"Liana, tumben banget lo datang ke sekolah pagi-pagi? " heran seorang pria yang memasuki ruang kelas.
"Gw lagi bosan di rumah. " Lagi-lagi Liana harus mengucapkan kata "gw". Ayolah ini benar-benar sangat asing di lidahnya.
"Wih siapa nih yang datang pagi-pagi begini?! Gw lagi gak mimpi kan? " sahut teman dari pria tersebut.
Entah mengapa Liana merasa gugup saat teman dari pria itu mengajaknya berbicara. Pria yang membuatnya tertarik kemarin walaupun melalui sebuah foto, kini pria itu berada di hadapannya. Siapa lagi kalau bukan Arthur Carrington.
Liana hanya menatap lekat wajah tampan milik Arthur tanpa memperdulikan lingkungan sekitar. Menurut Liana Arthur lebih tampan dilihat secara langsung daripada melalui foto. Seojun yang sedari tadi memperhatikan Liana langsung menegur gadis itu secara terang-terangan.
"Li, lo ngapain liatin Arthur sampai kayak begitu? "
Hal itu membuat Liana kelimpungan mencari alasan. "A-aa itu. Ada kotoran di wajah lo Thur! " dusta Liana.
Sontak Arthur menyentuh wajahnya. "Serius Li?! Ion coba bersihin kotoran dari wajah gw! " pinta Arthur dengan polosnya.
Dion yang terkejut karena wajah Arthur yang tiba-tiba mendekat, langsung memundurkan wajah Arthur dengan jari telunjuknya. Tidak lupa dengan ekspresi julidnya. Seojun yang menjadi saksi kekonyolan kedua sahabatnya hanya bisa tertawa. Sedangkan Liana hanya bisa tersenyum kecil.
"Wihh tumben banget lo senyum Li! " seru Seojun lagi ketika melihat Liana tersenyum.
"Berisik lo! Apa-apa lo komenin! " geram Liana kesal.
"Udah ya, dari pada lo diamuk sama tuh anak. Mending lo duduk aja di tempat lo! " tegur Dion pada Seojun sembari berjalan ke tempat duduknya.
Seojun yang mendengar teguran Dion ikut duduk di tempatnya, yaitu di samping Dion. Begitu juga dengan Arthur. Tingkat kegugupan Liana meningkat karena duduk bersebelahan dengan Arthur. Tapi mau bagaimana lagi. Karena sejak Liana masih bersama Linda, Arthur sudah duduk di tempat itu.
"Li, lihat tugas biologi kemarin dong! " pinta Arthur.
Liana tersentak dan tersadar dari lamunannya. "Hah? " bingung Liana.
"Gw mau lihat tugas biologi dari Pak Ibnu. " ulang Arthur.
"O-oh iya-iya, sebentar. "
Sebenarnya Liana sendiri tidak tahu bahwa kelasnya memiliki tugas biologi karena Lucy sendiri tidak memberi tahu. Dengan tangan yang bergetar dan jantung yang berdebar cepat, Liana mencari buku catatan biologi di tasnya.
Tidak lama kemudian, Liana mendapatkan buku tersebut dan segera memberikannya pada Arthur. Dengan cepat Arthur mengambil buku catatan Liana dan mencari tugas yang diberikan gurunya itu. Liana memperhatikan penuh was-was, karena dia sendiri tidak tahu tugas tersebut sudah dikerjakan oleh Lucy atau belum.
"Li, ini nomor 8-10 belum lo kerjain ya? " tanya Arthur.
"Oh itu, emmm kemarin gw ketiduran jadi tugasnya gak selesai. " bohong Liana yang berusaha untuk tenang dan santai. Dan lagi-lagi Arthur percaya dengan kebohongan Liana. Tentunya itu membuat Liana merasa lega.
_________________________
Setelah 2 jam berada di kelas selama pelajaran, akhirnya bel istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas termasuk Liana, Arthur, Dion, dan Seojun. Biasanya keempat remaja itu berada di kantin, namun kali ini mereka berada di taman sekolah. Itupun atas permintaan Liana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Twins
Teen FictionMemiliki bentuk wajah yang sama dan bentuk tubuh yang sama, bukan berarti kita kembar. Kita berbeda orang tua. Negara kelahiran kita berbeda. Dan sifat kita juga berbeda. Banyak orang yang mengatakan kalau kita anak kembar. Tapi itu tidak benar. Aku...