Forever Friends

9 2 3
                                    

"Seolmi-yaa" Kata Mirae yang kebetulan melihat Seolmi di lapangan baseball sendirian.

"Mengapa kau kesini?" Tanya Seolmi.

'Aku tidak mendengar apa yang kau katakan' Kata Mirae menggerakkan tangannya.

"Aissshh, merepotkan" Kata Seolmi yang kemudian mengeluarkan notebook mini yang entah sejak kapan Seolmi juga memiliki itu.

Mirae tersenyum "Kau sengaja membeli itu karena ku?"

"Karena siapa lagi pabo-yaa... Hanya kamu satu satunya yang tuli di sekolah ini. Merepotkan tahu" Kata Seolmi yang kemudian menuliskan sesuatu.

Kau mau apa? - Tulis Seolmi.

Aku hanya sedang butuh teman - Tulis Mirae.

Bukankah kau sudah sangat menempel dengan Gangcheol? Mengapa butuh teman jika punya Gangcheol? -Tulis Seolmi.

Bukan, bukan Gangcheol. Aku membutuhkan the real Best friend - Tulis Mirae.

Kalau begitu aku bukan orang yang tepat -Tulis Seolmi

Justru aku kesini karena ingin bersama the real Best friend ku -Tulis Mirae.

Yasudah... Aku pergi kalau begitu -Tulis Seolmi.

Mirae menahan tangan Seolmi yang hendak pergi lalu menggeleng kan kepalanya ketika Seolmi menatapnya.

Apa lagi? Jangan terus membuat ku repot deh -Tulis Seolmi

Kau... The real Best friend ku -Tulis Mirae.

Seolmi menatap Mirae dengan matanya yang berkaca kaca. Teringat teman satu satunya juga pernah mengatakan itu sebelum ia pergi selamanya.

Mirae adalah orang kedua yang mengatakan itu. Mengapa harus Mirae yang mengatakan itu? Orang yang pernah Seolmi benci.

Seolmi jadi merasa seperti pendosa paling jahat.

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Dan mengapa orang yang mengatakan kata itu padanya harus pergi juga.

Itu adalah patah hati terberat bagi Seolmi. Menatap wajah temannya di dalam bingkai foto. Tertata di dekat abunya.

Layaknya sebuah mimpi yang buruk yang tidak bisa dibantah begitu saja.

Seolmi menangis sangat kencang. Berteriak karena ini tidak mungkin terjadi.

Banyak siswa lain yang juga ikut menangis. Mungkin seseorang yang mengenal Mirae dulunya. Pemakaman Mirae banyak di kunjungi oleh orang orang. Sangat ramai oleh tangisan.

Gangcheol terlihat duduk di sudut ruangan menjauh dari yang lain. Wajahnya sudah sangat pucat ia seperti kehabisan air matanya. Menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Seolmi berlari keluar sebari memegang dadanya. Yoojin datang terlambat karena ada urusan keluarga.

Yoojin memegang pundak Seolmi yang membuatnya terjatuh lemas. Penyesalan Seolmi masih setia bersamanya membuatnya sangat depresi.

"Ini tidak nyata kan?" Tanya Seolmi pada Yoojin.

Yoojin hanya bisa memeluknya, tangisan Seolmi semakin menjadi jadi. Ia memukul pundak Yoojin tak terima dengan kenyataan.

"Aku yakin ini tidak nyata"

Setelah kepergian Mirae, tetap saja membuat Seolmi depresi. Meskipun 2 Minggu telah berlalu.

Seolmi tidak mau makan dan juga tidak mau keluar dari apartemen nya. Yoojin berkali kali ingin menghiburnya. Namun Seolmi sangat sakit hati. Ia butuh sendiri entah sampai kapan.

You Will "Never" Leave✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang