Setidaknya kita perlu kasih sebuah pelajaran pada orang yang mempermainkan hati kita.
-Hafa***
Harapan Hafa hanya satu dalam percintaannya, jangan ada pertengkaran yang membuatnya sakit kepala sampai mengidap vertigo.
Tidak, bukan itu maksud Hafa. Dia tidak mengidap penyakit vertigo hanya karena sebuah cinta. Hanya saja, ya begitulah susah untuk dijelaskan.
Kebetulan hari ini Hafa dan Dhanan bersamaan untuk melakukan registrasi ulang untuk bisa mengikuti perkuliahan di semester baru. Kebetulan juga Hafa dan Dhanan satu fakultas jadi mereka berdua tidak perlu repot untuk mencari teman untuk registrasi ulang.
Sebenarnya Hafa maupun Dhanan punya teman seperangkatan, cuman katanya Hafa ataupun Dhanan sudah terbiasa berdua berurusan, jadi biarkan saja teman kami mengurus sendiri tanpa perlu ditemani.
Saat ini Dhanan sedang berjalan kemanapun untuk menunggu Hafa yang pergi ke prodinya. Katanya sih ada yang ingin ditanyakan disana dan kebetulan urusan mereka sudah beres tinggal menunggu jadwal untuk KRSan saja lagi. Kuliah memang serumit itu, apalagi kalian mendapatkan tempat untuk kuliah yang selalu dipersulit urusannya. Beruntungnya Dhanan dan Hafa tidak seperti itu. Kalau Tama dan Yudha sudah pasti susah, makanya jadi mahasiswa bangkotan. Hanya saja Tama ada progres karena dia magang bekerja dan sebentar lagi akan menjadi karyawan tetap ditempat kerjanya. Kalau Jonny katanya sih juga sama seperti Tama. Sedangkan Yudha? Jangan ditanya.
"Anjing lah Hafa. Nyusahin banget!" Kalimat itu adalah kalimat terburuk pertama yang Dhanan dengar tentang adiknya.
"Putusin aja kenapa sih?"
"Nggak ngerti gue maunya tuh cewek apa sih!? Mau putus juga kan nggak semudah itu gue." Curhatnya pada keempat temannya disana.
"Gue lihat Hafa sayang sama lo."
"Sayang bapak kao!" Ujarnya sambil tersenyum miring. "Beda banget dari mantan gue sebelumnya. Bikin males!"
"Terus kenapa dipacarin?" Itu Dhanan yang bertanya, ia duduk dibangku panjang kosong bawah pohon flamboyan dan duduk disamping pria itu.
Aksara atau yang sering di kenal dengan panggilan Aksa, kekasih tercintanya Hafa- hanya Hafa yang mencintainya. Laki-laki itu memang sedikit menganggap remeh dalam percintaan. Membuat para gadis terbawa perasaan lalu dibuang begitu saja, sedangkan Hafa? Hanya pelampiasan semata. Sudah itu saja tidak lebih, tapi Aksa enggan mengucap kata putus pada Hafa.
Pria itu menghembuskan asap rokok dari dalam mulutnya. Menurut Dhanan, kenapa tidak ia telan saja itu asap rokok. Aksa terkekeh saat ia mendengar penuturan Dhanan tadi tentang.. Apa tadi? Putus? Tidak semudah itu untuk melepas Hafa yang sudah satu tahun bersamanya. Bukan Hafa yang bergantung pada nya, namun Aksa yang bergantung pada Hafa. Hubungan seperti ini rumit adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Besar Singgih | NCT OT23 ✅ [END]
Fiksi Penggemar❗SUDAH TAMAT❗ Mbah Singgih pernah bilang "Janganlah sampai kita melupakan Allah di kala kita senang, maka di waktu sulitmu Allah akan mempermudah jalannya." Nasehat mbah Singgih yang selalu mengisi hari-hari keluarga besar Singgih dan akan selalu t...