24 : TWENTY FOUR

27.3K 4K 1.2K
                                    

500 comment dlu baru ku lnjutin 😘sekali lagi aku ingetin, penulisan di cerita ini bisa berubah ubah sesuai sama situasinya, jadi jangan kaget ya, pen bilang juga jangan terlalu berekspektasi tinggi sama cerita ini karena aku masii newbie bgt, pen...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

500 comment dlu baru ku lnjutin 😘
sekali lagi aku ingetin, penulisan di cerita ini bisa berubah ubah sesuai sama situasinya, jadi jangan kaget ya, pen bilang juga jangan terlalu berekspektasi tinggi sama cerita ini karena aku masii newbie bgt, penulisan aku masii gak bgt, terus alurnya kadang juga biasa banget, jadi kalau ga nyaman bacanya skip aja ceritanya gapapa, alur cerita ini juga menurut aku kecepetan bgt, jadi kdg klo baca cerita org suka tbtb insecure gtuu wkwk, tp masii berusaha lanjutin ceritanya, dan cerita aku per chapternya itu kyk wordsnya kedikitann gaa si hhh

Ketiga submissive itu berjalan di mall yang sangat luas, mall yang katanya tempat tongkrongan sugar daddy. Ten terlihat sangat tidak sabaran, menarik tangan kedua sahabatnya agar bisa mempercepat langkah mereka karena demi Tuhan, Doyoung dan Taeyong sangat lambat.

" Jangan tarik tarik! Gue lagi bunting. " Mendengar seruan Ten langsung berbalik dan tersenyum kaku, " Hehe lupa gue Yong. " Taeyong menggelengkan kepalanya, " Udah ayo jadi sekarang tujuan kita kemana? "

" Beli baju mau gak? di mall sini ada ZA*RA " ucap Doyoung, Ten dan Taeyong hanya mengikuti temannya itu, mereka berjalan mengelilingi mall megah itu, dan tanpa menyadari kalau ada satu pria yang terus saja mengikuti mereka bertiga, ia menjilat bibir bawahnya saat melihat Taeyong.

" Anakku benar benar tumbuh dengan baik, tubuhnya pasti akan menjadi lebih nikmat " ucapnya dengan pelan, lalu kembali mengikuti si cantik, Taeyong tidak akan lolos, sebentar lagi ia akan mendapatkan Taeyong kembali, ralat, tubuh Taeyong maksudnya.

" Kalian ngerasa ada yang ngikutin kita gak sih? " Doyoung yang paling pertama menyadari hal janggal itu, entah kenapa ia merasa seperti ada yang mengikuti mereka dari sejak baru masuk kedalam mall, hatinya gusar dan perasaannya menjadi tidak enak.

Tangan Taeyong yang sedari tadi memilih-milih baju langsung terhenti, ia menyerngit mendengar ucapan Doyoung barusan, sedangkan Ten terlihat sibuk mencari baju dan tidak menyadari apa apa.

Apa benar ada yang mengikutinya? Ia berbalik dengan cepat, melihat ke kanan dan ke kiri, namun tidak melihat apa-apa. " Perasaan lu aja kali, ga mungkin ah. "

Doyoung masih terlihat tidak tenang, namun tiba tiba tasnya bergetar, ia membuka tasnya dan mengambil handphonenya, ternyata yang menelfonnya adalah sang kekasih, Moon Taeil, ia mengangkat telfonnya, " Sayang, kamu lagi ada di mall ya? tadi aku kayak liat kamu soalnya." ucap Taeil dari seberang telfon, Doyoung mendesah lega, " Hyung ada dimana? ", " Wing*stop, di lantai 1--

Doyoung langsung mematikan sambungannya, ia menarik tangan Ten dan Taeyong lalu berjalan keluar dari ZA*RA, Ten yang merasa kesal karena ditarik secara tiba tiba saat sedang asik memilih baju langsung berdecak " Lo kenapa dah? "

" Gue jelasin nanti, lo berdua ikut aja gak usah banyak bacot. " Doyoung melirik ke belakang sebentar, dan benar saja dugaannya, ada yang mengikuti mereka, pria tua dengan pakaian formal. Doyoung berbelok dan langsung memasuki restoran ayam yang dimaksud Taeil, syukurnya ada di lantai 1, ia mulai mencari keberadaan Taeil, lelaki tua itu masih mengikuti mereka.

L.TAEYONG ; JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang