(17) Berbeda

67 8 5
                                    


<Happy Reading>
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

"Aku mau jawab pernyataan kamu pas kita di pantai kemarin" Vega memandang semesta didepannya, ternyata benar sore hari mereka bertemu di cafe yang dipegang langit.

Semesta yang sedari tadi memandang vega menjadi mengalihkan pandangannya seketika, ia gugup akan jawaban apa yang akan vega beri. Ternyata vega mengajaknya bertemu untuk memberikan jawaban.
"Setelah aku pikir ternyata aku belum punya perasaan lebih sama kamu" Vega menatap manik semesta, tidak ada keterkejutan di dalam matanya.

Semesta mengangguk, tersenyum "Aku udah duga itu"

"Tapi setelah aku pikir juga, kenapa aku bisa nyaman deket kamu"

"Maksudnya?" Bingung semesta.

"Ta aku percaya sama apa yang aku rasain, ini bukan cinta, ini bukan sayang, ini bukan perasaan besar. Tapi ini awalan."

Vega menggenggam tangan semesta yang ada diatas meja "Aku liat ketulusan kamu, cara kamu memperlakukan aku. Gaada alasan kalo akhirnya aku bisa jatuh cinta sama kamu, kalo aku selalu dilindungi dan diberi cinta sama kamu ta"

Semesta membalas genggaman tangan vega, namun ia masih tetap diam menatap lembut gadis didepannya. Ia hanya akan membiarkan vega menyelesaikan pembicaraannya lalu setelahnya ia akan menanggapi semua.

"Walau sampe detik ini semuanya belum ada, apa kamu bisa bawa aku ke titik dimana kamu bisa ngasih itu semua? Kamu memberi cinta, terus aku merasakan dan membalasnya?"

"Kamu mau aku ngelakuin itu? Tanpa kamu minta aku bakal ngelakuin hal yang bisa bikin kamu jatuh cinta sama aku ra, maaf aku emang egois soal perasaan" Setelah lama semesta diam mendengarkan, akhirnya ia membuka suaranya.

Vega terkekeh "Bantu aku, bantu aku buat mencintai kamu ta"

"Aku bakal berusaha keras!, jadi maksudnya kamu nerima aku?"

Vega mengangguk, semesta yang melihatnya tidak bisa menahan rasa bahagianya. Ia tersenyum tetapi juga ia bereaksi seperti tidak menyangka.

"Kayanya ada yang kencan nih"

Suara di sebrang meja mereka berdua tiba-tiba menjadi keterkejutan semesta dan vega.

"Xavi?" Kaget vega.

"Gue denger hahaha, ciahh ada yang jadian" Ternyata xavi lah orang tersebut, ia tadinya hanya sekedar nongkrong menunggu temannya tetapi ternyata ia mendapatkan kejutan besar dari teman sekelasnya.

"Lu denger?" Tanya semesta, xavi mengangguk sebagai jawaban.

"Dengerlah, selamat ya ta! Ve, gajomblo lagi ya?" Xavi tersenyum lalu terkekeh setelahnya.

"Jangan ribetin gue xav" Malas vega.

Xavi tersenyum, menggeleng "Liat nanti ve"

Sepertinya semesta tau arah pembicaraan mereka berdua, ia membiarkan itu karena menurutnya hal itu tidak masalah.

*****

"Selamat pagi semuanya!"

"Pagi xavi" Sontak semua murid didalam kelas menyahut, hari sudah berganti pagi setelah kemarin mereka melewati akhir pekan yang berarti pelajar kembali menyibukkan diri di sekolah.

"Eh vega" Xavi tersenyum aneh saat mendapati vega yang menatapnya malas, dalam hati vega ia merutuki mempunyai teman sekelas modelan seperti xavi.

"Dia kenapa tuh ve, aneh" Jessi menggoyangkan lengan vega.

Tidak mendapatkan jawaban darinya namun jessi mendapatkan jawaban setelahnya.

"RATU ELSA KITA PUNYA PACAR SEKARANG"

ROTASI [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang