Keesokan harinya, Gangcheol menemui Seolmi. Ia tidak menyangka kemarin ia bertindak bodoh, dan malah meninggalkan Mirae.
Jika saja ia tidak meninggalkan Mirae mungkin ia tidak akan menyesal seperti ini.
"Kau apakan Mirae?"
"Hanya menyiramnya dengan air super dingin. Oppa tidak perlu berterimakasih padaku. Karena sudah semestinya aku bertindak marah pada wanita pengganggu kekasihku" Kata Seolmi sebari tersenyum.
"Oh iya, seperti perintah oppa aku tidak merusak Headphone miliknya kok" Kata Seolmi.
"Mengapa kau bertindak begitu? Kau tahu yang kau lakukan sangatlah buruk? Kau tahu perasaannya tersakiti seperti itu? Yang kau lakukan kemarin itu sangatlah kejam" Kata Gangcheol kesal.
"Karena aku tidak suka wanita sepertinya mengganggu oppa ku. Mengapa kau marah? Seolma... Kau benar benar menyukainya? Tidak begitu bukan?"
"Asal kau tahu, dia tidak pernah menganggu ku. Tapi aku yang mengganggunya. Aku menyukainya, aku tidak menyukaimu. Jadi jauhi tangan kasar mu dari wanita yang ku sukai"
Kini raut wajah Seolmi berubah. Seolmi menatap Gangcheol kecewa. Hatinya seperti tertusuk pedang tajam.
"Dan... Ia juga menganggu pikiran oppa. Kau berani mengatakan itu padaku? Kau tahu perasaan ku sekarang ini? Bagaimana bisa kau menyukai wanita yang baru saja pindah ke sekolah ini dibanding kau harus menyukai wanita yang selama ini selalu berada di sisimu. Kau jahat" Kata Seolmi dengan nada bicara yang berubah.
"Benci aku semau mu. Aku memang pantas di benci olehmu. Namun perasaanku masih belum berubah. Selama ini aku hanya menganggap mu sebagai adik Perempuanku. Layaknya dua anak kembar. Kita "
"Aku tidak suka... Siapapun yang menganggu oppa ku. Aku tidak suka, selamanya aku tidak akan suka. Jadi kumohon beri aku kesempatan... Eoh... Aku rela melakukan apapun agar oppa menyukaiku" Teriak Seolmi. Seolmi memegang tangan Gangcheol dengan air mata yang mengalir.
"Kau gila ya? Sadarlah Seolmi aku benar-benar sudah muak denganmu, akan ku laporkan apa yang telah kau lakukan pada Mirae" Gangcheol menepis kasar tangan Seolmi.
Seolmi berhenti menangis mengusap pipinya yang telah dibasahi oleh air matanya.
"Memangnya kau punya bukti? Seolah kau peduli padanya padahal... Kemarin saja kau meninggalkannya begitu saja. Kau pikir aku tidak akan membunuhnya? Bisa saja aku membunuhnya. Tapi kau meninggalkannya begitu saja. Itu tandanya kau tidak peduli padanya. Tapi sekarang apa? Kau hanya ingin aku berhenti menyukaimu, menyakiti hatiku, lalu aku akan meninggalkan mu karena jijik. Nyatanya? Aku tidak semudah itu kau tipu. Perasaanmu tidak nyata aku tahu itu"
Gangcheol hanya menatap Seolmi dengan emosi yang tidak terkontrol. Cukup lama Gangcheol menatap Seolmi.
"Terus tatap mataku. Dan buatlah pernyataan yang sebenarnya. Aku menyukainya, aku menyukai Choi Mirae. Puas? Apa aku terlihat berbohong? Apa mataku mengatakan bahwa aku berbohong"
Seolmi terus menatap Gangcheol menahan rasa kesalnya, mengepalkan tangannya. Air matanya mengalir dengan bibir yang bergetar.
Gangcheol jujur. Itu yang tersirat dihatinya yang membuat hatinya tersayat perlahan dan sangat sakit.
Gangcheol mendekat memperhatikan layar ponsel miliknya pada Seolmi. Terlihat Vidio yang sengaja ia rekam kemarin.
Seolmi hanya bisa terdiam. Baginya saat ini yang terpenting adalah hatinya. Ia tidak peduli jika Gangcheol akan menyebarkan itu.
"Perhatikan sikapmu. Jika kau melakukan itu lagi aku tidak akan segan segan menyebarkan Vidio ini" Kata Gangcheol kemudian pergi meninggalkan Seolmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will "Never" Leave✅
RomancePernah mendengar lagu yang berjudul Stay With Me? Lagu Jepang tahun 80-an yang dinyanyikan oleh Miki Matsubara. Ya, lagu yang sedang nge-trend lagi. Lagu itu juga menjadi lagu favorit ku dengan Mirae (cinta pertamaku bertemu ketika kami masih di ba...