Episode 13

8 1 0
                                    

Seorang gadis muda kini sedang menikmati milkshake coklatnya. Namun penampilannya membuat orang-orang di sekitarnya sedikit curiga padanya. Memakai topi hitam, kacamata hitam dan tidak lupa dengan masker yang kini bertengger pada dagunya karena sedang meminum milkshakenya.

Hal itulah yang membuat banyak orang mengira bahwa gadis itu adalah seorang penguntit. Memang benar dia sedang menguntit seseorang, tetapi dia tidak memiliki niat jahat pada orang yang ia ikuti saat ini. Mata gadis itu selalu bergerak mengikuti arah orang yang sedang dia awasi.

Melalui gerak-gerik orang yang dia awasi, orang itu sama sekali tidak sadar kalau dia sedang diawasi. Itu sebuah keberuntungan bagi gadis ini. Tidak lama kemudian orang yang sedang dia awasi kembali ke meja kasir. Karena pesanannya sudah habis, gadis ini meminta sebuah bill.

Dan sebuah kebetulan, pelayan yang memberinya bill itu adalah orang yang sedang dia awasi. Tanpa menaruh rasa curiga, pelayan itu langsung memberikan bill padanya. Bukannya memberi uang lalu pergi. Gadis ini malah menanyakan nama pelayan tersebut.

Sama seperti tadi, pelayan itu sama sekali tidak curiga pada gadis yang ada di hadapannya. Bahkan dia tetap menampilkan senyuman manisnya walaupun di ujung bibirnya terluka. Melihat luka tersebut, gadis itu langsung berpikir dari mana luka itu berasal?

"Pesanan milkshake coklat atas nama Luciana Angelika? " tanya pelayan tersebut.

"Iya! Berapa harganya? " tanya gadis itu.

"Rp 35.000,00 nona! " jawabnya. Gadis yang mengaku bernama Luciana Angelika langsung memberikan 2 lembar dua puluh ribuan.

"Ambil saja kembaliannya. " ucap gadis itu.

"Terima kasih nona. "

"Hmmmm Lucy Angelina! Itu namamu? " tanya gadis itu pada sang pelayan.

"Iya nona, nama saya Lucy. " jawabnya.

Di dalam hati gadis itu membatin bahwa dialah yang bernama Lucy, sedangkan si pelayan bernama Liana. Namun mengingat rencananya yang masih ingin memantau, dia hanya menganggukkan kepala pertanda mengerti.

"Kalau begitu saya pergi dulu! " pamitnya.

Setelah pelayan itu pergi, Lucy langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Terus awasi dia! " titahnya pada seseorang di seberang sana.

"Baik nona! "

"Ingat jangan sampai kamu ketahuan! " Setelah mengatakan itu, Lucy mematikan hubungannya sepihak. Dan pergi meninggalkan restoran tersebut.





__________________________





Malam hari ini ruang makan hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu. 5 orang yang sudah hidup lama bersama tanpa orang tua sedang menikmati makan malam mereka. Awalnya suasana sangat hening, tetapi Daffi bertanya suatu hal yang membuat semua orang di sana terkejut.

"Li, lo kerja di restoran pinggir kota? " Sontak hal itu membuat Lucy menjadi pusat perhatian para kakaknya.

"Lo kerja? Seriusan?! Uang dari kita kurang? Pendapatan dari jual lukisan gak cukup sampai lo kerja? " tanya Joy bertubi-tubi.

"Keluar dari kerjaan lo! " titah Daffa.

"Gw gak kerja! " jawab Lucy tegas.

Lucy bertanya-tanya mengapa Daffi bisa berada di restoran itu? Restoran tempat bekerjanya Liana saat ini. Untuk apa di pergi ke sana? Tempat Daffi bekerja sangat jauh dari restoran itu. Untuk makan siang? Banyak restoran di dekat kantornya.

Jangan sampai hal ini terbongkar sebelum gw sama Liana tukar posisi! Batin Lucy. Jujur dia sangat takut dan khawatir. Dia takut semua ini terbongkar dan rencananya gagal. Entah apa yang membuatnya begitu takut akan hal itu. Lucy sendiri tidak bisa menjelaskannya.

Not TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang