Kesuksesan tidak akan pernah bermakna tanpa adanya perjuangan. Tetap betjuang meski banyak rintangan. Yakin dan tunjukan pada semua orang, bahwa kau bisa lebih dari mereka!
Happy Reading 🐾
Seorang cowok berseragam Office Boy memasuki sebuah gedung besar dengan senyuman manis. Cowok berponi panjang menutupi sebagian dahinya itu bersemangat karena hari ini adalah pertama dirinya bekerja. Dia terus berjalan maju memegang alat pembersih kaca sambil bersenandung pelan. Pukul 14.30, cowok itu mulai melaksanakan tugasnya yaitu mengelap kaca yang berada di ruangan paling atas.
Senyuman Abrisam tidak bisa di sembunyikan lagi, baru kali ini dia merasa sangat bahagia. Pekerjaan, sekaligus keluarga baru.
"Kamu senang, A?" tanya Arion-atasannya.
"Sangat!"
Arion ikut tersenyum mendengar jawaban itu. Rasanya sangat senang melihat Abrisam bahagia, entah mengapa senyuman yang terukir dalam wajah Abrisam membuat lelaki itu merasa puas. "Baiklah, lanjutkan saja pekerjaanmu! Saya ada pertemuan dengan seorang client."
"Siap, Papa Arion!" jawab Abrisam mantap.
"Kenapa gue merasa dekat banget sama dia ya? Ada rasa hangat dalam kebersamaan ini." gumam cowok berseragam OB itu menatap punggung Arion yang mulai menjauh.
L(*OεV*)E
Seorang gadis tersenyum menatap penampilannya di pantulan cermin. Gadis yang memiliki mata indah berwarna hazel itu tidak pernah bosan memandangi tubuhnya yang mengenakan dress selutut berwarna hijau. Tidak heran jika hampir semua pakaian Anggita berwarna hijau, pasalnya gadis ini benar-benar menggilai warna tersebut.
"Gue mau diajak kemana sama papa?" tanyanya pada diri sendiri.
"Waw, anak mama cantik sekali!" puji Mawar baru masuk ke dalam kamar Anggita yang sengaja tidak ditutup.
"Akak cantik, persis Dita!" sambung gadis kecil yang digendongan Mawar.
"Princesnya kakak ini lebih cantik kok," balas Anggita mencium pipi cubby adiknya, "kita mau kemana sih, Ma? Semuanya ikut?" tanya gadis itu heran.
"Mama juga nggak tau, Sayang. Yang jelas Tinica juga harus ikut sama kita."
"Tante, Ita, udah ditunggu Om Ari di bawah. Ayo cepetan!" panggil Tinica.
Pukul delapan malam, mobil yang dinaiki satu anggota keluarga itu berhenti di parkiran sebuah restoran ternama. Terlihat ramai sekali pengunjung di sana. Anggita mengerutkan dahi tidak mengerti, ayahnya tidak pernah melarang jika memang dia berpenampilan seperti biasa yang selalu memakai celana jeans. Namun, kenapa malam ini seolah Arion akan bertemu dengan orang yang spesial hingga memaksa Anggita untuk memakai dress? Apa yang akan terjadi?
"Ita, kok bengong?"
"E-eh enggak kok, Pa. Kita mau makan malam?"
"Iya Sayang, bersama orang yang istimewa untuk kita." jawab Mawar.
"Se istimewa itu ya, Tan? Sampai Anggita disuruh berpakaian rapi. Kasih tau dong Om, siapa orangnya, Tinica juga kepo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Not ALONE || TERBIT ✅
Teen FictionAbrisam Abdar Aabid, remaja laki-laki tangguh sebagai pasien termuda di rumah sakit yang menderita penyakit tersebut. Hidupnya berada di ambang kematian, dan hanya obat-obatan yang selalu menemani. Tentu bukan hal yang mudah bagi dia melawan kangker...