Bab 20

7.8K 699 53
                                    


5 menit kemudian

Akhirnya Qio dan Zikra turun kebawah.

" Dek udah siap Dek " panggil Qio dengan antusias.

Hana  manatap kedua kakaknya dari atas sampai bawah.

" Bawa uang nggak " tanya Hana,  setelah melihat pakaian yang di kenakan keduanya tidak memiliki kantong penyimpan.

" Hehehe, abang lupa " ucap Qio cenggesan.

Hana menempuk jidadnya,  saat melihat kebodohan dua makhluk ini. Hana menjadi tidak nyakin jika dua makhluk di depannyanya ini adalah mafia.

" dua menit " ucap Hana  kembali duduk untuk menonton Film sambil menunggu dua makhluk itu. Namun dalam hatinya sangat bahagia,  bisa mengerjai dua makhluk itu, siapa lagi kalau bukan abangnya.

Qio dan Zikra dengan cepat belari kekamarnya untuk mengambil kartu atmnya setelah itu kembali turun kebawah.

" Udah Dek " ujar Zikra.

Hana mematikan televisinya,  lalu berjalan keluar di susul kedua makhluk itu dari belakang.

" Sini Dek, pakai mobil Abang aja " seru Zikra,  Hana berjalan menuju mobil abangnya lalu duduk di belakang, Qio juga duduk di samping Hana,  hanya Zikralah yang didepan seolah dialah supirnya.

" Eh, lo  duduk depan " Zikra tidak terima jika Qio duduk di samping Hana.

" Lee" Qio mencibir pada Zikra,  ia akan mengambil kesempatan agar bisa berdekatan dengan Hana.

Zikrapun pasrah,  ia melajukan mobilnya menuju Mall Bungga Anggrek.

" Dek kita mau beli apa? " tanya Zikra yang telah berada di depan pintu Mal.

" Beli pelataran untuk kamping " jawab Hana asal,  Hana menatap sekelilingnya,  dengan antusias,  namun dalam otaknya sedang berpikir hal apa yang di perlukan untuk di bawa saat keping.

" Bang disini ada obat nyamuk, korek api, tali,  carter, andiplas, obat merah sama minyak telon nggak bang! " tanya Hana menatap Qio dan Zikra secara bergantian. Hana tidak nyakin jika di sini ada hal yang begituan.

"mungkin Belinya satu kerdus bisanya dek " jawab Qio dengan ragu,  ia juga tidak tahu ada nggak hal yang begituan,  ia belum pernah pakai hal - hal yang begituan kecuali minyak telon.

"  Ragunya " ucap Hana,  sambil menghela nafas panjang.

Qio mengaguk saja,  ia tidak ingin membeli harapan palsu pada Hana,  takut Hana, marah padanya.

" Yaudah bang, suruh orang aja,  untuk beliin barang - barang itu " pasrah Hana.

Qio dan Zikra mengaguk,  Zikra langsung menyuruh tangan kanannya untuk membelikan barang yang di sebutkan Hana.

" Kalau gitu kita beli Snack aja " ajak Hana,  lalu melangkahkan kakinya menuju lift,  Hana terlalu malas untuk berjalan sehingga ia memilih lift saja,  Qio dan Zikra mengikuti Hana dari belakang.

Setelah selesai belanja Hana , Qio dan Zikra pergi ke lestoran untuk makan malam bersama,  itu adalah permintaan Zikra.

" Adek mau pesan apa? " tanya Zikra pada Hana.

" Stek sama jus naga aja " jawab Hana, setelah melihat daftar menu yang tersaji dalam buku yang ada di depanya.

" Kalau lo " tanya Zikra pada Qio,  dengan isyarat matanya.

" Samain aja " jawab Qio cepat.

" Oo,  oke "

" Semuanya samain ajanya " ujar Zikra pada pelanyan yang mencatat daftar pesanan,  yang berada di sapingnya.

Pelayan itu mengaguk setelah selesai mecatat,  dia langsung pergi dari meja yang di duduki Hana,  Qio dan Zikra.

" Dek, untuk apa sih semua yang adek beli itu! " tanya Qio basa basi,  agar bisa berbicara pada Hana yang dari tadi hanya memainkan henponnya.

" Untuk keping " jawab Hana,  yang masih fosok dengan Henponya,  ia sedang mencari ke bah Google tentang alat pelindungan yang harus di bawa saat pergi ke hutan. Itu adalah hal yang harus di perhatikan,  ia belum tahu hal apa yang akan terjadi padanya kedepanya. 

