Iya, aku double up karena minggu kemaren ada kesibukan jadi nggak sempat upload cerita nya.
Don't forget to vote and comment!
💙💚***
"Dendra sayang mbah Singgih, tapi nggak gini juga kali! Terus Dendra ngapelin mba pacarnya kapan!?"
***
Perkara idenya mbah kakung masalah gotong royong belum selesai. Hari minggu yang cerah adalah waktu yang tepat untuk berbenah di komplek yang mulai terawat kembali. Kebelutan pak RT disini lebih mementingkan rakyatnya, pengen banget punya desa dan komplek yang bersih kaya komplek sekarang ini. Itu membuat hati mbah Singgih berbahagia, tentu saja.
Saat ini Tama sedang mengomel lantaran percikan cat tembok selalu mengenai tangannya. Tama memang seperti itu, tidak terbiasa dengan hal yang kotor dan sembarangan. Berbeda dengan mas tertua di keluarga ayah Arwan yang masa bodoh dengan kamar yang berantakan atau badan yang tidak tahu jenis baunya karena bisa dua atau tiga hari tidak mandi. Iya, mas Raka Purnama.
"Please lah ini cat kena tangan mulu, ah!" Mendengar hal itu Jonny hanya bisa menggeleng kepalanya pelan melihat tingkah Tama yang tidak ada habis-habisnya.
"Udah kalau nggak bisa ya nggak usah ngomel." Sungut Yudha yang sudah gemas dari tadi dengan tingkah Tama. Mereka lebih setuju kalau Tama memakai sheetmask atau masker organik atau apapun jenis masker wajahnya itu, karena pria itu akan menutup mulutnya rapat-rapat tanpa mengomel.
"Wildaaaan-iyaaa~ will always love yuuuuu~ huuuu~waaaa~" Haris dengan suara sumbangnya menyanyikan lagu untuk Wildan yang semangat menyapu halaman yang diguguri daun- lagi. Ditemani mba Rara dan Kiran.
Pria itu hanya menggaruk kepalanya gemas. Jujur saja, hari minggu terik walau masih pagi ditambah suara sumbang Haris yang melengking melebihi suara mas Raka, Chakra atau Julian sudah membuat kepalanya semakin berasap. Mba Rara dan Kiran hanya tertawa saja melihat tingkah konyol Haris karena mereka sudah lebih dari biasa saja untuk menghadapi Haris yang luar biasa ini.
"Haris! Hush!" Wildan menaruh telunjuk di bibir nya biar Haris mau diam. Nyatanya, Haris semakin menjadi kala sepatu boot milik entah siapa ia tumpahkan cat kedalamnya.
Setelah melakukan ritual laknatnya itu, Haris berpura-pura kembali mencat trotoar yang mulai pudar seakan-akan tidak terjadi apapun.
"Astagfirullahaladzim!" Pekik mas Kahfi saat kaki kirinya masuk kedalam sepatu boot yang berisikan cat.
Iya, mas Kahfi ternyata korbannya Haris. Si pelaku cuman bersenandung riang sambil mencat trotoar, padahal dalam hatinya terasa senang sekali dapat mangsa baru.
Ayah Arwan dari tadi cuman mengamati tingkah Haris kini turun tangan sambil membawa gulungan koran ditangannya lalu menggeplak kepala Haris dengan keras. "Sontoloyo! Cah edan kamu, Ris." Si ayah memukul anaknya tanpa ampun sampai Haris mengaduh pelan kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Besar Singgih | NCT OT23 ✅ [END]
Fanfic❗SUDAH TAMAT❗ Mbah Singgih pernah bilang "Janganlah sampai kita melupakan Allah di kala kita senang, maka di waktu sulitmu Allah akan mempermudah jalannya." Nasehat mbah Singgih yang selalu mengisi hari-hari keluarga besar Singgih dan akan selalu t...