32. Lomba Dimulai

264 45 4
                                    

MANA NIH OENIKMAT KELUARGA BESAR SINGGIH? 😭

Asli nggak paham lagi sama kalian yang masih mau baca cerita nggak jelas ini.

Tapi aku bakalan tetap mengucapkan terima kasih atas support kalian, walaupun hanya baca tanpa vote atau komen ya kan, aku tetap apresiasi kalian.

Terima kasih banyak sudah benar-benar menunggu cerita ini dengan sabar.

KOBARKAN SEMANGAT DAN SELAMAT MEMBACA!🤘🏻

***


Pagi-pagi sekali, di jam tujuh pagi. Semua orang sedang mempersiapkan penyelenggaraan perlombaan. Setumpuk hadiah yang disponsori dati uang ayah Awran dan Yayah Aruan. Seperti dua buah sepeda gunung, satu televisi layar datar, tiga rice cooker, juga satu set peralatan masak dan masih banyak lagi.

Ada juga bingkisan daging dan beberapa cemilan didalam tiga buah keranjang parsel.

Haris benar-benar semangat untuk menang, begitu juga dengan cucu Singgih yang lainnya.

Katanya Yandra, "kapan lagi kan dapat daging Wagyu A5 yang disponsori yayah Aruan."

Walaupun pagi hari, tapi sinar matahari memancar sangat cerah hingga membuat wajah para manusia dilapangan menyipit. Apalagi Jovan yang matanya semakin hilang.

Perlombaan pertama diadakan, yaitu balap karung. Semua partisipan sudah berbaris dengan karungnya masing-masing. Ada Haris, Julian dan Juanda juga Revan ikut bergabung dengan bapak-bapak disejejernya. Saat hitungan dihitung mundur dan pluit berbunyi, semuanya langsung melompat sambil memegang karung agar tidak melorot.

Kini haris dan Julian yang memimpin di depan, saling bersaing hingga salah satu dari mereka terguling akibat salah lompatan yang di ambil, orang itu ada Haris. Semua orang tertawa karena anaknya berguling langsung terduduk dengan wajah bengongnya. Kepala anak itu menoleh kesana kemari seperti anak hilang.

Semua orang tertawamenyaksikan apalagi ayah dan pak Slamet terdengar nyaring.

"Asli! Kaya anak hilang!" Pekik mas Yudha sambil menunjuk Haris yang masih duduk bersila disana. Pemenang lomba di menangkan oleh Julian dan disusul Juanda juga Revan

Lalu permainan selanjutnya yaitu lomba makan kerupuk. Haris tidak mau ketinggalan lagi. Anak gembul itu kembali mengikuti lomba, memilih area strategis hingga ia berada di tengah-tengah para peserta.

Tidak hanya Haris, ada mas Raka, Jovan, Dhanan juga Satrio yang ikut serta bersama dengan pemuda desa lainnya. Kembali terdengar suara pluit, lalu semuanya bergegas memakan kerupuk yang sudah di ikat dengan tali. semuanya tidak boleh memegangnya, tangan peserta diletakkan dibelakang punggungnya.

Terlihat disana mas Raka kewalahan memakan kerupuknya yang terus-terusan mengayun entah kemana. Begitu juga Satrio yang sedari tadi memutar mengikuti arah putaran kerupuknya, anak itu benar-benar berusaha memakan kerupuknya setengah mati, namun agaknya kerupuk tersebut enggan untuk di makan oleh Satrio.

Semua orang lagi-lagi bersorak kepada semua peserta, ada pula yang tertawa terbahak-bahak hingga terjengkang dari kursinya. Iya, itu adalah Marchel, Lutfian dan Chakra. Mereka bertiga hanya tim hore dan tim sumbang suara ketawa melengking.

Dari jauh, Jidan hanya duduk merengut, melihat semua saudaranya ikut berlomba, sedangkan ia benar-benar dilarang sama buna. Sedih sekali, pikir Jidan.

"Loh, Jidan kamu nggak ikut lomba?" Tanya Mba Rara, saat itu kebetulan berpapasan dengan anak bontot keluarga Singgih. Pria itu hanya memanyunkan bibirnya lantas menggeleng.

Keluarga Besar Singgih | NCT OT23 ✅ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang