✯Hard to say

6 2 1
                                    

"Hidup itu melelahkan ya? Terkadang harus lari dari kenyataan, atau terkadang kita berdiam diri di kenyataan yang pahit. Sulit, namun harus tetap di hadapi" -Choi Mirae

*****

Ibu Mirae berjalan menuju rumah milik ayah Mirae. Niat ingin menjemput Mirae yang sudah lama tidak pulang kerumahnya.

Mirae tak sengaja berpapasan dengan ibunya namun Mirae pura pura tak lihat dan lebih memilih untuk melanjutkan perjalanannya.

"Mirae" Kata ibu Mirae.

Mirae menghentikan langkahnya. Menundukkan wajahnya seperti biasa.

'Boleh kita berbicara?' Tanya ibu Mirae setelah berada di depannya.

'Tidak ada yang ingin ku katakan' Kata Mirae kemudian pergi namun tak sempat karena ibu Mirae memegang tangannya.

'Ibu minta maaf'

'Mengapa tidak mengatakan saya seperti biasa?'

'Ibu sungguh minta maaf, ibu tahu ibu salah. Jadi kumohon, kita harus berbicara'

Mirae berpikir sejenak. Mungkin ia bisa memberikan ibunya kesempatan kedua.

Mirae dan ibunya duduk di bangku taman dekat rumah ayahnya. Lalu berbicara tentang permohonan maaf.

'Kamu mau pulang kan?' Tanya ibu Mirae.

'Ibu janji ibu tidak akan memaksamu untuk belajar lagi. Ibu sudah pikirkan itu'

'Tapi ... Kau harus memutuskan pacarmu itu' Kata ibu Mirae yang membuat Mirae berdiri berniat pergi. Bagi Mirae ibunya masih belum berubah.

Namun lagi lagi ibu Mirae menahan tangannya.

'Ibu takut' Ibu Mirae kini sungguh memasang wajah khawatir.

Mirae duduk lagi di samping ibunya.

'Kali ini ibu tak mau kehilangan anak kesayangan ibu lagi'

'Ibu sudah memikirkan semua ...'

Kini Mirae menatap ibunya. Suasana menjadi tegang entah mengapa itu bisa terjadi. Namun Mirae sudah merasakan hal yang buruk.

'Ibu mau kita pindah ke Amerika'

Dada Mirae sesak sekarang. Entah apa yang di pikirkan ibunya namun itu nampak sangat penting.

'Ini untuk kesembuhan kamu. Seperti waktu liburan kemarin, ibu mau kita pergi ke rumah sakit itu lagi'

Dada Mirae sungguh sesak saat ini. Mirae tidak tahu sebenarnya apa penyakit Mirae. Apa itu penyakit kanker?

Tidak, Mirae hanya bisa memikirkan Gangcheol. Tak ada yang lain. Mirae tidak mau pergi dan akan terus menemui Gangcheol. Mirae yakin Mirae bisa hidup bahagia bersama Gangcheol.

'Pikirkan lagi, kita buat otakmu sembuh lalu kamu bisa beraktivitas lagi. Kamu bisa menemui Gangcheol lagi. Ini semua untuk kesembuhan kamu'

Entah apa yang ingin Mirae pikir. Namun rasanya semua ini sangat berat untuk Mirae pilih.

Selama di Amerika kemarin, Mirae diajak ibunya untuk terapi otak disana. Entahlah untuk apa.

You Will "Never" Leave✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang