Stefie merasa sedikit tenang karena Rosa tidak menghubunginya lagi sejak seminggu yang lalu
Carlos keluar kamar bersama Sia," Pagi Ma!" ucap Carlos menyapa Stefie yang sudah duduk di kursi meja makan.
" Pagi Ma!" susul Sia dan duduk di samping Stefie.
" Duduk disamping suami kamu dong sayang," ucap Stefie pada Sia pelan.
" Dia kesal sama aku Ma," terang Carlos yang mendengar ucapan Stefie pada istrinya.
" Gimana gak kesal Ma, masa aku lagi nonton film komedi, dia ganti film action," adu Sia.
" Carlos, kamu jangan gitu dong, masa istri lagi nonton kamu ganti."
Carlos tersenyum melihat kearah Sia.
" Aku tanya Mama, apa ada orang nonton matanya merem?"
Stefie tertawa." Ya ampun Sia, itu nama kamu tidur sayang," ucap Stefie.
" Tetap aja Ma, seharusnya jangan diganti filmnya." mata Sia bekaca kaca." Sia duluan ya Ma," pamit Sia sopan meninggalkan meja makan.
" Sayang!" panggil Carlos tak digubris Sia.
" Dia kenapa ya Ma?" tanya Carlos, menurutnya Sikap Sia agak berlebihan.
" Lagi datang bulan kali, jadi rada sensitif, udah sana kamu susul ke kamar."
" Ya udah, Carlos susul Sia dulu ya, Ma."
" Iya sayang." sahut Stefie cepat.
Carlos membuka pintu kamar dan melihat Sia duduk di tempat tidur sambil memainkan ponsel.
" Kamu gak jadi ke Cafe?" tanya Carlos.
Sia tak menjawab, hanya melirik sebentar.
Carlos duduk di sebelah Sia." Aku kekantor ya, kamu gak ke Cafe kan?"" Aku ke Cafe kok," jawab Sia akhirnya.
" Aku antar ya?"
" Hem." Sia berjalan keluar kamar dan menunggu Carlos di dalam mobil.
Carlospun menyusul Sia, selama perjalanan tidak ada percakapan antara mereka, dan Carlos pun memilih tidak membahas sikap Sia yang menurut Carlos berlebihan saat sarapan tadi.
" Selamat pagi Pak, " sapa sekretaris Carlos saat Carlos melewati mejanya.
" Pagi," sahut Carlos berjalan menuju ruangannya.
"Maaf Pak," ucap Sekretarisnya lagi membuat Carlos menghentikan langkah kakinya dan memandang sekretarisnya.
" Ibu yang mencari bapak kemarin, datang lagi," lanjut Sekretaris Carlos.
" Mana dia? " tanya Carlos.
"Sudah pergi Pak, tapi katanya nanti kembali lagi Pak."
" Em ... baiklah, nanti kalau ibu itu kembali, kamu bisa antar ibu itu ke ruangan saya," ucap Carlos lalu berjalan masuk kedalam ruangannya.
Carlos mengambil ponsel dari sakunya
dan mencoba menelpon Sia, namun tak di angkat, Carlos memilih kembali bekerja dan membuka laptop yang ada di atas mejanya." Masuk!" ucap Carlos mendengar suara ketokan.
"Siang Pak, ibu itu kembali, apa bisa ibu itu masuk?" izin Sekretaris Carlos.
" Iya," sahut Carlos masih fokus kearah laptop tanpa menatap sekretarisnya.
Tak lama Carlos mendengar suara ketokan lagi, "Masuk! " sahut Carlos masih fokus pada laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A WISH ( Complete)
Roman d'amour(18+) Di putusin pacar saat hari ulang tahun itulah yang Sia rasakan. Kemudian mamanya menjodohkan dia dengan pilihan mamanya . Ingin menolak tapi tak bisa karena Sia pernah berjanji pada mamanya, saat usia Sia 28 tahun dan bila kekasih nya tidak...