Hana juga mengingat jika di hutan itu ada perkampungan Kanibal yang di huni oleh orang - orang yang juga kanibal. Itu ada tertulis dalam plot cerita yang akan menjadi berita hot di seluruh media masa,  perkampungan itu di temukan oleh si pemeran utama (Lara). Dan juga ketujuh makhluk itu yang tidak sangaja mengetahuinya saat mencari pemeran utama(Lara). Dan disitu juga Hana di jadikan kambing hitamnya,  kerena saat sebelum Lara pergi,  Hana dengan liciknya membuat Lara tersesat di hutan. Dan disitulah Hana di buat koma seminggu oleh ketujuh makhluk yang tidak punya hati itu.

" Dek,  kalau masih ada hal yang di butuhkan bilang aja ke kakaknya " ucap Zikra lagi. Zikra ingin berbicara panjang lebar dengan Hana, namun sejak tadi Hana hanya diam saja, hal itu membuat kecanggungan   terjadi.

" Oke " jawab Hana singkat lagi,  sebenarnya Hana sedikit emosi saat mengingat plot novel,  yang di mana kedua orang yang berada di depannya juga meyiksanya saat itu,  bahkan saat ia komapun kedua makhluk yang ada di depanya ini juga tidak peduli, bahkan meraka tidak pernah menjenguknya saat itu.

" Dek makanannya udah datang " ujar Qio membuyarkan keheningan yang terjadi. Ia juga tidak tahu harus berkata apa pada Hana. Hana seolah memberikan tembok kepadanya sehingga tidak bisa ia gapai.

Setelah pelayan itu meletakkan satu persatu makanan yang di pesannya,  merekapun makan dalam diam tidak ada yang berani buka pembicaraan.

Hana yang merasakan kecanggungan,  ia meleburkan kecanggungan itu dengan pertanyaannya.

" Abang nggak mempersiapkan diri untuk kemah atau kamping gitu,  guru tadi pagi bilang kalau kelas abang juga ikut "tanya Hana dengan santai,  menatap kedua makhluk itu yang terseyum padanya.

" Iya dek,  nanti abang persiapkan" jawab Qio dengan antusias dan bahagia,  kerana Hana mau berbicara padanya.

" Oooh,  bayduway abang biasanya bawa apasih kalau pergi ketampat - tempat itu !" tanya Hana lagi sambil menyantap makannya dan memotong steknya.

" pakaian ganti , ala-" perkatan Zikra terpotong saat mendengar nada dering henpon Hana yang sepertinya ada panggilan telepon.

" Tunggu sebentar " pamit Hana,  Hanapun berdiri dari duduknya menuju toilet yang sepi agar tidak menggangu pengunjung lainnya.

" Hallo " sapa Hana,  setelah menjawab telepon dari orang itu.

" HALLO,  apa ini dengan nak malaikat!"

" Iya, ada apanya pak! "

" ini saya ketua desa dari perkampungan kanibal "

" Ooo,  bapak,  Jayanya "

" Iya,  nak malaikat ada apanya! "

" Ini saya mau berkunjung kedesa bapak hari minggu apa bapak berkenan,  jika saya berkunjung kesana! "

" Ya,  pasti lah Nak Malaikat,  saya malahan senang nak malaikat mau berkunjung kedesa kami "

" Yaudah kalau gitu sudah dulunya pak,  nanti saya beri foto saya ke bapak,  agar mempermudah "

" baik nak nalaikat "

Setelah itu Hana mematikan sambungan teleponnya,  Hana bergegas memberikan foto pribadinya pada Pak Jaya,  Hana memberikan dua foto yang pertama natular(tampa mekap) yang foto kedua non natular ( menggunakan mekap).

Disisi lain , Qio dan Zikra menatap cemas akan kepergian Hana yang dari tadi belum selesai dari urusannya itu,  Qio sangat takut terjadi apa - apa pada adeknya itu,  Qio  ingin menyusul Hana,  namun di cegah dengan kedatangan Hana dari bilik toilet perempuan , hal itu membuat Qio lega dari rasa kekhawatirannya.

Setelah urusan Hana selesai,  akhirnya Hana kembali ke meja makan yang telah di tunggu oleh kedua makhluk itu. Dengan tatapan aneh dan juga tidak biasa.


























I am the Antagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang