- Mulmed sebagai pemanis
- Mulmed minus Sungchan dan ShotaroSelamat membaca 💚💙
***
"Ini tentang kita, tentang sebuah tali persaudaraan yang kuat."
-Haris***
Siang ini tidak seperti siang kemarin yang teriknya luar biasa, sekarang berawan belum sampai mendung tapi ada angin-anginnya. Jovan dan juga Juanda duduk berdua di bale bawah pohon yang rindang, menikmati sepoi-sepoi angin berduaan. Banyak yang bilang Jovan itu kembar dengan Juanda, apalagi jarak mereka hanya terpaut setahun.
Banyak yang bilang kasian anaknya terlalu rapat jarak lahirnya, nanti si kakak nggak kebagian kasih sayang. Nyatanya Jovan maupun Juanda tidak pernah berebut kasih sayang dari sang mama dan papa, apalagi bang Jonny dan Julian. Mama dan papa menyamaratakan kasih sayangnya. Kaya mbah Singgih kepada anak dan cucunya. Kecuali Hafa dan Haris- sekali lagi, karena mereka berbeda.
"Pahit banget lidah gue, Jun." Iya, Jovan kalau manggil Juanda. Padahal yang lain atau sepupunya memanggil Nda atau Nana, katanya Jovan kalau panggil Nda atau Nana seperti memanggil anak gadis.
"Ya elu mah hobi nyebat. Tahan-tahan aja, nggak mungkin lu nyebat dimari kan." Nggak tahu, entah karena lingkungan di Jakarta Selatan atau bagaimana. Aksen Jawa anak-anak papa Jayanara ini udah hilang kelindes stom dan papa Jayanara tidak keberatan akan hal itu, lagipula mereka kan lahirnya disana kecuali Jonny yang lahir di kampung ini lalu di ajak pindah ke sana.
Bang Jonny tiba-tiba duduk disamping Jovan yang sedari tadi meludah ke tanah akibat rasa pahit di lidahnya. Pria itu meletakan sekotak rokok dipangkuan Jovan dan membuat adik-adiknya itu tercengang.
"Nyebat aja kalau mau." Kata Jonny sambil menghisap rokoknya itu. Jovan dan Juanda hanya saling tatap tidak paham bagaimana maksud dari abangnya itu.
"Julian bilang kalau lu nyebat. I mean- buat apa juga gue harus ngomel. Lu cowok, wajar nyebat." Jelas bang Jonny dengan kaki ala bosnya. "Selama lu cuman hobi nyebat, gue ampunin." Lanjutnya lagi.
Juanda hanya menggeleng kepada abangnya itu. Andai bang Julian juga nyebat, sudah dipastikan Juanda akan minggat dari rumah karena malas mencium bau rokok. Tapi, beruntungnya Julian tidak merokok, walaupun sekolahnya STM sekalipun abangnya itu tidak akan terpengaruh terhadap pergaulan keras di ibukota Jakarta tersebut.
Soalnya mbah Singgih pernah bilang kan "kalau mau jadi keren nggak perlu merokok, nggak perlu mabuk-mabukan. Cukup jadi diri kamu sendiri dengan gaya kamu sendiri. Pasti- gadis-gadis akan klepek-klepek sama kamu. Apalagi kalau kalian anaknya pinter punya prestasi membanggakan. Gadis mana yang nggak akan mau sama anak lanang yang hebat kaya kalian." Kurang lebih begitu kata mbah Singgih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Besar Singgih | NCT OT23 ✅ [END]
Fanfic❗SUDAH TAMAT❗ Mbah Singgih pernah bilang "Janganlah sampai kita melupakan Allah di kala kita senang, maka di waktu sulitmu Allah akan mempermudah jalannya." Nasehat mbah Singgih yang selalu mengisi hari-hari keluarga besar Singgih dan akan selalu t...