Episode 21

4 1 0
                                    

"Duduk lagi di tempat lo! " titah seorang gadis remaja yang sepertinya memiliki rasa marah pada gadis yang berhadapan dengannya. Siapa lagi kalau bukan Laura.

"what if I don't want to? " tantang Lucy.

"are you challenging me? " kesal Laura.

"Lo mau apa lagi sih? Gak bosen cari masalah mulu? " tanya Lucy dengan berani.

"Lucy, ini benar-benar Lucy yang kita kenal kan? You look different now! " tanya Jesica.

Lucy hanya menanggapi pertanyaan Jesica dengan smirk andalannya. "Langsung ke intinya saja. Gw sibuk! "

"Lo sudah berani ya ternyata buat bohongin kita! KARENA LO, NILAI KITA BERTIGA JADI BENAR-BENAR BURUK SEKARANG! Lo harus membayar semua ini! " Laura yang sudah sangat kesal melepaskan semua rasa amarahnya dengan meneriaki Lucy.

"gw kira lo cuma pura-pura, ternyata kenyataannya lo emang beneran bodoh ya. " sarkas Lucy.

"Orang kayak lo itu mudah untuk diculik. Jadi gw saranin kalau ada yang kasih lo permen, mending lo tolak saja. " Setelah mengatakan itu, Lucy pergi meninggalkan ketiga gadis yang menghalanginya tadi.

"Dia kira Laura anak kecil apa?! Sebodoh-bodohnya Laura, dia juga tahu kali kalau gak boleh nerima pemberian orang yang gak kita kenal. " protes Fiona.

"What do you say Fiona? Lo ngatain gw bodoh?! "

"Ihh lo benar-benar ya, teman sendiri lo katain bodoh! Teman macam apa lo?! " marah Laura.

"Oops, sorry Ra. " Dengan kekesalan yang masih membara, Laura pergi meninggalkan kelas.

"Lain kali direm ya mulutnya. " imbuh Jesica sambil merangkul pundak Fiona. Fiona hanya mengangguk patuh.




___________________





Seorang remaja laki-laki baru saja keluar dari toko kue. Di tangannya, ia menenteng kantung plastik yang berisi beberapa kue kecil untuk ia bawa pulang. Saat di perjalanan pulang, dia melihat seorang gadis yang tidak asing baginya sedang berbincang dengan seorang pria gagah.

Remaja laki-laki itu menajamkan penglihatannya. Dia memastikan bahwa gadis yang ia lihat itu memang seseorang yang dia kenali. Setelah melihat pria gagah tersebut pergi, remaja laki-laki itu datang menghampiri gadis tersebut.

Ketika dia sudah berada di dekat gadis itu, dengan ragu dia menepuk pelan pundak si perempuan. "Lucy? "

Gadis yang diduga bernama Lucy menoleh dengan wajah datar khasnya. Dan benar saja, laki-laki tadi tidak salah menebak. Gadis yang ada di hadapannya sekarang adalah Lucy. Gadis yang sempat menyandang nama Liana Winifred karena tertukar.

"Astaga ini beneran Lucy? " tanyanya memastikan.

"Ya lo kira-kira saja sendiri. Menurut lo gw ini siapa. " balas Lucy.

"Iss gitu banget lo. Lo kenapa gak kabarin gw kalau lo sudah tukeran sama Liana? " tanya laki-laki itu.

"Lo tahu darimana kalau gw sudah bertukar lagi? " bingung Lucy.

"Ini gw yang bodoh atau gimana sih? Jelas-jelas tadi pas gw panggil lo pakai nama Lucy, lo ngerespon. " kesal laki-laki itu.

"Dion, ternyata mulut lo makin kesini makin liar ya. " sinis Lucy.

"Makin liar apanya? Dari dulu mulut gw bentuknya begini. " protes Dion.

"Ck, sudahlah bicara sama lo itu bikin capek. " Baru saja Lucy ingin pergi, tetapi Dion menahan pergelangan tangan Lucy.

Not TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang