3 : THREE

45.3K 6K 1.6K
                                    

Taeyong berdiri di depan pintu ruangan Jaehyun, menghela nafas sejenak, lalu mengetuk pintu dan membukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong berdiri di depan pintu ruangan Jaehyun, menghela nafas sejenak, lalu mengetuk pintu dan membukanya.

Ia melihat Jaehyun yang sedang duduk di meja kerjanya dengan kacamata yang bertengger diatas hidungnya sambil mengerjakan tugas kantornya di macbook miliknya, oh astaga, Jaehyun terlihat sangat tampan ! Taeyong menjerit dalam hati.

" T-tuan.. " Saat mendengar suara Taeyong, Jaehyun langsung mengalihkan atensinya, ia melihat kearah Taeyong, sedikit kaget saat melihat penampilan k sekretaris barunya ini, bahu mulusnya terpampang jelas, membuat Jaehyun hanya bisa menelan ludahnya.

Setelah beberapa detik membeku, akhirnya kesadaran Jaehyun kembali, ia langsung berdiri dan mendekati Taeyong. " Selamat pagi, Taeyong, meja kamu disana, nanti siang akan ada rapat bersama Tuan Kim dan Tuan Yoo, kau temani aku ya? " Taeyong langsung mengangguk.

" Mejamu disana " Jaehyun mengalihkan pandangannya ke meja yang ada tepat di depan meja Jaehyun, " A-ah iya " Taeyong berucap dengan terbata-bata, Jaehyun berjalan semakin mendekat kearah Taeyong, sedangkan Taeyong menatapnya bingung.

Ia mendekatkan kepalanya pada telinga Taeyong , " Lain kali jangan malu malu, cantik. " Jaehyun tersenyum sekilas, lalu ia langsung pergi keluar karena mendapatkan panggilan, meninggalkan Taeyong yang masih berusaha memproses apa yang baru saja terjadi.

Seketika wajahnya menjadi memerah. Ia menutup wajahnya dan berjalan cepat kearah mejanya.
" Anjir anjir anjir !! Jantung gue cok ! " Taeyong menenggelamkan wajahnya di meja dan memekik tertahan.

Mari kita biarkan kucing yang sedang malu malu itu.

***

" Ada apa? " Jaehyun berjalan dengan wajah datarnya, seperti biasa, ia berjalan mendekati sang ayah yang sedang menatapnya dengan tatapan marah.

" Apa yang baru saja kau lakukan pada Tzuyu? Jung? Kenapa dia menangis? " Yunho sangat kesal, menantu kesayangannya tadi mendatanginya dengan air mata yang turun membahasahi pipinya.

Jaehyun berdecak, keningnya berkerut menandakan bahwa ia sedang kesal. " Memangnya apa yang aku lakukan kepada wanita itu? "

" Kau mempermalukan dirinya didepan umum, kan?! " Yunho membentak Jaehyun, namun Jaehyun masih tetap menatap ayahnya dengan tatapan datar namun terkesan seperti orang yang sedang kesal.

" Jika iya kenapa? "

" Kau tidak seharusnya begitu, Jung! Dia adalah istrimu! "

" Ayah! Sudah berapa kali aku bilang? Aku tidak pernah menganggap dia istriku, kita menikah juga secara paksa, jika hanya ini yang ingin ayah bicarakan, aku duluan, hanya buang buang waktu saja. " Jaehyun berjalan keluar dengan raut wajah kesal.

Ayahnya ini sangat egois, iya menikahkan Jaehyun dan Tzuyu demi uang. Sudah gila memang.

Namun, saat Jaehyun sedang berjalan di lorong kantor, ia tertabrak seseorang, dan karena orang itu sedang membawa teko berisi air panas, Jaehyun ketumpahan air panas tersebut.

" Argh. " Jaehyun meringis, kaget.

Sedangkan orang didepannya melotot, Lee Taeyong, Kemarin Tzuyu, sekarang Jaehyun, ya Tuhan selamatkan aku, Taeyong membatin.

Ia tersadar dan langsung mendekat kearah Jaehyun yang sedang meringis dengan tangan yang sudah mulai memerah.

" Astaga Tuan! Sini saya bantu. " Taeyong menggenggam lengan Jaehyun dan membawa Jaehyun ke ruangan kerja mereka berdua.

Ia menyuruh Jaehyun duduk di kursi kerjanya dan Taeyong mengambil salah satu kursi di ruangan tersebut, ia mendudukan dirinya di kursi, tepat di depan Jaehyun.

Untungnya diruangan Jaehyun ada kotak P3K, jadi Taeyong tidak perlu susah susah membeli obat lagi.

Taeyong terlihat sangat panik, terlihat dari tangannya yang gemetar saat mengobati Jaehyun, entah kenapa.

Jaehyun yang melihat kepanikan Taeyong langsung menangkup pipi Taeyong. " Taeyong, jangan gemetaran tangannya, gak usah panik, okay? " Taeyong malu, sebenarnya, namun ia tidak menggubrisnya, ia mengangguk dan kembali melanjutkan acara mengobati Jaehyun.

Jaehyun memperhatikan Taeyong yang sangat telaten mengobati tangannya, jika dilihat dari dekat seperti ini, Taeyong terlihat sangat cantik, ya?

" Nah selesai ! " seruan Taeyong membuat Jaehyun tersadar dari lamunannya, Taeyong menatap Jaehyun dengan tatapan bersalah.

" Maafin saya ya, Tuan Jung, saya tadi bener bener ga liat ada tuan didepan saya.. " Ia membungkukkan badannya berkali-kali.

" Iya, Taeyong, gapapa, tapi saya punya syarat, dan kamu harus menuruti apa yang saya mau, dan saya bakal maafin kamu. "

Taeyong menaikkan salah satu alisnya, " Syarat apa? "

" Nanti kamu tau sendiri kalau kamu mau pulang ke-penthouse saya, mau? " Taeyong masih berusaha mencerna perkataan Jaehyun, Jaehyun akan membawanya ke penthouse? Taeyong menyeringai kecil, lalu mengangguk.

" Iya pak, saya mau. " Jaehyun tersenyum, " Yasudah, sekarang lanjutkan pekerjaanmu. "

***

Jaehyun memarkirkan mobilnya di basement mewah penthouse yang ditempatinya, Taeyong menatap gedung mewah tersebut dengan kagum.

Jiwa misqueennya meronta-ronta, demi alek.

Jaehyun mulai berjalan memasuki penthousenya, diikuti dengan Taeyong dibelakangnya.

Didepan pintu penthousenya, Jaehyun memencet bel, dahi Taeyong mengerut, ada orang lain di penthouse Jaehyun?

Ceklek

Pintu penthouse tersebut terbuka, ada satu anak laki laki remaja, " Daddy! "

TBC
Vote sama commentnya jangan lupa yya! Timakacii !

L.TAEYONG ; JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang