✯You are My Close Friend

3 2 1
                                    

"Maaf kan aku soal waktu itu, aku sungguh tidak tahu" Kata Gangcheol yang kini duduk di samping ibu Mirae sambil terus merasa bersalah.

"Tidak masalah. Apakah wajahku terlihat tua? Makannya kau mengira begitu" 

"Ah anieyeo... Sama sekali tidak. Waktu itu aku sungguh linglung mungkin karena pengaruh obat tidur" Kata Gangcheol berbohong soal obat tidurnya.

Kini suasana sangat canggung. Ibu Mirae sempat membelikan coffee untuk Gangcheol dan dirinya namun Gangcheol tidak berani meminumnya. Sedangkan ibu Mirae terus meminum coffee itu terlihat biasa saja.

"Kau tahu ada apa dengan Mirae akhir akhir ini? Kemana kedua Hearing Aids miliknya?" Tanya ibu Mirae yang sama sekali tidak terdengar menuduh Gangcheol.

"Maaf kan saya. Mengapa kau mengatakan earphone itu Hearing Aids? Lalu Hearing Aids apa?" Kata Gangcheol pura pura tidak tahu.

"Mengapa kau meminta maaf? kau tidak bersalah" 

"Ne? bagaimana kau tahu aku tidak bersalah?"

"Mengapa tidak cari tahu sendiri? Kau yang menemukan Hearing Aids anakku. Mana mungkin lelaki peraih rangking satu di sekolah tidak punya ide untuk itu" Kata Ibu Mirae.

"Wajahmu tidak terlihat bersalah" Lanjut ibu Mirae sebari menunjuk wajah Gangcheol. Mendengar hal itu Gangcheol langsung memegang wajahnya.

"Geuge... "(Bahwa...)

"Intinya, aku menemui mu karena hanya ingin bilang ini. Aku dengar kau pintar, kau pernah menempati posisi ke satu sekali di ranking sekolah ini. Bagaimana jika kamu belajar bersama Mirae? Mirae butuh bimbingan dari teman sepertimu untuk bisa masuk sekolah kedokteran" Kata ibu Mirae sebari berdiri.

"Ne?" Gangcheol terkejut bukan main. Alih alih memarahi Gangcheol, ibu Mirae malah meminta tolong padanya.

"Kau tidak mau? Aku bisa membayar mu jika mau. Aku dengar juga jika Mirae bisa masuk rangking satu, dua ataupun tiga dia bisa mendapat beasiswa sekolah di Stanford. Mirae akan ikut kompetisi itu untuk semester ini"

"Ah ne..." Kata Gangcheol yang langsung berdiri lalu menunduk dengan senyum lebar ke arah ibu Mirae.

"Kau mau atau tidak? Datanglah ke rumah Mirae Minggu depan. Jika mau"

"Jaga dia, jangan macam macam dengan anakku. Aku menyuruhmu untuk belajar bersama bukan berkencan, mengerti?" Lanjut ibu Mirae.

"Ne, khamsahamida eomonim"  Kata Gangcheol yang menunduk padanya.

"Mwo? khamsahamida?"

"Ah ani, saya akan bekerja keras untuk Mirae" Kata Gangcheol meralat ucapannya.

"Saya butuh keseriusan mu" Kata ibu Mirae yang kemudian pergi.

"Yesssssss" Kata Gangcheol setelah memastikan ibu Mirae benar benar pergi.

Bagi Gangcheol ini adalah kesempatan terbesar yang ia miliki. Lebih dekat dengan Mirae adalah mimpinya. Tidak disangka ibunya meminta langsung padanya. Suatu kehormatan baginya, ini tandanya ia sudah maju satu langkah lebih dekat dengan Mirae.

Gangcheol berharap akan terus begini. Tidak ada penghalang dirinya untuk bersama Mirae. Yoojin bukan masalah dia sekarang, karena Yoojin juga sudah tahu dia suka Mirae. Otomatis Yoojin akan cari yang lain. Mungkin ia akan mengejar Seolmi.

"Geurae, aku pasti akan mendapatkan Mirae" Kata Gangcheol dengan pedenya.

*************

Gangcheol terus menatap kursi tempat Mirae duduk hingga akhirnya bu guru masuk ke kelas. Gangcheol bingung karena Mirae tidak kunjung datang. Bahkan sampai bu guru itu menerangkan Mirae masih belum datang juga.

You Will "Never" Leave✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang