• MayDay : Tanda Bahaya

1.2K 162 56
                                    

Alooo gais maap telat update :( hari ini aku sibuk tapi happy juga. Sesuai janji yaaa aku update di hari spesial akuu hehehe.

Cu bangettt ga siiii🥹😭😭💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cu bangettt ga siiii🥹😭😭💜💜

Dah ah yu lanjut baca, jangan lupa vote yaaa

..

Baik Vero maupun Icy tidak ada yang bersuara. Icy terlalu terkejut dengan perkataan Vero sampai-sampai ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Untuk saat ini hanya terdengar suara riuh dari kendaraan yang lewat mengingat restoran ini berada di pinggir jalan.

Tas yang sedari tadi jatuh ke tanah pun tidak ia hiraukan. Lama-kelamaan setitik air mata meluncur bebas melewati pipinya.

"Icy ..."

"Gue takut, Kak."

Vero mengangkat tangan kanannya dan mengusap bahu Icy dengan ragu-ragu. "Gue anter pulang, ya? Atau ke rumah sakit?"

Icy menggeleng. "Bantuin gue, Kak. Hiks. Bantuin keluarga gue. Cuma lo yang tau kebusukan Tante Anggun," isaknya.

Vero berada di pilihan yang sulit. Dia tidak bisa langsung menerima permohonan Icy karena ia tahu Anggun orang yang seperti apa. Walaupun dia tahu kebusukannya, apakah orang-orang akan percaya? Bahkan polisi saja membebaskan para psikopat itu.

"Aduh gimana ini," gumam Vero khawatir. "Gini, deh!" Ia memungut tas Icy dari tanah kemudian berdiri. "Gue anter lo balik dulu."

"Tapi lo mau bantuin gue nggak?"

"Itu..."

"Please."

Mata Icy berkaca-kaca membuat Vero tidak tega. Apalagi ujung hidung gadis itu yang memerah.

"Gue bantu sebisa gue, ya?"

ᴛʰᵉ ᴀᶜʰⁱˡˡᵉˢ

Tanggal 20 jatuh kepada hari sabtu, yaitu dua hari lagi. Seorang remaja berseragam SMA itu menatap kalender meja di hadapannya dengan kosong. Tangan kanannya sudah menggenggam pulpen, kelamaan melihat tanggal membuat Samudra merasa sesak lagi. Ia pun membalikkan kalender tersebut ke meja. Kemudian memasukkan pulpen yang digenggamnya ke dalam tas bagian depan yang kecil.

Gerakan menutup resleting terhenti ketika ia mengingat pertemuannya dengan Anggun dua hari yang lalu yang membuat Samudra overthinking. Kini bukan lagi soal badannya yang akan dijamah oleh wanita yang sudah berumur. Tapi melainkan nyawanya.

Ia hanya berpikir, apakah ia bisa kembali dengan selamat setelah tanggal 20 itu? Apakah Anggun merencanakan hal lain selain bermain dengan tubuhnya?

Oh, Ayolah. Itu sangat menggelikan. Dia hanya remaja SMA berbadan sedikit bongsor. Bahkan Samudra belum punya otot-otot di perut karena ia tidak pernah gym seperti Marvin.

The Achilles •Local VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang