💕Bersyukur

4K 156 2
                                    

Seperti biasa setiap hari Carlos selalu menjemput Sia di Cafe, kecuali hari minggu.

Carlos melirik saat ponsel Sia mengeluarkan bunyi, tapi Sia tidak menggubrisnya." Sia, apa kau tidak dengar ponsel mu berbunyi, hem?" Carlos bersuara.

" Iya, nomor asing," Sahut Sia singkat.

Tak lama ponsel Sia berdering lagi." Angkat saja siapa tau penting," saran Carlos dan di turuti Sia.

Sia hanya diam, tak bersuara saat menjawab telpon nomor asing tersebut.

" Hallo," terdengar suara dari si penelpon, tapi Sia masih diam.

" Hallo," ucap si penelpon itu lagi, Sia merasa mengenali suara itu, memilih untuk memutuskan sambungan telpon, kemudian memasukan ponselnya ke dalam tas.

" Siapa?" Carlos bertanya.

" Ntah, tak ada suara," bohong Sia.

Carlos samar samar mendengar suara orang yang menelpon Sia tadi, tapi Carlos tak ingin mempertanyakannya, bisa saja Carlos salah dengar.

" Mama hari ini menginap di rumah Larna," cerita Carlos.

" Iya, Mama tadi juga menelpon ku, " sahut Sia seadanya, perasaan Sia saat ini gelisah sejak mendengar suara yang menelponnya tadi, Sia hafal betul suara itu, itu suara Doran, buat apa dia menelponku? Sia memikirkannya.

" Berarti kita makan malam di luar," ucap Carlos.

" Kita makan dirumah, biar aku yang masak."

" Senangnya!" seru Carlos

" Aku ingin merasakan masakan istriku," sambung Carlos.

"Enak atau tidak enaknya nanti, harus kau makan," ancam Sia melirik Carlos yang sedang menyetir.

" Iya, sayang," sahut Carlos tanpa menoleh ke arah Sia, membuat Sia bersyukur dengan begitu Carlos tidak melihat wajah Sia yang memerah.

Sia tidak mau memikirkan tentang telpon Doran tadi, saat ini dia fokus memasak makan malam buat Carlos, suaminya.

" Apa yang bisa kubantu?" tanya Carlos yang sudah mandi dengan pakaian santainya mendekati Sia.

" Tidak ada, aku sudah selesai." Sia membawa masakannya ke meja makan dan di ikuti Carlos.

" Kelihatannya enak!" komentar Carlos.

Sia menuntun Carlos duduk di kursi, dan menuangkan nasi ke piring kosong di depan Carlos, dadar telur isi sayur juga di letakkan Sia di atas nasi putih yang ada di piring Carlos, Sia menggeserkan mangkok kecil berisi Saos tomat yang di buatnya sendiri bukan, Saos instan." Ini saosnya, selagi kau makan aku mandi dulu ya." Sia meninggalkan Carlos.

" Masa aku makan sendiri," protes Carlos namun tak dipadulikan Sia, yang terus melenggang kekamar karena tubuhnya sangat gerah dan ingin segera mandi.

Sia keluar kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya, dan handuk yang lain melilit di kepala untuk menutupi rambut basahnya, Sia berpikir Carlos pasti masih makan jadi dia berani keluar dengan hanya menggunakan handuk, dengan bersenandung Sia berjalan mendekati lemari pakaian, setelah menggunakan pakaian dalam Sia melepas handuknya dan jatuh ke lantai saat hendak mengambil baju tidur yang akan di pakainya tiba tiba pintu terbuka." Akh....!" teriak Sia melihat Carlos berdiri di depan pintu terpaku menatapnya.

Sia berjongkok untuk menutupi tubuhnya dan mengambil handuk yang tergeletak di lantai, dengan susah payah Sia melilitkan handuk di tubuhnya lagi, dengan santai Carlos masuk dan menutup pintu kamar, dan mendekati Sia." Carlos! " ucap Sia melotot.

A WISH ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang