Murid SMA high school redwhite sontak langsung kembali heboh, karena keesokan harinya Reizo kembali berangkat bersama cewek baru yang di ketahui pindahan dari Amerika Serikat. Keduanya berjalan menuju kelas, layaknya sepasang kekasih. Tentu saja keduanya menarik perhatian banyak murid dan otomatis langsung menjadi bahan gosip baru untuk para murid bahwa ketua Omorfos berselingkuh secara terang-terangan.
Mengingat bahwa selama ini Reizo sangat bucin terhadap sang kekasih. Jadi tak heran jika banyak murid yang merasa tidak percaya. Banyak murid yang merasa iba terhadap Zeyya, namun ada juga murid yang merasa senang karena tahu bahwa Zeyya diselingkuhi oleh Reizo.
Zeyya duduk tenang di bangku yang berada di dekat pohon besar. Namun matanya tak luput memperhatikan Reizo dan Kalila. Lagi-lagi Zeyya hanya bisa menghela nafas panjang. Sakit, seperti hari kemarin. Dia membuka ponselnya ketika merasakan ponselnya yang bergetar.
Ternyata ada notifikasi dari lambe nyinyir—account gosip yang di buat khusus untuk SMA high school redwhite. Karena merasa penasaran, Zeyya melihat postingan terbarunya—raut wajah yang datar terlihat sebal. Itu foto Reizo dan cewek baru yang belum dia ketahui namanya. Dengan caption yang bertuliskan; Pacar baru pak bos.
Zeyya tertawa sumbang. Jelas dia tidak terima. Tetapi dia bisa apa selain menerimanya?
Namun ketenangannya tak berlangsung lama karena tiba-tiba ada seseorang datang dan memilih duduk di sampingnya. Zeyya merasa terganggu, otomatis dia menoleh ke samping. Keningnya seketika berkerut ketika mendapati cewek dengan rambut model bob, namanya Gia.
Bagi Zeyya, Gia sudah tidak asing lagi, meskipun keduanya tidak sekelas. Zeyya tidak pernah sekalipun membenci Gia, walaupun cewek itu selalu mengusik hubungannya dengan Reizo. Mengingat bahwa Reizo bukan tipikal cowok yang friendly, jadi Zeyya tidak pernah mempedulikan cewek yang sengaja mendekati Reizo secara terang-terangan. Toh, Reizo tidak pernah memperhatikan keberadaan Gia sama sekali.
"Ngapain lo ke sini?" Zeyya refleks bertanya sembari menyimpan kembali ponselnya.
Gia tersenyum sinis, terkesan meremehkan. "Gue nggak bisa ngerusak hubungan lo sama Rei, setidaknya ada cewek lain yang bisa mewakili gue."
Zeyya memutar bola mata malas ketika mendengar cewek itu tertawa. Dia terkesan sangat bahagia di bawah penderitaannya. Sayangnya Zeyya tidak peduli. "Oh ya?" Zeyya bertanya dengan memasang wajah polosnya lalu dia tertawa kecil. "Lo nggak tau kejadian yang sebenarnya, jadi mending lo diem aja deh."
Gia berdecih pelan, seolah tidak percaya dengan perkataan Zeyya barusan, namun tetap saja dia melontarkan pertanyaan. "Kejadian apa?"
Zeyya menatap malas cewek yang berada di sampingnya. "Manusia bertanya karena cuma penasaran dan benar-benar peduli. Gue tebak lo pasti ada di opsi yang pertama, kan?"
"Gue peduli sama lo, kalau nggak peduli, ngapain juga gue samperin lo ke sini?" Gia bertanya dengan memasang wajah memelas. Bohong jika dia bilang peduli, mengingat bahwa dia tidak pernah peduli dengan Zeyya sedikitpun.
Zeyya tidak berniat menjawab, dia membenarkan posisi topinya sebelum beranjak dadi duduknya. Jika terus-menerus di dekat Gia, bisa saja dia hilang kendali untuk tidak menjambak rambut cewek itu. Dia terlalu sayang untuk mengotori tangannya sendiri.
Saat Gia ingin menarik rambut panjang Zeyya, tiba-tiba tangannya langsung di tepis kasar oleh Daren. Cowok itu menatapnya dengan sorot mata yang terlihat tajam— seolah memberi peringatan agar Gia tidak berbuat macam-macam kepada Zeyya. Gia hanya diam saja, menatap sebal kepada cowok itu yang sudah mengganggunya, sebelum akhirnya memutar tubuh untuk menjauh dari keduanya. Jika ada Daren pasti cowok itu akan melindungi Zeyya darinya dan Gia benci terhadap cowok itu.
"Daren? Lo ngapain di sini?" Zeyya tampak terlihat terkejut, terlihat dari raut wajahnya.
Daren tersenyum tipis. "Lo kelihatan kesepian. Mungkin karena dia sama cewek lain? Gue cuma mau temenin lo di saat dia nggak ada di sini, posisi lo sebagai ratu para anak Omorfos nggak akan pernah tergantikan jadi lo tenang aja, okay?"
"Gue nggak tau harus terharu apa bagaimana, tapi banyak murid yang berspekulasi bahwa Rei udah selingkuh, Ren. Sakit banget gue dengernya. Yah ... meskipun gue tau, Rei nggak bener-bener selingkuh dari gue."
"Udah, Zey. Lo nggak usah dengerin kata mereka. Mereka nggak tau kejadian yang sebenarnya, makanya mereka bilang gitu. Lo nggak usah sedih, gue dan para anak Omorfos senantiasa ada di dekat lo dan bakalan terus jagain lo."
Zeyya menepuk bahu Daren pelan. "Makasih, Ren. Lo emang sahabat gue yang paling baik."
Daren hanya bisa tersenyum masam mendengarnya. Di anggap sahabat oleh pujaan hati setidaknya lebih baik dari pada di anggap hanya sekedar teman biasa. Sebab jika di anggap sahabat, dia jadi bisa mendengarkan semua keluh kesah cewek itu dan meskipun ini adalah kesempatan emas buat merebut hati Zeyya lagi, namun dia enggan menggunakan kesempatan ini karena dia yakin suatu saat Zeyya pasti akan kembali pada Reizo.
Daren memilih untuk mengantarkan Zeyya ke kelas, dia takut jika ada cewek lain yang menganggu Zeyya seperti Gia tadi. Sayang sekali bahwa dirinya tidak sekelas dengan cewek itu. Jika sekelas maka sudah di pastikan bahwa Zeyya aman dengannya dan para anak Omorfos. Daren jadi takut jika ada yang akan terjadi pada Zeyya, di luar sepengetahuannya. Namun dia mencoba berpikir positif agar hal buruk tidak menimpa cewek itu.
"Udah sampai di kelas lo, Zey. Mau gue anterin ke dalam?" Daren bertanya lalu dia terkekeh.
Zeyya mengerjap. Dia baru sadar bahwa sudah berada di depan kelas, sedari tadi dia melamun dan tak memperhatikan sekitarnya. "Nggak usah, Ren. Bay the way ... Makasih udah anterin gue sampai sini."
"Sekarang lo boleh masuk kelas, mungkin saat istirahat nanti gue dan para anak Omorfos bakal jemput lo buat kantin, gimana?" Daren bertanya sembari menaik-turunkan alis tebalnya.
Daren tahu betul bahwa Zeyya tipikal cewek yang sulit berteman, bahkan cewek itu selalu menghindar dari cewek lain yang mendekatinya. Bukan tanpa sebab, Zeyya pernah di khianati oleh sahabatnya sendiri, maka dari itu dia jadi sulit mempercayai cewek lainnya. Maka dari itu Daren sebisa mungkin harus selalu ada buat Zeyya.
"Gue males jadi bahan gosip sekolah, Ren. Kalau lo sama anak Omorfos jemput gue kesannya kayak gimana gitu. Lo tau sendiri, banyak cewek yang nggak suka kalau gue deket sama kalian."
"Mereka nggak suka karena mereka ingin berada di posisi lo, nggak semua cewek bisa di ratukan para anak Omorfos."
"Gue terharu, jadi pengen nangis." Zeyya tertawa kecil.
o0o
TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT
Romance"Jangan pernah menyimpan dua orang dalam satu hati. Lepaskan salah satunya atau kamu akan kehilangan keduanya?" ©Hak cipta dilindungi. 2023. Start? 22 Juli 2023. End? -