💕kenyataan

2.2K 91 0
                                    

Carlos merasa aneh melihat tingkah Sia yang belakangan ini selalu ingin ikut kemana pun Carlos pergi, termasuk saat ini Sia ada di kantor Carlos, duduk di sofa sambil terus memandang kearah Carlos.

" Sayang, kamu gak ke Cafe?" Tanya Carlos duduk di sisi Sia.

" Kenapa?kamu udah bosan melihat aku?" sahut Sia tak senang.

Carlos tertawa." Sampai kapan pun, aku gak akan pernah bosan sama kamu," sahut Carlos tulus dan menarik Sia kedalam pelukannya.

Tiba tiba Sia menangis dalam pelukan Carlos.

" Di peluk kok malah nangis?aku lepas ya?" ucap Carlos.

" Enggak, peluk terus," ucap Sia mengerat kan pelukannya.

" Kamu tau kan, aku sangat mencintai kamu," ucap Sia mendongak menatap wajah Carlos.

" Iya, aku lebih sangat sangat mencintaimu Sia ku," balas Carlos mencium puncak kepala Sia.

Sia tersenyum senang mendengar ucapan Carlos.

" Sayang, aku mau nanya, tapi kamu jangan marah ya? bukannya aku gak senang kamu berada dekat aku terus, tapi kamu beda dari biasanya, sebenarnya kamu kenapa? hem?"

Sia menarik napas dan menghembuskanya pelan." Aku juga gak tau, aku kenapa sayang, tapi aku mau liat kamu terus," sahut Sia.

" Kamu kok jadi kayak Larna? apa jangan jangan kamu?" ucapan Carlos membuat Sia menatap Carlos.

" Pokoknya, besok kita ke rumah sakit," putus Carlos

" Tapi ..., kalau kenyataan gak sesuai harapan gimana?"

" Iya kita usaha lagi," ucap Carlos mengedipkan mata kearah Sia.

Sia memandang Carlos dan tersenyum." Aku mau tanya sesuatu, boleh?"

"Sangat sangat boleh, tanya apa? "

" Tentang Tian," sahut Sia memberanikan diri untuk membicarakannya, sejak Sia mendengar pembicaraan wanita yang di lift beberapa waktu lalu.

" Tian?seketaris ku?" tanya Carlos heran.

Sia menggangguk."Emm ... apa dia pernah menyatakan perasaannya pada mu ?" tanya Sia hati hati.

" Kenapa kamu bisa bertanya seperti itu?"

" Aku dengar dari salah satu karyawan yang sedang berbicara di telpon, dan bilang kalau Tian pernah menyatakan perasaan pada bosnya."

" Oh.." sahut Carlos santai.

" Oh?" ulang Sia.

" Apa itu benar?" tanya Sia lagi.

" Iya, tapi itu udah lama, sebelum aku nikah sama kamu," terang Carlos.

" Sekarang bagaimana?" tanya Sia.

" Bagaimana apanya?" Carlos menggengam tangan Sia.

" Apa dia masih menyukaimu?"tanya Sia penasaran.

" Mana aku tau, tapi sepertinya tidak."

" Kamu yakin ?"

" Yakin lah, karena dia udah nikah bulan lalu, jadi jangan cemburu lagi, yang terpenting aku cinta kamu, dan kamu cinta aku iya, kan?"

" Sekarang kita makan siang, terus pulang ke rumah," ajak Carlos menarik tangan Sia

" Tian, kamu bisa pulang, saya gak kembali ke kantor lagi," ucap Carlos yang masih menarik tangan Sia.

" Baik Pak," sahut Tian dengan sopan.

Setelah makan Siang Carlos dan Sia kembali ke rumah, Sia heran melihat melihat pintu rumah sedikit terbuka.

A WISH ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang