✯first snow

6 2 3
                                    

"Eomma aku pulang" Kata Robin pelan ketika sudah sampai di kamar pasien di rumah sakit tempat ibunya terbaring sakit.

Robin menahan tangis dari tadi. Mengingat apa yang Gangcheol katakan yang membuatnya merasa terhina.

"Eoh Robin, kau sudah makan? Ibu menunggumu dari tadi mengapa kau lama?"

"Aku kerja paruh waktu bu. Ibu mau tahu tidak aku baru saja mendapatkan berapa won?"

"Kau kerja paruh waktu lagi? Kan sudah ibu bilang jangan, kau belajar saja"

"Eomma lagipula kan uangnya lumayan untuk biaya rumah sakit"

"Eomma sudah sembuh kok, kau tidak perlu membayar nya ibu sudah punya uangnya"

"Eomma meminjam lagi? Eomma sudah ku katakan aku akan membayarnya. Mengapa eomma selalu melarang ku?" Kini Robin tak tahan lagi menahan tangis.

"Mengapa gadis cantikku menangis?" Kata ibu Robin sebari mengusap pipinya.

"Aku sudah membayarnya lunas untuk dua hari kedepan. Jadi ibu tidak perlu khawatir lagi, aku akan kerja sampingan"

"Gomawo, rasanya kalau tidak ada gadis cantikku ibu tidak tahu lagi harus hidup seperti apa" Kata ibu Robin yang kini juga menangis.

Robin memeluk ibunya erat. Robin sungguh akan melakukan apapun demi kesembuhan ibunya.

Dari hari sebelum libur ibunya jatuh sakit. Robin yang tidak punya uang tidak tahu harus mendapatkan uang darimana untuk membayar biaya rumah sakit.

Gaji ibunya tidak akan cukup untuk membayar makan Robin dan biaya rumah sakit secara bersamaan.

Untungnya Robin memiliki teman yang sangat pintar di bidang komputer. Ia juga kadang kala suka membantu Robin.

Saat itu Robin sedang menghafalkan rumus rumus. Karena Robin tahu sebentar lagi ujian ranking dan Robin harus mengikuti itu.

Awalnya Robin akan menghafal di perpustakaan, namun entah kenapa tiba tiba perpustakaan sangat penuh. Bahkan ruang komputer juga begitu.

Akhirnya Robin berinisiatif untuk belajar di atap sekolah.

Awalnya memang tidak ada siapa siapa. Sampai akhirnya Park Seolmi datang dengan sangat berisik.

Robin yang merasa terusik ingin melawan Seolmi untuk pergi dari sana. Namun ternyata Seolmi menarik tangan Mirae dengan kasar.

Mereka tampak tidak akrab. Robin hanya bisa bersembunyi di balik dinding pintu menuju atap.

Karena tidak bisa menghafal dalam keadaan seperti itu. Robin hanya bisa mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

Lalu muncul ide di otaknya untuk merekam apa yang sedang mereka lakukan. Karena Robin berpikir dengan adegan yang ia rekam sekarang bisa jadi akan membantunya suatu saat.

Sampai akhirnya kejadian yang tak ia duga terjadi. Robin ingin membantu Mirae yang terlihat kesakitan, namun Gangcheol ternyata bergerak cepat dalam menangani wanitanya. Membuat Robin sedikit terkesan layaknya sedang menonton drama.

"Bagaimana? Kau dapat berapa?" Tanya Kang Son Nam.

Dia pria dari kelas 11 B-2. Pria berkacamata yang mendapat rangking 4.

"300 ribu won" Kata Robin sebari murung.

"Ada masalah?" Tanya Son Nam.

Kini Robin mengingat lagi perkataan Gangcheol yang membuatnya sakit hati. Robin menangis lagi.

"Yaaa wae geurae?" (Kenapa?)

"Dasar jahat. Dia bilang padaku bahwa dia memberikan itu karena kasihan bukan karena Vidio penyebar kebencian"

You Will "Never" Leave✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang