💕Malu

5.7K 206 4
                                    

Saat sarapan Sia berusaha agar tidak bertatap muka dengan Carlos, karena malu dengan kelakuannya tadi padi.

Kebiasaan Sia saat tidur memeluk apa pun yang bisa di peluk, itu sebabnya dia tidak suka tidur dengan orang lain kecuali anggota keluarga.

"Gimana masakan Mama enak?"

Sia tersenyum."Enak ... Ma,"sahut Sia tulus.

"Sia bohong..! dia hanya ingin Mama senang, aku rasa ini agak sedikit asin," ucap Carlos.

Sia melotot ke arah Carlos."Aku memang suka makanan asin, makanya aku bilang enak," balas Sia.

" Pasti kau suka marah-marah," ucap Carlos.

"Tidak," balas Sia kesal.

" Sudah-Sudah." Stefie menengahi." Jadi kalian mau bulan madu kemana?"

"Kita mau bulan madu di kamar aja, iya kan Sia?" Carlos mengedipkan mata ke arah Sia.

" Ih ... enggak." Sia melotot lagi ke arah Carlos, dan tersenyum ke arah Stefie Ibu mertuanya "Gak usah bulan madu, lah Ma."

"Kamu gimana sih Sia, masa gak bulan madu, atau Mama sama Mama kamu aja yang cari tempat bulan madu yang romantis, gimana?

" Gak usah Ma, biar kami saja nanti, sekarang aku Ke kantor dulu," sahut Carlos dan bangkit dari duduknya.

" Aku juga mau ke Cafe Ma." Sia ikut beranjak.

"Eh ... eh, kalian gak boleh kerja dulu,"
cegah Stefie," Masa baru nikah udah kerja."

" Tapi Ma," ucap Carlos dan Sia bersamaan.

"Tidak ada tapi-tapi, sekarang kalian masuk kamar!" Stefie menggiring Carlos dan Sia ke kamar dan menguncinya." Nanti jam makan siang Mama buka lagi!" seru Stefie dari balik pintu. Dan meninggalkan putra dan menantunya di kamar mereka.

Sia duduk di tempat tidur, sementara Carlos duduk disofa sambil mengotak ngatik laptopnya, pakaian kantornya sudah di ganti menjadi pakaian santai kaos biru dan celana pendek biru juga, dan Sia masih dengan pakaiannya tadi, rok lipit biru selutut dan blus putih tanpa lengan, Sia merebah kan badannya dan memperhatikan wajah Carlos dengan seksama, dari hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah, dan matanya, ntah kenapa Sia mulai menyukai mata Carlos yang menurutnya sangat indah tanpa sadar Sia tersenyum.

"Kenapa kau senyum-senyum?" pertanyaan Carlos menyadarkan Sia." Aku memang selalu tersenyum," balas Sia asal.

"Berarti aku menikah dengan wanita gila!" Seru Carlos.

"Kamu ngatain aku gila!?" Sia melemparkan bantal ke arah Carlos.

"Hey ... kau sudah melakukan kekerasan dalam rumah tangga, Sia," balas Carlos dan mendekati Sia dengan  bantal tadi di tangannya .

"Kau mau apa?" Tanya Sia khawatir.

"Aku mau...." Carlos menggantung kalimat nya.

" Mau apa?" Tanya Sia mulai panik.

" Aku ... mau meletak kan bantal ini ke tempatnya " sahut Carlos melempar bantal itu ke samping Sia.

"Oh," sahut Sia lega.

"Kau pikir aku mau apa? Hah...?" Carlos sengaja mengedipkan sebelah matanya.

"Ih ... sudah, aku mau tidur." Sia menarik selimut menutupi kakinya hingga pinggang.

" Selain gila aku juga menikah dengan wanita malas, masih pagi tidur...!" Seru Carlos membuat Sia jengkel.

"Terserah..!" Sahut Sia marah makin menarik selimut menutupi hingga kepala.

A WISH ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang