💕 Tersimpan

1.7K 92 0
                                    

" Buru buru sekali, mau kemana?hem?"tanya Carlos pada Sia yang lagi merapikan rambutnya dicermin meja riasnya.

" Ke Cafe."

" Bukannya tadi kamu bilang hari ini tidak ke Cafe? ini hari minggu jadwal kita kencan sayang."

" Iya, aku ingat sayang." Sia bergeser ke arah Carlos yang saat ini sedang berdiri  menatapnya.

" Hari ini Relin ingin menemui ku di Cafe, jadi aku harus pergi," Sia melanjutkan ucapannya.

"Aku berangkat ya!" Sia mengecup pipi Carlos dan pergi.

" Hati- hati, dan jangan lama!" ucap Carlos agak keras agar Sia bisa mendengarnya.

Tak ada sahutan dari Sia, sepertinya dia tidak mendengar ucapan Carlos barusan.

Carlos menyalakan TV dan duduk di sofa, karena merasa sepi dan bosan Carlos pergi kerumah Larna, tapi sebelum pergi Carlos mengirim pesan pada Sia, agar nanti menyusul ke sana, pria ini juga sangat merindukan mamanya, setelah mengganti pakaian rumahnya dengan kemeja biru muda dan celana jeans biru, Carlos berangkat kerumah adiknya.

" Aku merindukan mu," ucap Larna begitu membuka pintu buat Carlos dan memeluknya erat.

" Kalau rindu, seharusnya kamu datang ke rumah Abang." Carlos mengacak rambut Larna.

" Aku enggak anak kecil lagi Bang, jangan acak rambut aku lagi," sewot Larna.

" Tapi Abang mau, gimana dong?"balas Carlos merangkul pundak Larna, dan mengacak rambut Larna lagi membuat Larna cemberut.

" Mama mana?"

" Ma...! ada bang Carlos nih!" teriak Larna sambil merapikan rambutnya.

" Udah jadi tarzan sekarang?" Carlos mengacak rambut Larna lagi.

" Ih...aku balas ya!" Larna mencoba mengacak rambut Carlos tapi tidak bisa, karena Carlos jauh lebih tinggi dari Larna.

" Coba kalau bisa," tantang Carlos mengacak rambut Larna lagi.

" Ih..., Bang Carlos jahat!" Larna menangis.

" Kamu nangis?ya udah nih acak rambut Abang." Carlos menundukkan kepalanya ke arah Larna, kesempatan itu tidak di lewatkankan Larna, dengan segera dia mengacak rambut Carlos dan itu membuat Larna bahagia.

" Carlos!" panggil Stefie keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah Carlos.

Carlos merapikan rambutnya yang di acak Larna tadi.

" Ma..."

" Mama sangat merindukanmu." Stefie memeluk Carlos erat.

" Aku juga sangat merindukan Mama,"balas Carlos.

Stefie memandang Carlos dalam." Ada yang ingin kamu tanyakan pada Mama?"

" Ada."

" Apa itu?" tanya Stefie cemas.

Apa Carlos ingin bertanya tentang Rosa?

" Mama mau kan pulang ke rumah hari ini?"

Apa Carlos ingin bicara tentang Rosa dirumah? Makanya dia mengajakku pulang?

" Bagaimana?Mama mau kan pulang, Mama sudah terlalu lama di sini."

Carlos sebenarnya tau maksud pertanyaan Mamanya tadi, tapi Carlos memilih tidak mau membicarakan Rosa wanita yang mengaku sebagai Ibu kandungnya, sebenarnya entah kenapa Carlos percaya apa yang di katakan Rosa, tapi baginya Ibu yang dia tahu dan dia lihat selama hidupnya adalah Stefie. Jadi sampai kapan pun bagi Carlos, Stefie lah Ibu kandungnya.

A WISH ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang