(10) Selamat Datang!

58 12 1
                                    

Percayalah
Hanya diriku paling mengerti
Kegelisahan jiwamu, kasih
Dan arti kata kecewamu...

Kasih, yakinlah
Hanya aku yang paling memahami
Besar arti kejujuran diri
Indah sanubarimu, kasih
Percayalah....

_Bahasa Kalbu_

<Happy Reading>
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

"Gue udah ngomong semuanya ve, gue jujur"

"Gue gapercaya lu aska!" Vega mendengar semua cerita yang laskar bicarakan, tetapi ia sama sekali tidak mempercayainya. Saat ini keduanya berbicara dibawah rindangnya pohon di taman sekolah.

Memang laskar dipanggil aska oleh vega, tidak tau bagaimana tapi vega memang suka mempersingkat nama.

"Itu urusan lu, gue udah nyoba sebisa yang gue katakan. Kalo nanti tiba waktunya, gue yakin lu bakal nyari gue dan mandang gue gakaya lu mandang gue saat ini. Lu bakal berterima kasih, gue pernah bilang gini!" Laskar memandang vega yang disampingnya.

"Atas dasar apa lu bilang gitu?" Vega mendongak menatap laki-laki tinggi disampingnya.

"Lu bakal menyadarinya nanti" Laskar tersenyum sarkas.

"Laskar!!!" Teriakan seseorang dibelakangnya membuat laskar memasukan kedua tangannya ke saku celana.

"Gue ingetin lagi, lu harus hati-hati! Gue duluan" Laskar berbalik badan dan menemukan semesta yang berdiri agak jauh darinya menatap tajam dengan matanya.

Laskar berjalan meninggalkan vega sendiri dan ketika melewati semesta, laskar berbisik tepat pada telinga semesta. "Gue ingetin, cepat atau lambat semesta harus lindungi vega nya".

Seperti ada aliran api dalam nada bicara laskar, seketika semesta mengepalkan tangan dan menahan diri untuk tidak melakukan hal lebih terhadap laskar. Ia lebih memilih menarik nafas lalu membuangnya dan menghampiri vega yang melihatnya.

"Kamu gapapa ra?"

"Diliatnya aku gimana?"

"Syukurlah kamu baik-baik aja, sekarang ke kelas jam masuk bentar lagi" Semesta mengajak vega dan ia menghangantarnya sampai depan kelas.

"Sekarang masuk, jangan mau diajak bicara sama laskar lagi!"

"Kenapa gitu?"

"Gue bilang jangan ya jangan ra"

"Apa hak lu esta?"

Semesta terdiam oleh pertanyaan vega, Benar, memang dia siapa? ia memilih tidak menjawabnya dan langsung pergi dari hadapan vega tanpa sepatah katapun.

"Bodoh semesta!" Rutuknya dalam hati.

*****

Semesta dan teman-temannya saat ini sedang mampir disalah satu cafe dekat dengan perumahan mereka, masih memakai baju sekolah mereka menikmati setiap makanan yang dipesan, sudah dari tadi jam waktunya pulang tetapi kelima laki-laki itu memilih untuk menghabiskan waktu bersama daripada pulang langsung ke rumah.

ROTASI [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang