(8) Sebuah Rasa.

66 15 1
                                    

Tidakkah cukup yang engkau lihat
Pertemanan ini sungguh berat
Tidakkah indah bila kita bersama
Tapi tidak di mimpi saja...

_Friendzone_

<Happy Reading>
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Semesta saat ini sedang duduk di balkon kamarnya ia memandang langit dalam diam, semesta sudah pulang sejak tadi saat ini pun ia sudah membersihkan diri dan memakai pajama nya. Saat sampai rumah ia terkejut mendapati bundanya yang sedang duduk di ruang tamu sedang menunggunya, disebabkan oleh rindu yang berkepanjangan kedua aliran darah itu melepas rindu dengan berpelukan tanpa air mata, semesta tidak seperti bumi yang gampang menangis.

"Bang..." Bumi muncul dengan gitar ditangannya
"Nih, gue mau nyanyi" Bumi memberikan gitarnya kepada semesta.

"Kenapa ga lu aja yg petik?"

"Abang kan tau gue kurang bisa main gitar, gue cuma jago piano sama nyanyi"

"Oke, lagu apa?"

"Kau Yang Sembunyi-Hanin Dhiya." Semesta mengangguk dan mulai memetik senar gitarnya, dan bumi pun mulai bernyanyi.

Kau yang sembunyi...
Dimanakah kini engkau mendengarkannya,
Simak sebuah syair dan kalimat tagar perasaanku padamu...

Setelah kau ingkari
Tanpa ada bahasa yang bisa kumengerti...
Entah dimana dirimu, dimana hatimu
Bicara yang jujur, jangan kau larikan diri...
Entah dimana dirimu, dimana hatimu
Kau biarkan ku menerka tak tentu...

Ku harus bertahan dibalik anehmu
Menjelaskan hatimu
Bila kau telah bosan, tinggal jelaskan
Janganlah hanya diam...

Setelah kau ingkari
Tanpa ada bahasa yang bisa ku mengerti...

Entah dimana dirimu, dimana hatimu
Bicara yang jujur, jangan kau larikan diri
Entah dimana dirimu, dimana hatimu
Kau biarkan ku menerka tak tentu...

Bila memang kita harus berpisah
Bicaralah saja, jangan kau sembunyi...
Entah dimana dirimu, dimana hatimu
Bicara yang jujur, jangan kau larikan diri...
Entah dimana dirimu, dimana hatimu
Kau biarkan ku menerka tak tentu...

Bicara yang jujur, jangan kau larikan diri,
Entah dimana dirimu, dimana hatimu
Kau biarkan ku menerka tak tentu...

Bumi menyanyikannya dengan lembut dan indah, diiringi petikan gitar semesta yang sempurna. Disetiap liriknya bumi menyanyi penuh dengan penghayatan, dan disetiap lirik pula semesta meresapi artinya seolah itu tamparan baru baginya, seolah bumi sedang memastikan seseorang yang sedang berbohong, seolah semesta lah yang sembunyi itu, seakan semesta lari dari kenyataan bahwa dirinya mencintai seseorang yang sangat dekat dengan adiknya.
Sepengecut itu kah dirinya?

Ntah maksudnya apa tiba-tiba bumi mengajaknya bernyanyi, biasanya bumi lebih sering bernyanyi dengan saka alih-alih dengan dirinya, bumi hanya akan menghampiri dirinya jika ia meminta diajarkan alat musik tetapi tidak bernyanyi bersama.

"Bang esta" Panggil bumi, tetapi pandangan bumi mengarah ke langit malam.

"Hm kenapa?"

ROTASI [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang