Episode 11

10 1 0
                                    

Di tengah malam seperti ini, masih saja ada yang belum terlelap dan memasuki dunia mimpi mereka. Termasuk gadis yang bernama Liana atau mungkin Lucy? Sepertinya untuk saat ini ia harus berpura-pura sebagai Liana sampai tahu di mana keberadaan Liana yang sebenarnya. Berat sebenarnya menggunakan nama orang lain, tapi mau bagaimana lagi.

Selama ini orang-orang tahunya bahwa dirinya adalah Liana. Dan kalau kalian penasaran mengapa gadis itu tidak tidur dan sedang apa gadis itu? Dia kini sedang menelepon seseorang yang entah siapa. Tapi jika mendengar pembicaraan mereka, sepertinya orang yang kini sedang dihubungi adalah bodyguardnya.

Lucy memang memiliki banyak bodyguard yang diberikan oleh para kakaknya. Bodyguard tersebut akan menjaga Lucy setiap saat dan di mana pun gadis itu berada. Dan sebenarnya hal yang sedang dilakukan oleh Lucy sudahlah bukan pekerjaan yang harus dilakukan oleh bodyguardnya.

Bodyguard yang ditugaskan untuk menjaga tuannya malah diberi perintah untuk mencari identitas seseorang yang bahkan tidak dikenali olehnya dirinya sendiri. Awalnya bodyguard itu menolak. Namun Lucy mengancam jika bodyguard itu menolak perintahnya, maka bodyguard itu akan dipecat.

"Pokoknya besok pagi data gadis yang bernama Li.... Ah Lucy Angelina sudah ada di tangan saya! Dan ingat jangan sampai kakak-kakak saya tau hal ini!! " Setelah mengatakan itu Liana langsung mematikan hubungan sepihak, lalu melempar ponselnya ke atas tempat tidur.

"Hahhhh sebenarnya lo itu siapa sih? Kenapa gw baru tau hal ini sekarang? " gumamnya sambil memandangi sebuah foto yang terdapat dua gadis kecil yang berwajah sama.

"Bagaimana pun juga gw akan bawa lo balik ke rumah ini lagi dan gw akan pergi ke tempat gw yang seharusnya. " sambung gadis itu. Tak lama kemudian Lucy yang kini berpura-pura menjadi Liana terlelap dalam tidurnya.



__________________________




Di pagi hari seperti ini seorang gadis sudah berkutik dengan sebuah berkas yang baru saja diberikan oleh bodyguardnya. Ya, berkas yang kini dipegang olehnya adalah berkas yang tadi ia minta tengah malam. Berkas itu berisi data-data gadis yang bernama Lucy Angelina.

"Lucy Angelina. " gumamnya.

Semakin penasaran dengan isinya, Lucy langsung membuka berkas itu. Bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri membaca satu persatu kata di berkas itu dengan cermat dan perlahan. Ia pastikan tak ada satu huruf yang terlewatkan oleh matanya.

Data-data yang diberikan bodyguardnya tidak terlalu lengkap. Hanya ada biodata dan kecelakaan besar yang dialami oleh Lucy saat berusia enam tahun. Setelahnya tidak ada informasi tentangnya lagi kecuali nama rumah sakit yang merawatnya saat mengalami kecelakaan.

"Jadi Lucy itu sempat ngalamin kecelakaan dan dirawat di rumah sakit yang sama kayak gw waktu itu? " gumamnya.

Seketika gadis itu teringat dengan tanda lahir yang ada di telapak tangannya. Langsung saja ia mengambil selembar foto yang ia lihat kemarin. Saat itu juga ia menyamakan tanda lahir yang ada di tangannya dengan tanda lahir di tangan Lucy kecil yang ada di foto yang kemarin dia temukan.

Karena di data yang diberikan bodyguardnya lengkap dengan foto Lucy saat kecil. Ia lagi-lagi menyamakan tanda lahirnya dengan tanda lahir yang ada di foto telapak tangan Lucy pada berkas. Damn! Itu semua sama. Apakah selama ini dia benar-benar Lucy Angelina?

Kalau iya, di mana Liana sekarang? Tinggal di mana dia sekarang? Lalu apa yang terjadi dengannya saat ini? Semua pertanyaan itu kembali berputar di kepalanya. Hingga suara panggilan Vivian membuat semua pertanyaan itu hilang seketika dari kepala gadis itu.

"Liana ayo sarapan!!! " panggil Vivian.

"Iya kak! " sahut Lucy. Dengan segera dia melangkahkan kakinya turun menuju ruang makan. Setibanya di ruang makan, sudah ada empat kakaknya yang menunggu dirinya.

Not TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang