(1) Win or Lose

639 63 1
                                    

Sedikit ku jelaskan
Tentang ku dan kamu
Agar seisi dunia tau...

_Bertaut_

<Happy Reading>
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

"Bumi kalah itu wajar dalam sebuah pertandingan, kamu tau kenapa disebuah pertandingan hanya ada Menang atau Kalah dalam sesi akhirnya?"

"Ngga" Bumi menggeleng

"Kalo semuanya menang siapa yang akan menangis? Kalo semuanya sedih siapa yang akan bahagia? Itu sebabnya disebuah pertandingan harus ada menang atau kalah. Biar diantara mereka yang menang bisa merasakan hasil dari perjuangan, dan diantara mereka yang kalah bisa menyadari dari awal apa kekurangannya lalu dibuat pengalaman untuk selanjutnya yang lebih baik. Memang jika sudah kalah berarti kamu harus berhenti di sesi selanjutnya?"

Lagi bumi hanya menggeleng.

"Maka dari itu jadikan kekalahan sebagai pengalaman yang harus diubah untuk menjadi lebih baik, nanti juga tuhan tau seberapa kamu bekerja keras, tuhan akan menghargainya mungkin bukan sekarang tapi nanti" Seperti itulah Semesta Alkhiro menasihati Bumi Alsatya adiknya.

Semesta berbicara karena ia tau kenapa adiknya tidak keluar sejak pulang sekolah tadi, awalnya ia biarkan agar bumi dapat menenangkan sejenak pikirannya dan malam ini semesta baru bisa menghampiri bumi di kamarnya lantaran sudah seharusnya ia memberi arti kepada bumi yang sedang galau akan kekalahannya dalam class meet bulu tangkis tadi siang, hey hanya class meet?
Bumi agaknya kecewa dengan diri sendiri, ia merasa sudah bekerja keras namun hasilnya tidak membayar kerja kerasnya, Memang seperti itu bumi, jika kenyataan tidak sesuai dengan keinginannya, ia akan diam meratapinya sampai ia merasa baik.

Semesta sebagai kakak yang tidak jauh umurnya dari bumi tau betul bagaimana perasaan bumi, mungkin semesta tidak sepandai langit dalam menenangkan bumi, tidak juga semengasikan saka atas pengembalian mood dengan cara mentraktir apapun, tapi semesta punya cara sendiri menenangkan bumi yaitu dengan memberinya pemahaman, ia yakin bumi saat itu juga kurang paham tapi ia juga yakin beberapa jam kemudian atau besok bumi pasti memahaminya dan menerima semuanya.

"Udah tidur besok weekend kan? Mau lari pagi bareng ga" Semesta menepuk pundak bumi, ia saat ini sedang duduk di sofa kamar bumi, bumi disampingnya.

"Males"

"It's okay, gue sama bang langit aja berarti"

"Bang saka gaikut?"

"Bang saka itu 11 12 kaya lu, mana mungkin"

"Gue lebih baik! Jangan samain gue sama tu orang! Ngeselin"
"Bang bikinin gue makan, laper... Eh gausah, masakan lu gaenak mending deliv in gue deh" Lanjut bumi, ia lapar ingin makan karena sejak pulang sekolah tadi ia belum makan.

"Siapa suruh tadi siang so so an nolak pizza gue, siapa suruh tadi malem gamakan bareng, deliv sendiri lu punya hp ya gunain"
Sudah, semesta paling benci ketika bumi sudah kembali dengan sikap aslinya, itu merepotkannya.

"Udah malem gue ke kamar dulu, ngantuk mau tidur" Daripada mengurusi bumi, semesta memilih mengundurkan diri sebelum ada drama. Tanpa persetujuan bumi, semesta sudah melenggang keluar.

"Shit lu bang, gue tau lu cuma menghindar!" Teriak bumi dari dalam kamarnya, semesta mendengar tetapi ia tidak peduli.

Sedangkan disebelah kanan kamar bumi, pemilik kamar mendengar teriakan bumi ia hanya menggelengkan kepala dengan tingkan adiknya itu. Langit Alhendra kakak pertama Semesta dan Bumi...

ROTASI [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang