💕Rindu

2.2K 116 1
                                    

Pintu ruangan kerja Sia diketuk " Masuk, " ucap Sia.

" Ada yang mencari mu," ucap Dian setelah masuk.

" Siapa ?"

" Kakak!" teriak Dea dari belakang Dian.

Sia langsung beranjak dari duduknya dan memeluk Dea. " Kakak kira siapa tadi."

" Aku ke depan lagi Sia, Dea," ucap Dian.

" Iya, " sahut Sia.

" Makasih kak Dian, udah dianterin," sambung Dea teriak.

" Kamu kayak tamu aja, pake dianterin ke ruangan kakak," omel Sia mencium pipi Dea gemas.

Dea tertawa." Mau ngerjain kakak aja." Dea menghapus jejak ciuman Sia dipipinya.

" Ih ... selalu begitu, kalau pacar aja yang cium, nggak cuci muka tiga hari," omel Sia lagi.

" Kok tahu sih?" Dea memeluk Sia." Cium lagi deh, nggak aku apus, janji!"

" Beneran?" sahut Sia langsung mencium pipi Dea bertubi tubi.

" Kakak rindu sama kamu dek," ucap Sia setelahnya.

" Kakak, semenjak nikah gak pernah ke rumah," keluh Dea.

" Pantes .... kakak rindu banget sama kamu ya?" Sia kembali mencium Dea yang sudah duduk di Sofa.

" Ihhhh ... udah jangan cium terus nanti bedak aku luntur, Kak," gerutu Dea membuat Sia tertawa.

" Kita jalan jalan yuk!" ajak Sia dan menarik tangan Dea.

" Beliin aku baju ya?" balas Dea sambil mengikuti Sia.

" Iya, " sahut Sia.

" Milan, aku keluar dulu, titip Cafe ya," ucap Sia dan keluar dari Cafe  bersama Dea.

                              ****                         

Setelah lelah berbelanja, Sia dan Dea duduk di salah satu Cafe.

" Makasih Kak," ucap Dea menunjuk tas belanjaannya.

" Iya." Sia menoel hidung Dea.

Saat asyik makan Dea mendapat telpon dari temannya." Kak maaf, aku lupa ada kerja kelompok ngerjain tugas kuliah," ucap Dea setelah selesai telponan.

" Jadi kakak di tinggalin ?"

" Maaf Kak."

" Iya, gak apa apa, Kakak anterin ya?"

" Gak usah Kak, dekat kok dari sini," ucap Dea beranjak membawa tas belanjaannya.

Tak lama Dea kembali." Titip belanjaan Dea ya Kak, besok Dea ambil di Cafe, oke!" ucap Dea kemudian berlari meninggalkan Sia.

" Hati hati!" teriak Sia yang mungkin tidak di dengar Dea.

" Dasar," omel Sia.

Sia melanjutkan makannya, sambil memperhatikan orang yang berlalu lalang di dalam Mall.

Tanpa sengaja mata Sia melihat Doran sedang berada di toko jam, segera Sia mengalihkan pandangannya dan segera bergegas jangan sampai Doran melihatnya.

Sia berjalan terburu buru tanpa menoleh ke belakang dengan tas belanjaan Dea di tangannya. 

Setelah merasa aman Sia melambatkan jalannya dan menghela napas.

" Biar aku bantu!" suara itu membuat Sia lemas sia-sia dia berjalan terburu buru, toh akhirnya bertemu juga.

" Kenapa terburu buru Sia?" Doran berjalan di samping Sia.

A WISH ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang