Bagian 12

10 4 0
                                    

Mata sayu itu terbuka perlahan sedikit menyilaukan matanya karna cahaya mentari yang masuk lewat kaca besar samping ranjangnya.

Perlahan ia mengedarkan mata cantiknya itu mendapati sang bunda yang baru masuk ke kamar membawahkan sarapan untuknya.
Ya,Iris tidak sadarkan diri hingga pagi ini,semuanya cemas namun kata dokter Iris hanya membutuhkan istirahat yang cukup karna tubuhnya belum terbiasa dengan rasa sakit yang mencekam tubuhnya akhir-akhir ini. Tentu saja jawaban itu melegahkan sehingga mereka memutuskan untuk menunggu Iris sadar tanpa memaksakan kehendak mereka.

Wanita paruh baya itu tersenyum melangkah ke arah ranjang putrinya,setelah meletakkan sarapan diatas nakas Bunda mendekati putrinya di rancang dengan mata yang berkaca-kaca namun berusaha untuk tetap tersenyum

"Putri Bunda udah sadar,capek banget ya makanya tidurnya lama banget "

"Iris,pingsan Bun ?"

"Iya sayang,kamu harus istirahat yang cukup jangan banyak pikiran. Bunda sama yang lain bakalan usahain apapun untuk kesembuhan kamu"

"Maafin Iris udah buat semuanya khawatir"

"Kalau enggak mau buat Bunda dan yang lain khawatir,kamu makan dulu ya habis itu minum obat. Abis itu Bunda bantu ganti pakaiannya,dari semalam kan ngak ganti." Ujar Bunda sambil menyuapi Putrinya perlahan dengan tetap menampilkan senyum terbaik seorang ibu. Namun siapa sangka Hatinya seakan diremas ketika melibat kondisi putrinya yang semakin pucat

Setelah makan Iris meminta untuk duduk di Balkon kamarnya sambil menikmati cuaca pagi ini yang sedikit mendung sambil mendengarkan instrumen musik sebagai penenang hati dan pikirannya
Saat sedang asik dengan kegiatannya,seseorang duduk disampingnya sambil menatap wajah pucat itu membuatnya merasakan sakit yang luar biasa pada hatinya melihat gadis pujaannya harus menderita penyakit mematikan itu

Iris yang sadar pun membuka matanya dan menoleh ke samping mendapati kekasihnya Rudy sedang menatapnya begitu dalam,Iris tersenyum ia tau apa yang kekasihnya pikirkan. Entah sejak kapan tapi Iris akui ia sudah begitu mencintai pria yang disampingnya ini

"Hey kok bengong" Ujar Iris menyadarkan lamunan Rudy

Rudy tersadar dari lamunannya,lalu tersenyum tanpa berkata apapun dia memeluk kekasihnya lembut,menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadisnya. Iris tampak bingung namun akhirnya ia pun membalas pelukan kekasihnya. Mereka berdua berpelukan cukup lama dengan keheningan tanpa bersuara satu kata pun. Namun tanpa disadari keduanya meneteskan air mata bersamaan,menahan sesak di dada masing-masing untuk kemungkinan-kemungkinan terburuk dimasa depan yang tidak mereka inginkan terjadi. Cukup lama berpelukan Rudy melepaskan pelukannya terlebih dahulu

"Ekhem,aku bawain kamu cheese cake kesukaan kamu di kafe yang biasa kamu beli" Ujar Rudy seraya mengeluarkan cheese cake dari paperbag untuk sang kekasih
Iris tersenyum lalu menggenggam tangan kekasihnya lembut

"Makasih ya,aku lagi pengen banget makan cheese cake disana"

"Iya,kalau kamu mau lagi nanti pulang kantor aku beliin lagi,apapun yang kamu mau tinggal bilang sama aku jangan sungkan sama aku"

Iris tersenyum
"Benar apapun yang aku mau?"

"Iya apapun" jawab Rudy yakin

Iris terdiam sejenak lalu menatap dalam kekasihnya yang sudah membuatnya merasakan jatuh cinta kembali

"Aku pengen bahagia sama kamu,kamu mau ?" Tanya Iris lembut

Rudy tersenyum lembut,menangkup wajah kekasihnya lalu mencium kening Iris dengan penuh perasaan.

" tanpa kamu minta,aku juga mau bahagia sama kamu. Kita lewatin ini sama-sama ya,kamu ngak sendiri ada aku,ada keluarga kamu,ada sahabat kamu. Kita berdua bakal bahagia apapun yang terjadi kedepannya. Aku sayang banget sama kamu Ris" ujar Rudy dengan penuh ketulusan

DERANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang