• Kecerobohan Marvin

3.2K 350 113
                                    

Yang minta Samudra kambuh sini ngumpul 🤣 tega ya kalian 😔 Jan lupa vomen yaa, muk di spam juga gapapa 👀

Langit pagi yang cerah, tumben-tumbenan sekali si bontot di keluarga Achilles sudah berada di kantin sekolahnya sambil mengerjakan PR yang hari ini di kumpulkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langit pagi yang cerah, tumben-tumbenan sekali si bontot di keluarga Achilles sudah berada di kantin sekolahnya sambil mengerjakan PR yang hari ini di kumpulkan.

Sebenarnya Marvin punya otak yang encer, biarpun dia itu nakalnya luar biasa, tapi otaknya masih bisa mengimbangi pelajaran di sekolah. Hanya saja yang membuat nilai Marvin suka turun karena ia malas dan sering buat onar di sekolah.

Entah kesambet setan apa Marvin berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya, ia tak langsung menuju kelas tapi ke kantin terlebih dahulu untuk mengerjakan PR Ekonomi nya.

Cowok berseragam putih abu-abu dengan lambang OSIS itu tampak serius membaca soal-soal di buku paketnya, ketika sudah menemukan jawaban barulah ia tulis di buku tulisnya.

"Penutupan buku besar berfungsi untuk—" Ia membaca rentetan tulisan soal itu, keningnya sedikit berkerut memikirkan jawaban. "Ah... berfungsi untuk mempermudah penyusunan neraca saldo setelah penutupan. Oke lo emang pinter, Marvin."

Ia memuji dirinya sendiri karena sudah menjawab soal dengan benar dan yakin. Tersisa dua soal lagi, tapi perutnya keroncongan karena ia tadi tidak ikut sarapan di rumah bersama keluarganya demi tugas ini.

"MANG ASEP!"

Ia memanggil nama salah satu pedagang di kantinnya sambil mengangkat tangan kanannya yang masih memegang pulpen.

"Iya, tong?"

Si penjual itu menyembulkan kepala dari etalase dagangannya.

"Bubur 1 ya, Mang. Jangan pake seledri sama kacang. Sambelnya dua sendok aja," pesannya.

"Pake sate nggak, Tong?"

"Pake dong. Dua yak."

"Siap!"

Sambil menunggu pesanannya tiba, Marvin kembali mengerjakan tugas. Ternyata, soal terakhir adalah soal yang tersulit. Ia menggaruk bagian lehernya dengan brutal sampai meninggalkan bekas merah karena goresan kukunya. Sampai tak sadar, ia membuat benda yang sudah bertahun-tahun melingkar di lehernya itu lepas dan jatuh ke kolong meja kantin.

ᴛʰᵉ ᴀᶜʰⁱˡˡᵉˢ

Baru saja Sagara menginjakkan kaki di lobi di rumah sakit, ia sudah dikejutkan dengan situasi darurat. Di mana ada seorang pria paruh baya yang tergesa-gesa masuk ke rumah sakit sambil menggendong putranya di punggung. Sagara segera memakai jas dokternya dan berlari mendekati si pria tadi bersama perawat yang kebetulan berada di lobi. Mereka membawa brangkar.

"Dokter! Suster! Tolong anak saya!" pintanya dengan tatapan memohon.

Sagara memegang kedua bahu kurus pria itu memberikan ketenangan. "Bapak yang tenang ya, sekarang baringkan anak Bapak di brangkar ini, biar kami bawa ke UGD ya, Pak."

The Achilles •Local VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang