Cafe milik Sia sudah sepi, semua karyawan sudah pada kembali ke rumah masing masing, Sia melihat kotak besar yang di bungkus kertas kado berwarna merah pemberian dari Risa, Dian dan Milan masih terletak di sofa ruangan Sia yang belum sempat dibukanya. Di dekatinya kotak besar itu, pelan-pelan ia membukanya, begitu kotak itu terbuka, wanita itu melihat sebuah boneka Teddy bear besar yang berwarna pink, ia mengeluarkan boneka yang besarnya hampir sama dengan dirinya, Sia menurunkan kotak besar itu ke lantai dan mendudukan boneka Teddy bear tadi di sofa, dan ia duduk di sebelah boneka besar itu.
Sia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"Sudah jam sembilan, kenapa Carlos belum menjemput ku?" gumam Sia beranjak dari sofa dan duduk di kursi meja kerjanya. Sia memegang gagang telpon yang ada di mejanya, berniat menelpon Carlos tapi saat menyadari dia tak tahu nomor Carlos akhirnya Sia meletakkan gagang telpon itu lagi. Sia juga sampai saat ini tidak tahu ponselnya ada di mana, seingatnya ada dirumah mamanya, tapi kenapa Mama tak mengatakan apa apa, jadi Sia berpikir bahwa ponselnya hilang, dan ia mungkin segera membeli ponsel baru.
Tak ingin merasa semakin bosan menunggu Carlos menjemputnya, Sia memutar musik kesukaannya dan menikmatinya sambil memejamkan mata dikursi meja kerjanya.
"Maaf, aku terlambat Sia."
Sia membuka matanya begitu mendengar suara Carlos.
" Aku kira kau lupa menjemputku?" Sia mendekati Carlos yang masih berdiri di pintu ruangan Sia.
" Mana mungkin aku lupa menjemput istriku." Carlos tersenyum.
"Mengapa wajahmu ?"ucap Sia begitu berdiri di depan Carlos.
" Kenapa dengan wajahku?"
" Seperti sedang banyak pikiran," ucap Sia.
Saat ini yang ku pikirkan adalah kau dan mantan pacar mu itu, batin Carlos
"Ayo kita pulang!" Sia menarik tangan Carlos.
Namun saat hendak sampai keluar Sia berhenti karena mengingat sesuatu.
" Boneka ku, "ucap Sia dan kembali keruangannya untuk mengambil bonekanya, tak lama ia kembali membawa boneka Teddy bear berwarna pink.
"Untuk apa membawa boneka yang besarnya hampir sama dengan mu itu ke rumah Sia?" Carlos berucap saat melihat Sia kembali dari ruangannya.
" Ini sangat berguna untuk ku."
" Berguna?" Carlos menautkan alisnya bingung." Untuk apa ?"
" Untuk pembatas saat kita tidur, agar kau tidak bisa memelukku."
" Bukannya yang memelukku itu kau, istriku," goda Carlos.
" Ntahlah." Sia keluar terlebih dahulu meninggalkan Carlos karena malu.
" Kenapa kau malah berdiri disitu Sia?"tanya Carlos melihat Sia hanya berdiri di sisi mobil.
" Tolong bukakan pintu mobilnya, aku tidak bisa karena aku memegang boneka ini."
Carlos pun membuka pintu belakang mobil nya"Letak kan bonekanya!"
Sia meletakan Teddy bear ke bangku belakang mobil.
"Sekarang masuk lah!" Carlos membuka pintu depan dan Sia pun duduk di samping bangku pengemudi.
" Terima kasih," ucap Sia setelah Carlos sudah duduk di kursi pengemudi tepat di sebelah Sia.
Di perjalanan pulang Sia menguap beberapa kali."Tidurlah, nanti saat sampai rumah akan ku bangunkan,"ucap Carlos lembut mengusap puncak kepala Sia.
"Aku sangat mengantuk, hari ini Cafe ramai pengunjung," jelas Sia dengan mata yang mulai tertutup.
Carlos tersenyum melihat Sia yang sudah terlelap di sebelahnya.
Saat sampai rumah, Carlos menggendong Sia dan membaringkannya di tempat tidur, Carlos mengambil kapas dan pembersih wajah Sia yang ada di meja rias, dan membesihkan wajah Sia, setelah Carlos mandi, Carlos menyusul Sia ke tempat tidur dan berbaring di sebelah istrinya.
" Selamat malam!" Carlos mencium kening Sia agak lama setelahnya Carlos pun ikut terlelap.
Pagi harinya saat tebangun, Sia merasa sulit untuk bernapas, ternyata Carlos mendekapnya, wajah Sia tepat di depan dada Carlos yang tak menggunakan baju, Carlos lebih suka tidur hanya menggunakan celana tidur tanpa baju.
"Carlos!" pangggil Sia.
" Hem," balas Carlos dengan mata masih terpejam.
" Bisa kau lepaskan aku?"
" Tidak."
" Paling tidak renggangkan sedikitt."
Carlos pun akhirnya merengangkan dekapannya, dan membuka matanya.
" Oh ya, sabtu besok kita akan pergi kepertunangan teman ku ya!"
" Kau mengajak ku?"
Carlos memutar matanya."Tidak aku mengajak tetangga," sahut Carlos asal.
Sia tertawa." Iya .... besok aku akan berdandan yang cantik."
" Jangan dandan seperti badut ya," canda Carlos membuat Sia kesal.
Sia bangkit berdiri." Mau kemana?" tanya Carlos .
" Mau menyewa kostum badut buat besok," kesal Sia membuat Carlos tertawa.
Sia berjalan ke arah kamar mandi kemudian berhenti, dan berbalik berjalan sedikit agar dapat melihat Carlos." Carlos!" panggil Sia.
" Kenapa? mau mandi bersama?" goda Carlos.
" Ih ..." Sia memutar bola matanya malas." dimana Teddy bear ku?" lanjutnya.
" Masih di mobil." Carlos bangkit dari tempat tidur dan merapikannya.
Sia tersenyum melihat Carlos merapikan tempat tidur, dan kembali ke kamar mandi.
Selesai mandi Sia tidak melihat Carlos setelah berpakaian Sia duduk di kursi meja rias, dan mulai berdandan, ia menoleh saat pintu kamarnya terbuka, Carlos masuk dengan boneka Teddy bear di pelukannya.
" Ini Teddy bear mu." Carlos meletakkan nya di atas tempat tidur.
Sia tersenyum." Terima kasih Carlos."
" Dan ... ini ponsel mu." Sia menerima ponselnya yang di berikan Carlos.
Sia menyalakan ponselnya." Mama mertua yang mengantarnya ke kantor dan meminta aku memberikannya pada mu,"terang Carlos .
Sia memandang ponselnya dan tersenyum. "Aku yang mengganti Wallpaper nya jadi foto pernikahan kita, tidak apa, kan?" tanya Carlos.
Sia menggeleng." Tidak apa, tapi aku tak tersenyum disini ," balasnya kemudian membuka galeri foto menggeser foto satu demi satu seperti mencari sesuatu.
"Aku menghapusnya," ucap Carlos membuat Sia mengarahkan pandangannya ke arah Carlos.
"Dia mantan kekasihku, " jelas Sia.
Carlos mendekati Sia "Apa ... kau masih mencintainya?"
"Aku sudah menikah dengan mu Carlos."
" Iya aku tau, baik lah aku sudah menyimpan kontak ku di ponsel mu, kalau kau membutuhkan ku telpon saja."
" Carlos, apa kau memiliki kekasih sebelum kita menikah?"
" Tidak ada, baik lah aku mandi dulu, setelah itu kita sarapan bersama."
Sia mengangguk dan tersenyum.
****
# CARLOSIA
KAMU SEDANG MEMBACA
A WISH ( Complete)
Romance(18+) Di putusin pacar saat hari ulang tahun itulah yang Sia rasakan. Kemudian mamanya menjodohkan dia dengan pilihan mamanya . Ingin menolak tapi tak bisa karena Sia pernah berjanji pada mamanya, saat usia Sia 28 tahun dan bila kekasih nya tidak...