bagian 6

20 4 0
                                    

Setelah dua hari Keluarga Wijaya menjenguk kakek Wijaya di Bogor kini keluarga itu sudah kembali ke Jakarta karna pekerjaan dan kewajiban masing-masing yang tidak bisa ditinggal terlalu lama

Seperti biasa sarapan pagi ini begitu tenang hanya ada dentingan sendok dan garpu

"Kakak udah selesai,kakak berangkat dulu" ucap iris setelah dilihat yang lainnya juga sudah selesai dengan sarapannya masing-masing

"Abang juga,ada meeting pagi ini" ujar Kenan seraya bangkit dari kursinya guna pamit pada ayah dan bunda

"Adek juga,hari ini adek bawah motor sendiri" ujar Kevan menimpali

"Ya sudah kalian hati-hati" sahut bunda "Hati-hati,adek jangan buat ulah disekolah " jawab ayah

"Adek lagi adek lagi,yaudah Kevan yang paling ganteng sekolah dulu,bye semua" pamit Kevan setelah mencium tangan bunda dan ayahnya tak lupa juga mengecup kening Kakaknya singkat

Keluarga Wijaya sudah tidak heran dengan kelakuan Kevan ataupun Kenan mereka berdua akan mencium kening Iris,mereka berdua bilang itu tanda bahwa mereka menyanyangi dan akan menjaga Iris
Iris pun membalas dengan pelukan singkat

"Kamu sama abang aja,jangan bawah mobil hari ini nanti pulang biar Rudy yang jemput kamu kalau abang ngak bisa" ucap Kenan pada Iris yang hanya di balas anggukan

Rudi merupakan asisten sekaligus sahabat Kenan dari SMP
Sejujurnya Rudi menyukai Iris hanya saja dia sadar adik sahabatnya itu mencintai orang lain dan selamanya akan tetap begitu
.
.
Selama perjalanan Iris dan Kenan hanya diliputi kesunyian sebelum akhirnya Iris membuka percakapan lebih dulu
"Abang,Iris ngak akan ke luar negeri Iris bakal stay disini ? "

Kenan menatap iris sejenak dengan tatapan bertanya
"Iris gak bakal lari dari masa lalu iris,justru iris pengen bangkit dari masa lalu, iris percaya abang sama adek bakal jaga iris disini. Jadi Iris ga akan ninggalin kalian buat sesuatu yang udah ngak penting" ujar iris sambil menatap abangnya yang fokus menyetir

Sudut bibir Kenan terangkat mendengar ucapan adiknya. Tangan kirinya terangkat mengusap kepala adiknya sayang
"apapun keputusan kamu abang hargain,abang sama adek bakal jagain kamu tanpa kamu minta. Itu tugas kami" ucap kenan

"Makasih ya bang,bantu iris buat bangkit lagi"

"Pasti sayang"

Tidak terasa mereka sudah sampai didepan kampus iris. Kenan turun dan membukakan adiknya pintu. Sebenarnya iris tidak menyukai hal itu tapi ya apapun yang abangnya lakuin itu bentuk kasih sayang pada iris

"Kuliah yang benar,kalau sore abang ngak bisa jemput nanti Rudy yang jemput,jangan pulang sendiri. Oke" ucap kenan lalu mengecup kening iris dan dibalas pelukan oleh adiknya

"Ia abangku sayang" jawab iris menampilkan senyum lebarnya
Kenan sempat terpaku,adiknya sangat jarang tersenyum seperti ini
Sekali lagi dia mengecup kening iris

Banyak yang menatap mereka iri, dua anak konglomerat sedang berpelukan depan mereka. Mungkin bagi yang tidak mengenal Kenan dan Iris akan mengira bahwa mereka pacaran. Tapi apapun pendapat orang Iris dan Kenan tidak pernah menggubris itu

"Abang pergi dulu"pamit kenan
"Iya hati-hati"

Setelah mobil abangnya menghilang dari pandangan Iris berbalik hendak masuk kekampus. Dia melihat sekelilingnya yang menatapnya dengan tatapan beragam. Tak ambil pusing iris melanjutkan langkahnya kekelas sebelum dia terlambat.
.
.
.
Setelah dua mata kuliah yang cukup membuat kepalanya pening Iris melangkahkan kakinya ke arah kantin. Sebelum itu dia menghubungi sahabatnya untuk menunggunya di kantin. Ya hari ini Iris dan Renata berbeda kelas tapi jam yang sama

DERANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang