Tuhan maafkan diri ini
Yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya
Namun apalah daya ini
Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta dia..._Terlalu Cinta_
<Happy Reading>
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏Setelah menjalani hari yang lumayan biasa saja bagi saka, bersekolah seperti biasa. Kini saka sedang didalam kamar semesta, memperhatikan sang pemilik kamar yang sedang sibuk menulis pekerjaan rumah di meja belajarnya.
"Ta udah belum sih?" Tanya saka tidak sabar.
"Belum bang, makannya bantuin esta, abang kan pinter"
"Emang kamu bodoh?"
"Ya ga gitu, esta kurang paham sama bagian sini" Semesta menunjuk bagian rumus fisika yang menurutnya kurang dipahami.
"Yaudah sini abang bantu, biar cepet juga. Biar kita bisa keluar bareng bang langit sama bumi" Akhirnya setelah sekian lama saka hanya memperhatikan, sekarang ia mau membantu karena waktu yang ia punya tidak banyak lagi, bisa-bisa mereka berdua tertinggal oleh langit.
Malam ini langit akan mengantar bumi pada sebuah cafe, katanya bumi ingin menyanyi disitu ntah kerasukan arwah mana, bumi tiba-tiba memintanya untuk membawanya ke cafe, ia ingin menyanyi menguasai cafe. Untung ayahnya memiliki cafe yang biasa langit urus juga alhasil langit menuruti kemauan bumi.
Saka yang mendengar kabar itu, ia ingin ikut juga tetapi dilarang oleh semesta karena katanya. "Abang masa tinggalin semesta sendiri ngerjain pr dirumah, ayah bunda belum pulang, bang langit sama bumi mau ke cafe masa bang saka ikut juga, terus esta sama siapa?" Begitulah semesta berbicara, ia bisa saja ditinggal sendiri akan tetapi PR nya yang tidak bisa diajak kompromi, ia tidak terlalu memahami bab yang akan dikerjakannya, ia pasti akan membutuhkan bantuan.
Sedangkan di tempat lain, di kamar ujung tepatnya kamar langit, bumi terduduk di sofa kamar langit menunggu pemilik kamar ini menyelesaikan ritual mandinya.
"Abang lama banget sih" Sewot bumi ketika langit keluar dari kamar mandinya, sudah lengkap memakai pakaian yang dipilihkan bumi tadi. Langit hanya pasrah menerima kemauan adik bungsunya, daripada mengambek mending langit menerimanya untung selera style langit dan bumi tidak jauh berbeda maka langit suka, suka saja memakainya.
"Kamu kenapa sih mau nyanyi di cafe? Di sini kan bisa, bukannya ada ruangan karoke juga?" Heran langit
"Bumi mau di cafe" Kekeuhnya.
"Yaudah, saka sama semesta ikut?"
"Gatau bang saka lagi bantuin bang esta ngerjain pr"
"Kamu patah hati ya?" Curiga langit, soalnya muka bumi tidak enak dipandang.
"Patah hati apanya? Pacaran aja gapernah ngapain patah hati!"
"Ya takutnya patah hati sebelum memiliki"
Bumi terdiam mendengarnya "Ngga, ayo sih atau bumi teriak aja didalem sini?" Ancam bumi, langit kelabakan ditempat.
"Iya ayo dek ayo" Dengan perasaan yang sedikit dongkol langit keluar dari kamarnya, tepat saat saka dan semesta juga keluar dari kamar semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROTASI [Mark Lee]
Fanfiction"Semesta!!!" "Apa kamu menghukumku? Menghukum ku karena aku belum juga mencintai mu?" Gadis itu tertawa perih, mengusap air matanya yang terus juga keluar "Kenapa aku bisa mencintai mu disaat kamu benar-benar berhenti mencintaiku, semesta!!!" "Yang...