•Gara-gara Mas Saga

4.6K 427 108
                                    

Karna ku baik hati dan tidak rajin menabung, akhirnya ku putuskan untuk update sekarang, semoga kalian nikmatin ceritanya 💜

Karna ku baik hati dan tidak rajin menabung, akhirnya ku putuskan untuk update sekarang, semoga kalian nikmatin ceritanya 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini baru aja dimulai, seharusnya disambut dengan momen hangat para pemeran. Tapi kali ini enggak, pemeran utama sedang grasak-grusuk di dapur memasak sarapan. Sedangkan di tiga kamar yang berbeda, nampak remaja yang lagi ngedumel sambil ngancingin baju seragam.

Di kamar 1 ada si kembar sulung yang bibirnya cemberut, setelah pake seragam ia lanjut memakai sepatu sekolahnya. Arnesh masih menggerutu dalam hati karena sang Mas tidak membangunkannya tepat waktu padahal hari ini jadwalnya ia piket kelas. Seharusnya ia bangun jam lima subuh, sekalian sholat subuh. Tapi pagi ini mereka serempak bangun hampir jam 6. Sialnya alarm di kamarnya mati.

Di kamar 2, Samudra memasukkan bukunya ke dalam tas dengan terburu. Beruntung dia selalu menyiapkan mata pelajaran dari semalam setelah belajar atau ngerjain PR. Setelah semua kelar, ia menyampirkan tas di bahunya dan membenarkan kacamatanya yang merosot.

Terakhir di kamar 3, si bontot yang paling emosi dan banyak bacot sendiri karena ia lupa membuat tugas, bukan lupa sih, lebih tepatnya malas. Dan ia ada jadwal menyontek pagi ini, tapi Mas Saga mengacaukan semuanya. Pasti hari ini Marvin dihukum oleh guru galaknya.

Sebenernya dia pinter kok, cuma otaknya suka males buat di gunain.

"Ck! Kalo ada Ayah pasti nggak bakalan kaya gini!"

ᴛʰᵉ ᴀᶜʰⁱˡˡᵉˢ

Jam sudah menunjukkan pukul 6.15, si kembar tiga bersama-sama menuruni tangga yang langsung terhubung ke dapur. Ya maklumlah, holkay bebas kan. Dari lantai dua aja ada tangga khusus menuju dapur. Biar mereka nggak kejauhan gitu kalo mau ke dapur. Pokoknya kesultanan mereka mirip kayak mbak-mbak yang suka bilang "Masak di kamar check" gitu deh.

Sementara itu, Sagara baru saja selesai memasak. Menu pagi ini yang instan aja, seperti ayam kemasan yang sudah di bumbui. Beruntung sebelum tidur Sagara sudah masak nasi lebih dulu.

"Mas gimana sih kok bisa telat bangunin kita!" Sungut Marvin sambil duduk di kursi makan.

Arnesh dan Samudra tak berkomentar apa pun, ia duduk anteng dan langsung memakan nasinya, karena mereka tidak ingin semakin terlambat.

"Ya maap, Mas juga telat bangun, Dek. Cepetan di makan sarapannya, jangan ngoceh terus. Mas kuncir bibirnya baru tau rasa."

Marvin memakan sarapannya ogah-ogahan. Saat kedua saudaranya sudah menghabiskan nasi, ia masih ada beberapa suap lagi. Kayanya sih dia sengaja memperlambat waktu biar bisa bolos. Entahlah, Marvin memang sering begitu.

"Cepetan lu makan lama amat si!" ngegas Arnesh.

"Santai dong babi, baru juga berapa suap."

"Ck! Tinggal masukin semuanya, mulut lu kan segede kudanil."

The Achilles •Local VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang