaman tangannya, Junkyu bangkit berdiri lalu dengan langkah pasti meninggalkan gedung rumah sakit itu.


 Dengan sedikit mengeratkan genggaman tangannya, Junkyu bangkit berdiri lalu dengan langkah pasti meninggalkan gedung rumah sakit itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enemy | Hwankyu vers✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang