10

789 156 10
                                    

Yahh walaupun tidak menarik ayo kita lanjutkan..
Selamat membaca hm













" Hati-hati Hwan-ah."


Junghwan mengangguk dan dengan perlahan membaringkan tubuhnya di atas bed Kingsize dominan hitam putih itu. Tangan Junkyu reflek menggapai sudut pinggang Junghwan ketika di lihatnya pemuda So itu terlihat susah payah memperbaiki posisi tidurnya.


" Sekarang sudah nyamankan?" Tanya Junkyu saat melihat wajah rileks Junghwan. Junghwan menatapnya sekilas lalu mengangguk.



Junkyu meraih remote lalu menekan benda canggih itu, gorden tebal itu terbuka membuat cahaya dari luar perlahan merambat masuk meskipun matahari bulan januari tidak terlihat. Junkyu juga mematikan lampu lalu mengatur suhu ruangan agar lebih hangat.



Tangan Junkyu kini telah bekerja membuka syal yang melilit leher Junghwan ketika pemuda itu terlihat kesusahan menggerakkan tangannya.



" Kamu ingin ku masak kan apa?" Tanya Junkyu masih dengan syal tangannya.


" Apa saja." Jawab Junghwan dengan suara pelan. Wajahnya menyiratkan jika ia sedang tidak bergairah.


" Aku akan memasak untukmu sebelum aku pergi."


Junghwan menoleh, wajah lecet dan lebamnya itu mengernyit menatap Junkyu yang baru saja berbicara.


" Kemana?" Tanyanya.


" Aku ada urusan. Sekalian mengambil barangku di rumah dan membeli segala sesuatunya untukmu."

" Apa?--- Tapi---"


Junghwan terlihat bingung. Junkyu yang telah duduk di pinggiran ranjang itu tersenyum.


" Kamu siap untuk bertanggung jawab bukan?"


" T-tentu hyung. Tapi---"


" Tapi apa?"



" Aku tidak punya apapun untuk ku berikan padamu." Junghwan tertunduk. Dadanya sesak memikirkan keadaannya sekarang.

Junkyu kembali tersenyum lantas menggenggam tangan Junghwan.


" Kalau begitu kamu harus bekerja untukku."


Junghwan mengangkat wajahnya, menatap Junkyu ragu-ragu.


" Bekerja? Tentu saja aku mau. Tapi pekerjaan apa yang bisa ku dapatkan jika tidak punya ijazah atau kartu pengenal hyung?"

" Petugas kebersihan?" Celetuk Junkyu, tapi di akhir kalimat ia tertawa. Junghwan menatap Junkyu tidak mengerti, apakah Junkyu benar-benar serius menginginkannya menjadi petugas kebersihan?



" Tentu saja tidak Junghwan-ah. Meskipun aku tidak lagi berada dalam kekuasaan keluarga Kim, tapi aku masih mempunyai bekal untuk hidup ke depannya bersamamu. Aku mempunyai restoran atas namaku. Meskipun restoran sederhana dan tidak sebesar restoran Kim lainnya."


Junghwan tampak tertarik, ia mendudukan dirinya susah payah. Junkyu dengan cepat membantunya.



" Benarkah?" Tanya Junghwan, sekarang nada suaranya telah kembali seperti biasa. Junkyu mengangguk.



" Tentu saja aku tidak berbohong. Seluruh aset, tempat dan pekerja restoran itu ada di bawah pengawasanku. Tapi biasanya bahan mentah restoran selalu di sediakan perusahaan, sekarang kita yang harus membeli bahan mentah itu sendiri."


Enemy | Hwankyu vers✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang